55-Ada Harapan. Iya, Kah?

16.5K 2.6K 683
                                    

Hai, ada yang kangen, gak?😃

Jam berapa bacanya?

Jangan lupa VOTEnya, ya

Coba sambil dengerin lagunya, in syaa Allah banjir🙂

SELAMAT MEMBACA!😶

.

"Ada yang patah; harapan, semangat, dan hati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ada yang patah; harapan, semangat, dan hati. Menunjukkannya bukan langkah yang salah, kan? Aku sudah sangat lelah. Hehe."

~Untuk Arjuna~

.

.

Terlampau sering diremehkan dan tak dianggap, membuat tekadnya semakin besar. Menjadikan dirinya anak yang tak bisa dibantah. Kali ini biarkan dia egois sekali saja.

Juna meluruh dengan kedua tangan menopang raganya. Darah itu kembali mengalir, mengotori punggung tangannya. Pundaknya bergetar hebat.

"Maaf, kali ini Juna gagal lagi."

Air mata jatuh beriringan dengan darah yang terus menetes. Juna mulai terisak. Semuanya ikut menangis melihat keadaannya.

"Kenapa?" lirih Juna masih di posisi sama.

"Kenapa gak ada yang ngertiin gue?" Suaranya sarat akan kekecewaan.

Juna mengepalkan tangannya untuk kemudian melepaskan pukulan keras pada matras tipis itu. Meluapkan emosi yang selama ini menekan perasaannya. Persetan dengan nyeri di buku jarinya.

Perasaannya jauh lebih terluka.

Juna berusaha menegakkan tubuhnya, menghapus darah dan air matanya. Lalu menatap satu persatu orang yang ada di sana dengan sorot penuh kecewa. Napasnya terengah-engah.

"Sekali. Sekali aja, apa pernah kalian anggep perjuangan Juna? Atau cuma ekspektasi Juna yang ketinggian? Kenapa rasanya sakit?"

"Juna juga pengen disemangatin. Juna pengen disambut setiap Juna bawa medali, di saat Juna menang."

"Juna pengen buat kalian bangga. Juna pengen tunjukkin kalau apa yang Juna lakuin itu, gak main-main. Juna berjuang keras buat bahagiain kalian. Tapi kenapa..." ucapannya menggantung. Ia menghela napas berat seraya memejam sejenak.

Untuk Arjuna[✓]Where stories live. Discover now