MwD | Gara-gara Mandi

4.3K 164 5
                                    

"Kamu mau ngapain? " Tanya Devan saat melihat Vania sedang berusaha beranjak dari tempat tidurnya.

"Kamu harus banyak istirahat Yang."

"Gak apa-apa kok Van, kaki Nia udah mendingan."

Beberapa saat kemudian.

"Aww..." Nia merintih. Rupanya kakinya masih terasa sakit saat ini.

"Tuh kan, kaki kamu belum sembuh. Emangnya kamu mau apa Yang? Nanti biar aku ambilin."

Nia menggeleng. "Nia cuma mau mandi. Ih gak betah banget. Nia ngerasa udah bau banget."

Kedua alis Devan bertaut. "Masa sih?"

Lelaki itu beranjak mencium pipi Vania.

"Gak kok. Masih wangi."

"Coba aku cium lagi,'" sambung Devan. Sebetulnya bukan untuk memastikan Vania bau atau tidak.

"Enggak bau. Kamu masih wangi. Saking wanginya aku jadi pengen cium kamu terus."

Vania cemberut. "Modus!"

"Van, Nia udah gak betah banget. Pengen mandi tau."

"Gimana mau mandi, kalau kaki kamu aja masih sakit."

"Tapi Nia ger---"

Dengan cepat Devan menyambar. "Ya udah kita mandi bareng."

"Hah?" Vania tercengang.

"Iya mandi bareng."

"Gak. Gak. Gak. Nia gak mau."

"Ya udah. Mandinya nanti aja kalau kaki kamu udah sembuh ya."

"Dih masa,"

Devan tersenyum jahil. "Ya terserah kamu. Kalau mau mandi, ya harus mandi bareng. Kalau enggak ya tunggu nanti."

Nia semakin cemberut. Ini pilihan atau paksaan sih sebetulnya?

"Tapi, Nia malu Van..." rengek Vania.

"Ngapain malu. Aku kan suami kamu."

"Tapi..."

Tanpa menunggu aba-aba, Devan segera menggendong Vania ala-ala Bridal style menuju kamar mandi. Ia segera menaruh tubuh Vania di bath tub.

Sementara itu, tanpa ragu Devan justru menanggalkan pakaiannya di depan Nia. Kontan perempuan itu membuang muka ke sembarang arah.

"Devaaan... jangan di depan Nia juga kali."

"Ya gak apa-apa kali. Kamu kan istri aku."

"Ya udah buruan buka baju kamu. Atau mau aku yang bukain?" Ledek Devan.

Vania kaget. "Gak usah, Nia bisa sendiri."

Oh Tuhan, ini adalah momen paling memalukan bagi Vania.

Tiga puluh menit kemudian...

Pipi Vania tak henti-hentinya memerah karena menahan malu. Ya walau Devan tidak berbuat aneh-aneh padanya tadi. Tapi, sumpah demi apapun ini adalah hal yang memalukan.

Sejujurnya Nia tidak bisa fokus mandi tadi. Dirinya memang malu, tapi kenapa matanya selalu tertuju pada tubuh Devan. Argggghhhhhh sial. Kenapa hal tersebut begitu candu bagi Vania?

"Kamu kok senyum-senyum sendiri sih?"

"Gak kok. Gak apa-apa."

Devan lagi-lagi tersenyum jahil. "Maaf ya kalau adik aku kecil."

Vania melotot. "Ih apaan sih Van."

"Hehehe..."

Apanya yang kecil, orang gede begitu... batin Nia.

Jujur ini nanggung banget ya.

Publish : 1 September 2021




Married with Devan [END]Where stories live. Discover now