16

90 35 4
                                    

kata mu mengikhlaskan itu berat, lalu kenapa kamu membiarkan aku merasakannya ?

Pagi hari yang sejuk Nerissa telah bersiap dengan gamis berwarna abu, dirinya bertekad untuk berubah menjadi pribadi yang lebih ikhlas walaupun dirinya belum sepenuhnya mengikhlaskan Sakya, seluruh ustad dan ustadzan berkumpul di aula untuk penyambutan Melani sebagai ustdzah baru.

Lia duduk di samping Nerissa yang hanya tersenyum menutupi kesedihannya. Entah mengapa Umi Zahra memperhatikannya, Nerissa hanya memandang kagum terhadap Melani, wanita yang bisa mendapatkan hati Sakya

"Assalamualaikum, perkenalkan saya Melani Cantika lulusan mahasiswa akutansi..." Melani memperkenalkan dirinya

"Pantas saja Sakya mencintai Melani, toh dia banyak kelebihan dibanding aku" Batin Nerissa

"Nerissa jangan melamun" Ingat Lia

"Engga kok Lia, aku cuma lagi liat Melani cantik banget" Nerissa tersenyum, Lia sangat sakit sekali melihat senyum Nerissa

"kalau mau nangis jangan ditahan Nerissa"

Deg

"Hehe Engga Lia, aku mau ke kamar mandi dulu ya" Nerissa meninggalkan aula

Nerissa berlari ke kamar mandi dia menangis sejadi jadinya, menutup mulutnya agar tidak terdengar isakan. "Ya Allah sangat sakit, sakit sekali hiks kenapa bukan aku" Kata kata itu yang selalu ada di benak Nerissa

"Sakya kenapa kamu memilih wanita itu, padahal aku sudah berusaha untuk memperbaiki diri, apa kamu tidak pernah memiliki rasa yang sama ?" Batin Nerissa

"Nerissa ini umi, kamu masih lama di kamar mandi ?" Tanya Umi Zahra

Deg

"Ah iya umi sudah kok" Ucap Nerissa menghapus air matanya dan keluar kamar mandi

Umi Zahra melihat mata dan hidung Nerissa memerah "kamu kenapa Nerissa ayo cerita sama umi"

"Gapapa mi ini tadi kelilipan" Jelas Nerissa tersenyum

Umi Zahra memeluk Nerissa dan mengelus elus punggung Nerissa, entah mengapa Umi Zahra lebih memilih Nerissa dibanding Melani

"Nangis aja sayang, umi tau kok rasanya sakit banget ya ? maafkan anak umi ya"

"Umi ngomong apa sih Nerissa ga ngerti hehehe" Nerissa tertawa hambar

"Ya sudah, ayo kamu kembali mengajar" perintah Umi Zahra

"Baik Umi" Nerissa pergi dan menghela nafas panjang

***

Nerissa hendak mengambil Al-Qurannya namun ada kepala pimpinan pondok

"Nerissa kamu tidak keberatankan jika Melani membantu kamu menjaga anak anak ?"

"Tidak pak" Nerissa tersenyum

Melani ditempatkan satu kamar dengan Nerissa

"salam kenal ya aku Nerissa" Ucap Nerissa senyum

"ouh kamu ternyata yang pernah chat Sakya ya ?" Tanya Melani

"Maaf tidak usah dibahas yang itu, saya cuma mau berteman baik" Ucap Nerissa dingin dan meninggalkan Melani

"MUrah sekali" Cibir Melani yang tak dihiraukan Nerissa

Nerissa memasuki kelas "Assalamualaikum anak anak" Ucap Nerissa

"Waalaikumsalam Umi Sasa, yeay ada umi Sasa" anak kecil itu langsung memeluk Nerissa

NERISSA [Terbit]Where stories live. Discover now