39

44 17 2
                                    

Sebagai CEO Sakya dari dulu memang sudah membuat perusahaan sendiri dengan usahanya Sakya bisa membangun perusahaan yang cukup mewah. pekerja disana di ajarkan untuk tepat shalat lima waktu, dan ramah terhadap sesama. Sakya  juga mempunyai usaha sebuah cafe yang belum ia beritahu pada istrinya

"Ya Rabb terimakasih banyak telah mempercayaiku lagi" Batin Nerissa

Sakya yang ingin siap Bekerja "Mas ini hari pertama kamu bekerja setelah cuti beberapa hari, semoga lancar ya mas" 

Sakya tersenyum mendengar pesan dari istrinyaa "Aamiin terimakasih ya humairah doanya" Sakya mengecup kening Nerissa

"Sayang ingat ya di rumah aja, pokoknya kamu ga boleh kemana mana selain sama aku, ga ada penolakan lagi"

"mas kok jadi possessive banget" Nerissa sebal

"Demi kebaikan kamu sayang dan anak kita ya, aku beranglat dulu Assalamualaikum" Sakya lembut

"Waalaikumsalam hati hati mas" 

Nerissa kembali ke kamarnya mengabari Citra 

Whats App

Nerissa Viliona Asyifa : Assalamualaikum Citra terimakasih berkat doamu aku di kasih titipan rezeki yang luar biasa

Citra Deolinda : Waalaikumsalam ada kabar bahagia apa nih ?

Nerissa Viliona Asyifa : (mengirimkan Footo hasil Testpact nya) 

Citra Deolinda : Ya Allah terimakasih, Selamat calon umi

Nerissa Viliona Asyifa : makasih calon bunda.Citra aku mau tanya sama kamu, kok Freya ga dayang ya kemarin pas aku masuk rumah sakit ?

Cittra Deolinda : Kurang tau soalnya aku jarang chatan sama dia, bahkan ketemu juga ga pernah

Nerissa Viliona Asyifa : apa dia sakit atau lagi sibuk ya

Citra Deolinda : Kok gue curiga ya

Nerissa Viliona Asyifa : Kenapa ?

Citra Deolinda : jangan jangan dia yang nabrak lu ? llu udah nyari tau yang nabrak lu siapa ?

Nerissa Viliona Asyifa : Suut ga boleh gitu, dia kan sahabat kita. belum sih aku belum nanya mas Sakya

Citra Deolinda : nanti coba kita selidikin bareng bareng

Nerissa memikirkan apa yang di katakan citra ada benarnya, namun dirinya harus husnuzon tidak boleh berperasangka buruk dengan orang lain. Nerissa membaca Al-Qurannya agarr di beri lindungan dan keselamatan oleh Allah.

***

Nerissa sedang memasak, mendengar mobil Sakya pulang. Nerissa segera membukakan pagar untuk Sakya

"Sayang biar aku ya, kamu di depan pintu aja" Perintah Sakya

Nerissa menyambut Sakya dengan penuh gembira. Sakya mencium kening Nerissa 

"Mas mau di siapin air panas ?" Tanya Nerissa

"Kamu jangan cape cape sayang" 

Nerissa menghiraukan ucapan Sakya kembali untuk memasak. Sakya memeluk Nerissa dari belakang

"Sayang aku lagi ngomong dengerin ya" bisik Sakya di terlinga Nerissa

"Ayo mas makan" Nerissa mengalihkan 

Nerissa sudah menyiapkan air hangat dan pakaian Sakya untuk mandi, kemudian mereka makan bersama, setelah makan Nerissa yang akan menyucipiring kotornya

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Nerissa sudah menyiapkan air hangat dan pakaian Sakya untuk mandi, kemudian mereka makan bersama, setelah makan Nerissa yang akan menyucipiring kotornya

"Biar aku aja, kamu istirahat sayang" Ucap Sakya

Nerissa pergi ke kamarnya, moodnya tiba tiba tidak baik, Nerissa menangis. Sakya selesai mencuci piring menyusul Nerissa ke kamar

"Ada apa sayang hm ?" Sakya dengan begitu sabar menghadapi mood swing Nerissa

Sakya memeluk Nerissa, memposisikan kepala Nerissa di atas dadanya

"Mas aku istri macam apa sih ? aku masa ga boleh ini itu hiks aku juga pengen kaya di novel novel bisa nyiapain semua kebutuhan suaminya" isak Nerissa, Sakya tersenyum mendengarnya

"kamu istri terbaik aku sayang, dengan adanya kamu disamping aku itu juga udah menjadi kebutuhanku" 

"Mas kalo kamu bosen sama aku, kamu boleh menikah lagi"

"kamu ngomong apa sih, aku ga pernah bosen sama kamu, kamu itu tempat pulang aku, tempat dimana pelukanmu jadi obat dari segala masalahku" 

"Mas maafkan aku, kalo aku moodnya suka berubah rubah"

"Aku mengerti sayang, kamu lagi mengandung" 

Sakya terus mengelus elus kepala Nerissa sesekali menciumnya  hingga Nerissa tertidur, Sakya selalu pengertian terhadap Nerissa, ia tidak ingin masalah dulu terulang kembali dengan ia membentak Nerissa, Sakya mencoba belajar menjadi lebih sabar karena bagaimanapun istrinya adalah seseorang yang rela menemaninya dalam ke adaan apapun.

keesokan harinya Sakya meminta untuk mengecek kandungannya. Nerissa berisap siap

"mas aku takut"

"kenapa sayang, it's oke aku ada di samping kamu"

"kenapa sayang, it's oke aku ada di samping kamu"

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.


"Selamat pak usia kendungan sudah dua minggu, semoga debaynya sehat sehat ya" Ucap dokter

" Terimakasih dok"Ucap mereka bersamaan

dalam jalan pulang Sakya mengajak Nerissa ke cafe miliknya

"Mas kita kemana dulu ?" tanya Nerissa

"Aku mau ke cafe sayang"

Nerissa hanya diam mengikuti Sakya. Sesampainya di cafe Sakya langsung di smabut dengan para pelayan, Nerissa sangat bingung mengapa semua orang begitu menghormati Sakya

"pak Sakya mau mesen apa ?" tanga pelayan, Sakya menyebutkan makanan kesukaan istrinya

"Mas cafe ini punya kamu ?" Melihat ada salah satu foto mereka yang di pajang

"Hehe maafkan ya sayang aku baru sempat bilang"

"Masyallah keren banget suamiku ini" Puji Nerissa

mereka menikmati makanannya dari jauh ada sepasang mata tak suka

"Sial mereka baikan" Gumamnya

____________________________________

Akan kah ada yang menghancurkan mereka lagi ?

Jangan lupa tinggalkan jejak Vote


NERISSA [Terbit]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt