MwD | Semua sudah berakhir?

4.6K 184 5
                                    

Ajit terkejut bukan main saat melihat Netta berlari cukup kencang menuju toilet. Matanya terlihat sembab, pipinya juga terluhat basah oleh airmata. Tanpa membuang waktu, dengan sigap Ajit mengejar Netta.

"Tata!" Ujarnya cukup keras. Tapi, bukannya menanggapi. Si empunya nama justru semakin menjauh darinya. Bukannya tidak mendengar, Tapi kondisi Netta benar-benar ambyar sekarang. Netta lebih memilih untuk mengabaikan panggilan tersebut. Lagi pula, Ajit tidak akan mengerti ini semua, pikirnya.

Tak terduga, Ajit justru malah mengejar Netta. Lelaki itu berlari cukup kencang. Mencoba menyamakan langkahnya dengan langkah kaki Netta.

"Ta," lengan lelaki itu menahan tangan Netta. Tapi, secara tiba-tiba Netta malah menghempaskannya.

"Pergi Jit, gua lagi pengen sendiri!"

"Tapi Ta,"

"Lo budeg ya Jit! Tinggalin gue! Gue lagi pengen sendiri Jit! Gue lagi pengen sendiri!" Netta menekankan kata sendiri. Maksudnya ia mengusir Ajit secara gak langsung.

"Maaf, gua gak maksud begitu. Tapi, tolong dengerin gua dulu Ta, Gue-"

"CUKUP JIT CUKUP! GUA LAGI GAK MAU DEBAT! TOLONG, BIARIN GUA SENDIRI BUAT SAAT INI!"

Netta menyeka airmatanya. Kemudian berbalik badan, kembali melanjutkan langkahnya.

"Ta, "

"Tata!"

"Woy! Ett nih bocah."

"Gua tau lo lagi sedih! Tapi dengerin gua dulu Oy!"

"DENGERIN APA SIH JIT! GUA YAKIN LO GAK BAKAL NGERTI APA YANG GUA RASAIN! LO GAK BAKAL PAHAM APA YANG GUA DERITA JIT! MOHON, JANGAN PAKSA GUA UNTUK CERITAIN SEMUA INI!" " Netta benar-benar kepalang emosi. Kini tangisnya benar-benar pecah.

"Lah, siapa yang pengen denger cerita lo."

Netta terdiam.

Tanpa terduga Ajit justru menadahkan tangan kanannya di hadapan Netta.

"Minta duit, Kata Mak gua duit jajan gua yang ketinggilan dititipin sama lo."

Tmeweeewwwwwwwwww

Netta benar-benar tidak menyangka dengan apa yang barusan Ajit ucapkan. Kalian tahu apa yang saat ini Netta rasakan? Ya jawaban anda benar. Netta malu, bahkan semalu-malunya.

Netta mengerucutkan bibirnya. Kemudian meraih selembar uang berwarna biru di sakunya.

"Nih." Netta menyodorkannya.

Ajit tersenyum. "Nah gitu dong. Laen kali jadi orang tuh jangan bego. Dengerin dulu, ucapan orang lain. "

Ajit menjeda. "Lho kok lo diem. Tadi kan nangis. Udah lanjutin lagi nangisnya sana. Gua mo ke kantin dulu."

"Bye Tata..."

...

Di apartemen.

Grep! Devan memeluk Vania yang masih menangis dengan apa yang terjadi sekarang.

"Aku minta maaf Nia. Aku benar-benar minta maaf, aku belum bisa jadi sosok suami yang baik untuk kamu. Aku sering nyakitin kamu, bahkan sekarang aku benar-benar menghancurkan masa depan kamu."

"Gak Van, ini cuma hari yang buruk. Bukan hidup yang buruk. Kamu gak salah, jangan terus-terusan menyalahkan diri kamu sendiri. Ini salah kita berdua Van."

Vania benar-benar tidak tega dengan Devan. Devan terus menerus menyalahkan dirinya sendiri.

"Tapi, aku gagal jadi suami yang baik untuk kamu Van,"

Hati Vania terenyuh saat melihat bulir-bulir air keluar dari sudut Mata Devan.

"Ssssstttttttt! Gak, Nia gak pernah berpikir kayak gitu Van."

"Gak Van, aku memang lelaki yang buruk."

"Jangan berpikir seperti itu Devan. Jangan menyalahkan diri kamu sendiri."

"Tapi, memang itu kenyataannya kan? Seandainya kamu gak nikah sama aku, mungkin hidup kamu gak akan sesial ini. Gak akan semenderita ini."

Baru kali ini, Vania melihat Devan semenyesal ini.

"Kamu ngomong apa sih? Gak! Nia sama sekali gak berpikir seperti itu. Nia gak pernah nyesel nikah sama kamu. Mungkin, kita dikeluarkan dari sekolah. Tapi, masa depan kita gak akan berhenti sampai di sini. Nia mohon, jangan bersikap seperti ini Van."

"Kita adalah suami istri. Suka duka harus dibagi bersama. Masih ada harapan Van, kita bisa ikut paket C untuk dapat ijazah, dan untuk meneruskan kuliah."

"Sekali lagi Nia mohon, jangan kamu merasa paling bersalah karena semua ini."

Nia memeluk tubuh kekar Devan. Munafik kalau Vania tidak stress dan menyesal akan apa yang telah terjadi sekarang. Tapi, kalau dia sedih, apa daya Devan? Nia tidak mau Devan tertekan karena menghancurkan masa depannya.

Hallo. Maaf ya kalian nunggunya lama. Soalnya mimin lagi sibuk banget belakangan ini ngurusin perizinan buat bikin bisnis skincare.

Terimakasih untuk segalanya. God Bless You

Publish : 10 June 2021

Married with Devan [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora