Delapan Belas

823 53 0
                                    

"Baiklah... saya anggap anda setuju dengan surat perjanjian itu. Silahkan tanda tangani dan anda bisa mulai bekerja dari sekarang."

Tamat sudar riwayat Kanaya...!

Tangannya masih bergetar, dia dengan sangat terpaksa, tolong garis bawahi yah sangat terpaksa menandatangani surat perjanjian yang berhasil membuat hidupnya seketika menjadi berantakan.

Ada sedikit senyum yang terukir diwajah pria itu. "Baiklah. Tugas pertama anda, tolong buatkan saya sarapan dan setelah itu pilihlan baju untuk saya pakai ke kantor hari ini." Suara itu berhasil membuat Kanaya menatap tajam wajah si pria.

"Apa dirumah segede ini tidak ada pembantu 1 pun untuk membuatkan sarapan untuk tuan mudanya ini..??" Sindir Kanaya langsung tanpa mengalihkan pandangannya pada si pria.

"Saya bisa saja menyuruh mereka, tetapi untuk apa saya repot-repot menyuruh mereka semua kalau saya punya Asisten Pribadi yang bisa memenuhi semua kebutuhan saya tanpa bantahan.." ok... jangan lupakan tentang 2 poin yang ada di surat itu.

Brengsek..!! Surat Perjanjian kurang ajar..!
Makinya dalam hati

"Fine..! Dimana dapurnya...???"

"Saya tunjukan dapur khusus untuk anda.." kata si pria sambil berjalan keluar kamar dan menunjukkan 1 ruangan terbuka disamping kamarnya.

Kanaya sangat takjub dengan rumah ini, benar-benar luar biasa, setiap ruangan memiliki seni tersendiri, sangat indah...

Kanaya sangat takjub dengan rumah ini, benar-benar luar biasa, setiap ruangan memiliki seni tersendiri, sangat indah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kanaya melepaskan baju luarannya dan menyisakan kaos putih yang dipakainya dari rumah.

"Mau dimasakin apa tuan muda...??" Tanya Kanaya sambil menekan kata tuan muda.

"Siapa tukang masaknya disini...??" Tanyanya sambil bersidekap dada dan berdiri didepan Kanaya.

"Siapa yang mau makan disini...???" Tidak mau kalah, Kanaya balik menyindir si pria songong ini.

"Saya hanya penikmat, jadi terserah anda mau memasak apa untuk saya." Jawabnya dengan wajah datar tanpa merasa berdosa.

" Jawabnya dengan wajah datar tanpa merasa berdosa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
first love ( END )Where stories live. Discover now