Sinar matahari mulai menyorot dekoran indah didinding, semua orang sibuk menyiapkan acara pertunangan. Ruang tamu berubah menjadi tempat lamaran yang dihiasi dengan dekoran yang cantik
"Masyallah bagus banget" ucap Nerissa
"Nerissa tolong nitip Fatimah dulu ya, umi mau masak. loh mata kamu kenapa ?" ucap Umi Zahra memperhatikan mata Nerissa
"Anak Umi mau nikah mi, Sakya orang yang Nerissa cinta" Batin Nerissa
"Iya umi, ah gapapa umi kayaknya kurang tidur" Nerissa membawa Fatimah kedepan rumah. Fatimah sangat senang digendong Nerissa. Tanpa Nerissa tau ada yang memperhatiiannya secara diam diam
"Masyaallah calon istriku" batinnya
"Nerissa ini susu formula untuk Fatimah ya" Abi Syakir memberikan
"Makasih bi"
Nerissa menuju ke kamar menidurkan Fatimah. Nerissa masih bertanya tanya dengan siapa yang akan melamarnya nanti malam, siapakah yang akan datang, apa benar lelaki itu bukan Sakya anak dari umi Zahra dan abi Syakir ?
***
Tak terasa waktu sudah sore sebentar lagi acara dimulai Fatimah masih nyenyak dalam tidurnya
"Nerissa ayo mandi nanti di make up sedikit ya" ucap mamah"Iya mah"
Nerissa telah memakai gaun dan membuka ponselnya
Nerissa Viliona Asyifa : Assalamualaikum sahabatku doain ya semoga acara malam ini lancar dan semoga orang yang nanti melamar aku baik akhlaq dan agamanya
Citra Deolinda : wah ga nyangka cepet banget ih kirain masih lama
Freya Gempita : spill ya calonnya hahah yang lancar beb
Nerissa Viliona Asyifa : insyallah nanti aku cerita ya
Acara segera dimulai Nerissa diperintahkan untuk tetap di kamar bersama mamah
"Bismillahhirrahmanirahim saya sebagai ayah dari Sakya Gavin Azura" ucap abi syakir
Deg
Apa dirinya tidak salah dengar ? Benarkah itu Sakya atau hanya halusinasi ?
"Kepada Nerissa Viliona Asyifa dipersilahkan menuruni tangga" ujar mc
Jantung Nerissa berdegup sangat kencang dan berfikir apakah dugaannya benar ? tapi mengapa semua orang bilang bahwa Umi Zahra dan Abi Syakir hanya membantunya dalam acara pertunangan ini. Nerissa menuruni tangga dengan perlahan "mamah Nerissa deg degan" Nerissa memegang tangan mamah sangat kencang
"Gapapa mamah ada disini, semoga dia yang terbaik untuk kamu ya sayang" bisik mamah
Nerissa duduk disamping mamah dan ayah tak berani memandang wajah seseorang yang ada di hadapannya. Nerissa takut, gugup dan tidak tahu harus bagaimana
YOU ARE READING
NERISSA [Terbit]
Teen FictionSEBAGIAN PART SUDAH DIHAPUS Tak ada salahnya memendam perasaan pada seseorang karena rasa cinta adalah fitrah. Tentang bagaimana seorang wanita yang sudah lama memendam rasa cintanya, dengan cara mendoakan dan memperbaiki diri agar bisa dipersatukan...