Lima

1.1K 74 0
                                    

Mereka masih asik berbincang ditengah acara inti dari pesta ini. Mereka yang tidak tahu menahu tentang acaranya. Hanya menikmati saja sambil sesekali bercanda.

"Nay. Papa nelpon nich. Bentar dech gue angkat dulu telponya ya..." pamit Anggita sambil berbisik kearah Kanaya. Kanaya hanya mengangguk mengiyakan.

"Lo ikut pesta juga Nay..??? Gue kira nggak ikut..." tanya Benny yang akhirnya mulai bersuara. Benny memang orang yang pendiam dan tidak banyak bicara. Dia hanya berbicara seperlunya saja.

"Iya bang... tadinya sih gue nggak mau ikut bang. Tapi tadi tante Maryam nyuruh gue ikut. Beliau juga yang membelikan gue baju ini." Jawab Kanaya panjang lebar.

"Lo... cantik Nay..." itu suara Benny...

Gimana? Gimana?

Baru kali ini Kanaya mendengar kata pujian dari Benny. Sama seperti Kanaya, Raka dan Doddy juga sama-sama melongo mendengar 3 kata terakhir yang diucapakan Benny. Selama ini mereka mengira Benny adalah penyuka sesama jenis. Tapi mendengar kata itu. Mereka sadar bahwa Benny adalah pria normal.

"Makasih bang atas pujiannya." Setelah sadar dari keterkejutannya akhirnya Kanaya mulai bersuara kembali.

"Nay... kita disuruh ke meja papa lagi. Ayok.." ajak Anggita yang tiba-tiba datang dan langsung menarik tangan Kanaya.

"Eh... eh... sabar dong Git. Bang... kita pergi dulu.." pamit Kanaya sambil berjalan ditarik Anggita.

Sesampainya mereka dimeja Teguh. Mereka mendapati 2 orang pria yang juga sepertinya baru datang. Mereka duduk didekat Agung dan Hadi. Bisa ditebak. Mereka adalah anak dari 2 pasang paruh baya teman Teguh itu. Kini Kanaya dan Anggita sudah duduk kembali ditempatnya semula.

"Eh... Naya... Gita... kenalin nih. Ini anak tante satu-satunya. Namanya Reihan Prabu Wicaksono. Panggil saja Reihan." Sambut Ayu Dian antusias. Kanaya, Anggita dan Reihan menganggukan kepala masing masing tanda perkenalan.

 Kanaya, Anggita dan Reihan menganggukan kepala masing masing tanda perkenalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenalin juga nich Nay. Git. Ini anak semata wayang tante. Namanya Denny Arshaka Yudistira. Maaf yah kalo anak tante ini datar banget kaya kanebo kering gini kaku." Kini giliran Yasmine yang mengenalkan anaknya.

Sedangkan Arsha sudah melotot kearah Yasmine saat menyebutnya mirip dengan kanebo kering. Yang dipelototi hanya senyam senyum tanpa dosa dan disambut tawa kecil dari orang-orang yang ada disitu.

 Yang dipelototi hanya senyam senyum tanpa dosa dan disambut tawa kecil dari orang-orang yang ada disitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sama halnya dengan Reihan. Dengan Arsha pun Kanaya dan Anggita hanya menganggukan kepala tanda perkenalan.

"Kamu ini yah. Jangan kaku-kaku banget dong jadi cowok. Nanti nggak ada cewek yang mau sama kamu tau.." Yasmine masih aja gercep menyindir anaknya didepan semua orang.

"Maaah..." hanya itu yang berhasil keluar dari mulut Arsha. Dia berharap Yasmine berhenti untuk menyindirnya.

"Makanya.. cari istri dong. Kamu kan sudah 28 tahun. Mama sudah pengin nimang cucu tauu. Udah gitu kamu nggak pernah pulang kerumah semenjak pulang ke Indonesia. Kamu itu sebenarnya sayang nggak sih sama mama...???" Kini suara Yasmin sudah seperti anak kecil yang merengek minta dibelikan permen pada ibunya.

Arsha hanya memutar bola matanya malas. Sudah biasa kalau ketemu dengan mamanya pasti akan jadinya seperti ini. Bukannya Arsha tidak menyayangi kedua orang tuanya. Tapi Arsha hanya tidak suka kalau mamanya pasti akan membahas tentang pernikahan.

"Sama dong jeng kaya si Reihan. Dia itu nggak punya temen cewek sama sekali. Ngobrol sama cewek aja dia nggak pernah. Saya takutnya nanti si Reihan..."

"Mi... cukup mi..." belum sempat Ayu Dian menyelesaikan kalimatnya, sudah keburu Reihan memotongnya. Jadilah Ayu Dian memberengut seperti anak gadis yang baru diputusin sama pacarnya.

"Ini para ibu lagi pada kenapa sih Git,,??" Kanaya yang sedari tadi menyimak pembicaraan itu akhirnya memberanikan diri bertanya pada Anggita sambil berbisik ditelinga Anggita.

"Mana gue tau... gue juga bingung. Liat mereka pada kaya anak kecil gitu.." jawab Anggita ikutan berbisik.

Tanpa mereka sadari 2 pasang mata terus memandang kearahnya dengan senyum tertahan.

first love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang