8

95 55 12
                                    

"Bagi Dunia mungkin kamu adalah seseorang tapi bagi seseorang kamu adalah dunianya"
-Sakya Gavin Azzura

Dalam masa proses move on Nerissa selalu menyibukkan diri untuk mengerjakan tugas dan jika ada waktu luang ia mengetik naskah novel.

Belakangan ini Airlangga selalu mendekatinya, ia tidak mau luluh oleh Airlangga. karena dirinya tau bahwa tujuan utamanya Sakya walaupun dengan banyak hal berkemungkinan ia tidak bisa bersatu dengan Sakya.

Nerissa duduk ditaman, Airlangga mendekatinya

"Lagi ngapain Nerissa ?" Tanya Airlangga duudk di samping Nerissa

"lagu nulis Naskah nih"

"tentang Sakya ?" Tanya Airlangga

"Hehe iya" Singkat Nerissa

"Nerissa jujur ya gue suka sama lo, lo mau ga jadi pacar gue ? lo ga bisa ngarepin Sakya yang jelas jelas ga pasti buat lo" Jelas Airlangga

DEG

Nerissa menatap Airlangga

"Airlangga aku ga mau pacaran dan buat aku berharap sama Sakya itu urusan aku dengan perasaan aku" Ucap Nerissa membereskan laptopnya

"Lo tuh ga akan ngerti Rissa, ga akan ngerti selama ini gue ngalah dan diem diem ngagumin lo, gue sering denger dari temen temen lo kalo lo suka cerita banyak tentang rasa lo sama Sakya" Ucap Airlangga menggebu gebu

"Aku pulang dulu assalamualaikum" Pamit Nerissa

Nerissa berjalan meninggalkan Airlangga, memikirkan kata kata yang diucapkan Airlangga. menurut logika ada benarnya juga, untuk apa dirinya terus terusan mengaharapkan Sakya yang jelas jelas tidak pasti ditakdirkan untuk Nerissa

Tapi dalam hati Nerissa, ia tidak bisa menerima lelaki lain selain Sakya.

"Ya Allah mengapa hati ini sungguh berat" Nerissa ingin menangis

***

beberapa hari setelahnya Nerissa selalu menyendiri dan berusaha melupakan kejadian Airlangga

Ting (Bunyi pesan masuk)

tertulis dengan nama Sakya Gavin Azzura

Jantung Nerissa langsung berdebar dengan cepat, senyumnya mulai merekah. dirinya tidak sadar bahwa minggu lalu ia ditolak oleh Sakya. Nerissa membuka video yang Sakya kirim

Sakya berbicara "Bagi Dunia mungkin kamu adalah seseorang tapi bagi seseorang kamu adalah dunianya" 

Nerissa tersenyum, pertahanannya runtuh

"Astagfirullah Sakya kenapa ketika aku lagi berusaha ngelupain kamu, kamu malah hadir lagi" Batin Nerissa

Nerissa terunyuh dengan perkataan Sakya.

Jika ditanya mengapa Nerissa bisa menyukai Sakya begitu dalam ?

Ya, karna Sakya adalah orang yang bijak, orang yang sangat bertanggung jawab, orang yang manis ketika tersenyum, tawanya membuat suasana hati tentram, matanya yang sipit, alisnya yang tebal dengan seribu pengalaman yang ia jelajahi. Nerissa sangat kagum padanya, rasanya ingin setiap hari bertukar cerita dengan sakya

Sakya yang tidak pernah keluar dengan wanita selain keluarganya, ia sangat menjaga kehormatan wanita, sikap cuek dan dinginnya pada wanita. bagaimana caranya agar Nerissa berhenti menyukainya ?

Nerissa pernah berpesan pada Sakya "Teruntuk Sakya Gavin Azzura seseorang yang banyak disukai wanita, aku hanya ingin berpesan. Jaga kesehatan, kalau banyak beban dan butuh pendengar datanglah padaku dan ceritakan semua keluh kesah mu. Aku memang tidak akan pernah disampingmu tapi aku selalu ada di belakangmu" 

Memang sangat sakit jika orang yang kita harapkan tidak mengharapkan kita

***

Airlangga menghampiri Nerissa

"Nerissa coba terima gua dulu, gapapa deket aja, lu bisa lupain Sakya dengan adanya gue, hargai gue sedikit. tolong" ucap Airlangga

"Oke Airlangga sebelumnya saya minta maaf kalau saya pernah menyakiti perasaan kamu. Aku sebetulnya sama sekali ada rasa sama kamu, tapi karna kamu meminta ingin di hargai, baik aku akan menghargainya. aku pergi dulu Assalamualaikum" Nerissa pergi dengan berat hati. apa yang dirinya ucapkan ? Bukankah seluruh hatunya hanya untuk Sakya ?

Nerissa menelusuri lorong dan menemui Freya dan Citra untuk bercerita

"Ada apa Nerissa ?" Tanya Citra

"Airlangga kemari lusa ngungkapin perasaannya ke aku, dia juga jujur kalau dia sebenernya teman dari Sakya, aku bingung harus giaman hiks" Nerissa tak tahan untuk menangis

"dia bilang apa sama lo" Tanya Freya. Nerissa menceritakan semua ucapan Airlangga waktu itu

"Ada baiknya juga Nerissa, bener kata Airlangga lo ga seharusnya berharap sama Sakya" Jelas Freya yang mendukung Airlangga

"Tapi Nerissa juga ga mau ngelukain hatinya sendiri, dia ga mau mempergunakan seseorang untuk melupakan seseorang" Jelas Citra

"Aku ga mau nyakitin hati Airlangga, tapi aku takut kalau Airlangga masuk kedalam kehidupan aku dia malah nyakitin doang" Nerissa yang menyeka air matanya

"Semua keputusan ada ditangan lo, kita pasti dukung yang terbaik buat lo" Citra mengusap punggung Nerissa

"Makasih ya kalian" Nerissa memeluk Freya dan Citra

***

Sekian kali Nerissa berfikir bahwa dirinya akan melupakan Sakya dan berlaih ke Airlangga. Nerissa mulai dekat dengan Airlangga semakin hari Nerissa seperti dihipnotis olehnya, sedikit demi sedikit Nerissa mulai lupa dengan Sakya

Airlangga terlihat sangat mencintai Nerissa namun Semenjak Airlangga pergi keluar kota karena ada urusan. ia sangat jarang mengabari Nerissa, seperti acuh tak acuh. Nerissa bingung memikirkan Airlangga yang hilang tanpa kabar

Citra dan Freya melihat Nerissa yang murung 

"Kenapa ?" Tanya Citra

"Airlangga ga ada kabar" Jelas Nerissa

"Tuhkan apa kata gue, ikutin kata hati lu jangan denger orang" Citra sebal, Freya hanya diam

"Kalo niatnya emng mau goshting gausah bikin sayang, gausah bikin overthinking. cape tau kaya gini, emang dari awal kan niatnya ke Sakya kenapa harus oleng ke Airlangga" Sebal Nerissa pada dirinya sendiri

"jangan nangis udah, lo kuat berarti Sakya lebih layak buat lo" jelas Citra

"Engga aku ga nangis, cuma kecewa aja" 

"Maafin gue ya" Ucap Freya

"Bukan salah kamu kok, emang aku aja yang salah. Makasih ya kalian mending kita lanjut bikin Skripsi" Nerissa mencoba melupakan masalahnya

Baginya ia tidak akan menahan orang yang akan pergi darinya, jika memang ingin pergi silahkan tapi jangan pernah kembali.

Nerissa dan Airlangga sangat singkat, berbeda dengan Sakya walau tak terikat satu sama lain dan walaupun Nerissa hanya mencintai sendirian, dirinya sangat percaya bahwa Sakya lah yang terbaik untuk dirinya.

WhatsApp

Airlangga Hanif Adhitama : Gua lagi sibuk jangan ganggu

Deg

Jantung Nerissa seperti di hantam beribu ribu pisau, memang kedekatannya dengan Airlangga baru satu minggu dan entah kenapa Nerissa percaya ucapan Airlangga seolah olah benar akan membawanya lupa dengan Sakya

Nerissa Viliona Asyifa : Bukannya aku ga ngertiin kamu, tp malah kesannya ku kaya ngemis banget kabar ga sih ? Gapapa kok, maaf ya kurang ngertiin kamu. Aku ga akan ngechat kamu lagi kok tenang aja. Sekali lagi saya mohon maaf ya jika selama ini bikin risih atau ada salah salah kata yang menyakiti hati. Temenan biasa aja ya. Ga maksud goshting tapi saya tau dari sikap kamu nyuruh saya biasa aja ke kamu. Cuma mau ngasih tau kalo ga semua cewe bisa jadi apa yang kamu mau, kadang kamu juga harus bisa menghargai orang lain. Kalau sekiranya hanya ingin menyakiti seharusnya jangan pernah ngasih harapan, Assalamualaikum

Nerissa tau bahwa kedekatan mereka salah dan memang seharusnya disudahi saja. Nerissa tidak menangis hanya hatinya lagi lagi terluka karena berharap dengan manusia.

NERISSA [Terbit]Where stories live. Discover now