3

157 81 10
                                    

"Sudah lama ku memendam rasa ini, namun aku tak berani untuk mengungkapkannya"

Bazar telah selesai, kejadian kemarin selalu Nerrisa ingat Betapa senangnya Ia melihat seseorang yang ia sukai dari dekat. Sejak itu Nerrisa tak henti hentinya berdoa semoga Allah mempertemukan mereka kembali.

Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa akan datangnya ujian untuk memasuki perguruan tinggi. Semua murid belajar dengan giat, Nerissa sudah lost kontak dengan Sakya. Saat bimbel selesai Nerissa berjalan melewati sekolah Sakya, tanpa sengaja pandangan Nerissa dan Sakya bertemu. Nerissa mengalihkan pandangannya, jantungnya berdegup dengan kecang. Nerissa menundukan pandangannya, tak di sangka Sakya sedang menunggu perempuan, Nerissa melihat perempuan itu sepertinya sangat dekat dengan Sakya

DEG !!

Nerissa tak sanggup melihat Sakya bersama wanita lain, dirinya sangat egois padahal dirinya bukan orang penting dalam hidup Sakya. Matanya memerah dan berkaca kaca, ia hanya mampu memandang Sakya dan wanita itu yang telah menaiki motor, Perasaan ini sungguh rumit dan mengapa harus jatuh pada Sakya

"Ya Allah mengapa hati ini sangat sakit" Batin Nerissa yang telah menaiki angkutan umum

Cuaca mendung dan awan hitam menyelimuti sepertinya semesta merasakan apa yang Nerissa rasakan. Setelah sampai rumah Nerissa duduk berhadapan dengan jendela melihat rintik hujan dan memikirkan Sakya, mengapa ia harus jatuh cinta pada Sakya. ia menyalakan musik sambil menulis curahan hatinya

***

Sejak Saat itu Nerissa tak pernah menghubungi Sakya, menurutnya jika ia selalu menghubungi Sakya ditakutkan bawa wanitanya akan cemburu atas kehadirannya. Nerissa fokus belajar untuk mengikuti tes Perguruan Tinggi Negri yang di adakanJam 13.00 siang

Nerissa berharap semuanya akan di mudahkan, Dengan Nama Allah ia memulai. dalam ruang ujian tak henti hentinya Nerissa menyebut Asma Allah, mengerjakan soal dengan sungguh sungguh

"Ya Allah mudahkan lah" Batin Nerissa

Setelah ujian selesai, Nerissa sedikit kecewa bahwa soal soal yang ia pelajari hanya keluar sedikit, ia berserah pada Allah

"Mamah maaf ya kalau Nerissa nanti tidak lulus" Ucap Nerissa sedih

"gapapa yang penting kamu udah berusaha ya, kuliah dimana aja yang penting belajar yang bener" Mamahnya tersenyum

Nerissa bersyukur mempunyai orang tua yang sangat pengertian padanya, jika tidak lulus Nerissa akan mengambik kampus Swasta. mengisi waktu luangnya Nerissa selalu mengikuti kajian bersama Lia

"Mamah Nerissa mau ke taman ya" Pamit Nerissa menenangkan diri

Whats App

Lia Cantika : Nerissa temenin yuk ke perpus ada Sakya juga

Nerissa Viliona Asyifa : Hmm Maaf sebelumnya Lia aku lagi ga enak badan jadi belum bisa nemenin kamu

Lia Cantika : Yaudah gapapa syafakillah ya

Nerissa Viliona Asyifa : Syukran

Sebetulnya ia hanya tak ingin bertemu dengan Sakya bisa dibilang ia menghindar dari Sakya

"Maafkan aku Ya Rabb tolong jaga perasaan ini tetap pada jalan MU" Nerissa memejamkan matanya menikmati angin yang berhembus di taman

ia mulai membuka novelnya membaca kisah cinta Fatimah dan Ali sungguh sangat romantis bukan ? Fatimah yang memendam perasaan dengan Ali dan Ali pun begitu

Nerissa ingin menjadi Fatimah yang memendam cintanya terhadap Sakya, walaupun ia tau bahwa dirinya jatuh cinta sendirian

***

Pengumuman Ujian Perguruan Tinggi Negri

Nerissa mulai membuka web dan melihat bahwa ia gagal dalam ujian ini, tanda merah terpampang jelas di laptop, Nerissa bingung harus bagaimana bilang pada orang tuanya. Mamah masuk ke dalam kamar Nerissa mengelus kepala Nerissa

"gapapa nak, kamu udah hebat, coba di swasta aja ya" Ucap Mamah tulus

Nerissa mengangguk malu sambil menangis. Dirinya merasa tak pernah berguna dan membanggakan hanya bisa menyusahkan orang tuanya. Nerissa mulai bangkit dan belajar lebih giat untuk tes kampus Swasta yang betul saja doa mamahnya ia akan lulus dan resmi jadi Mahasiswi Farmasi , ia sangat bersyukur bisa melanjutkan kuliah.

Sakya resmi jadi Mahasiswa Arsitektur, Nerissa turut bahagia mengetaui hal itu

"Ya Allah jika ia jodohku maka tolong jagalah dia untuk ku, jika dirinya bukan untuk ku maka bantulah aku untuk mengikhlaskannya" Doa Nerissa

Nerissa menyiapkan keperluan yang ia kan bawa dalam kosannya walaupun tinggal beberapa minggu lagi. Lia mengajak dirinya untuk bertemu di taman, Nerissa segera pergi ke taman untuk menemu Lia

"Nerissa selamat ya" Ucap Lia

"Jazakallah Khairan Katsiran Lia, Kamu juga semangat kerjanya" Nerissa tersenyum

"Nerissa, Sakya jadi mahasiswa Arsitektur loh" Lia senang

"Masyallah keren" Ucap Nerissa padahal dirinya sudah mengetahui hal itu

"Ciee Farmasi sama Arsitek cocok lah" Lia meledek

"Engga Lia, Dia cocok sama wanita yang ia bonceng waktu itu"

"Nerissa sebenernya itu bukan pacar Sakya, dia ga pernah pacaran. wanita itu adalah ketua rohis putri yang menyukai Sakya, Sebetunya Sakya juga terpaksa mengantar wanita itu karna tidak enak menolak" Jelas Lia

"Yaudag gapapa kalo mereka jadian juga aku ga perduli" Nerissa acuh

"Kok lo gitu ? bukannya lo suka sama Sakya ?" Tanya Lia

"Kayaknya aku harus move on, dia terlalu Masyaallah buat aku" Nerissa menunduk

"kalian cocok sama sama lagi memperbaiki diri. semoga Allah satukan ya, gue duluan nih" Pamit Lia meninggalkan Nerissa

Apa ia menyadari apa yang dirinya katakan barusan pada lia ? ingin move on ? ingin melupakan padahal belum pernah bersama ?

Nerissa terdiam merenung kejadian sebelumnya, sangat Sering dirinya memulai percakapan pada Sakya, ia sangat malu. dimana harga dirinya sebagai wanita ?

____________________________________________

Segitu dulu ya temen temen :)













NERISSA [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang