17

75 25 2
                                    

Pagi ini Nerissa bersiap seperti biasanya memakai gamis putih dan khimar hitamnya yang hendang pergi menuju panti namun dirinya di panggil untuk menuju kantor

"Assalamualaikum Umi Sasa, Di panggil sama Umi Zahra dikantor" Ucap Salah satu murid

"Syuqran ya" Nerissa bergegas menuju kantor

Sebelum memasuki ruangan Nerissa menghembuskan nafas panjangnya, apa mungkin dirinya akan dimarahi oleh Umi Zahra ?

"Assalamualaikum" Nerissa memasuki ruangan

"Waalaikumsalam Nerissa silahkan duduk" 

"Ada apa ya mi ?"

"Nerissa sebelumnya umi minta maaf ya atas kejadian kemarin, Melani mungkin sangat takut kehilangan Sakya" Jelas Umi Zahra

"Iya mi gapapa, Nerissa memaklumi itu. Nerissa minta maaf juga kalau ga seharusnya Nerissa jatuh cinta sama Sakya" Jelas Nerissa

"Sebetulnya Umi Sudah tau kalau kamu sudah menyimpan perasaan ini cukup lama, Umi bisa melihat dari pandangan kamu ke Sakya" Umi memegang tangan Nerissa

"Iya mi, seminggu lagi Nerissa wisuda. Mohon doanya ya mi setelah itu Nerissa mau mengundurkan diri" Nerissa tersenyum

"Kenapa harus mengundurkan diri ? Banyak murid yang suka sama kamu" 

"Iya mi Nerissa tau, tapi Nerissa butuh tempat dimana Nerissa bisa melupakan Sakya. Maaf ya umi kalau Nerissa sudah bikin keributan kemarin"

"gapapa nak umi ngerti"

"Yasudah mi Nerissa pamit mau ngajar dulu, Assalamualaikum" Nerissa mencium punggung tangan Umi Zahra

Nerissa pergi ketaman belakang membiarkan anak anak meradaptasi dengan Melani. Nerissa duduk memandang pepohonan ia memasang headsetnya lalu memutar lagu dambil memejamkan matanya berharap semua ini akan berlalu.

Langkah kaki terdengar dan duduk di samping Nerissa "Maafkan saya ya" Ucapnya

Nerissa membuka matanya melihat siapa yang ada di samping dirinya dan ternyata Sakya yang telah duduk disamping dirinya. Nerissa melangkah pergi menjauh

"Nerissa maafkan saya" Sakya mengucapkan dengan rasa bersalah

"Untuk apa ? toh tidak akan merubah ke adaan kan ? lagipula kamu tidak salah. untuk apa minta maaf" Ucap Nerissa

"Maaf tidak memilihmu"

"Gapapa aku ngerti, karna setiap orang mempunyai rasa yang berbeda, tapi kamu pernah ga sih ngerti betapa sakitnya aku ?" Tanya Nerissa dan Sakyapun hanya diam

"Tolong Sakya sekali saja, Sekali saja kamu bilang bahwa kamu mencintaiku juga, walaupun aku tau itu hanya pura-pura Tapi setidaknya aku bisa mendengar kamu mengucapkan itu" Nerissa tersenyum dengan mata berkaca-kaca

"Nerissa aku mencintaimu" Jelas Sakya

"Baik, terimakasih aku senang sekali bisa mendengar kata itu. Semoga kamu dan Melani selalu baik baik saja ya" Nerissa tersenyum melihatkan lesungnya walaupun hatinya sangat patah

Nabil datang menghampiri Sakya "Kok lu gitu Sakya ? dengan lu kaya gitu itu semakin nyakitin hati dia" Geram Nabil

"Nerissa" Panggil Nabil dan Nerissa mengehentikan langkahnya

"Ada apa Nabil ?" 

"berhenti untuk mencintai Sakya" Perintah Nabil

"Bukan urusan kamu" Nerissa meniinggalkan mereka

Hatinya masih tertuju pada Sakya, bagaimana cara untuk melupakan Sakya sedangkan dirinya sudah memendam rasa ini sudah cukup lama. Nerissa memutuskan untuk melihat muridnya

NERISSA [Terbit]Where stories live. Discover now