23-Menjenguk Orang Sakit

28K 4.2K 404
                                    

VOTE dulu yaaa manteman!😚

Ada info di bawah, mohon dibaca yaa!😗

Siapkan hati dan pikiran kalian!😌
Part ini agak panjang😊

SELAMAT MEMBENGEK!🤪

.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

"ASSALAMU'ALAIKUM, ARJUNAAA OH ARJUNAAA!"

Sontak Chandra merasakan sakit akibat jitakan keras yang membuat belakang kepalanya terasa cenat-cenut. Salahkan dirinya, karena berteriak begitu lantang saat baru tiba di kamar rawat Juna. Pelakunya tak lain adalah seseorang yang Arjuna sebut bertubuh mleyot bak cacing kejepit, Aliendra Owen Biantara.

Namun tak sampai di situ, Chandra kembali mendapat jitakan bertubi-tubi dari empat orang lainnya. Pertama Ali, lalu disusul Marco, Cakra, Raja dan terakhir, si bongsor bertangan besar, Aji. Total Chandra mendapat lima jitakan yang sialnya, mendarat di tempat yang sama. Chandra sampai takut akan benjol.

"MAMMAAAA!" pekiknya hampir menangis. Chandra meringis kesakitan sambil mengusap-usap belakang kepalanya yang malang.

Lantas Raja memasang pose bersiap menyerang lagi. Anak itu memang tukang ngegas dan gampang emosi. Jadi wajar bila ia tak tahan dengan kelakuan Chandra yang absurd. "Lo tereak lagi, gue gampar!" ancamnya dengan tatapan ganas.

Yang lain hanya geleng-geleng kepala dengan raut jengah. Chandra memang pantas mendapatkannya. Di rumah sakit begini malah bikin ribut.

"Iye iyeee... gue diem!" dengus Chandra dengan gerakan seakan tengah menyeleting mulutnya.

Raja mendelik pada anak hiper itu untuk kemudian berjalan mendekat ke brankar Juna.

Terlihat anak itu sedang tertidur. Wajahnya damai dan tak menunjukan raut kesakitan. Beruntung tak sampai terbangun karena ulah Chandra.

"Si Juna ganteng juga ternyata," celetuk Aji yang sontak mengundang atensi semuanya.

"Ji? lo masih lurus, kan?" tanya Cakra dengan tatapan tak percaya.

Dengkusan kasar terdengar dari si anak bongsor untuk kemudian menggeplak lengan bocah sultan itu tak santai.

"Emang kalo cowok ngakuin cowok lain ganteng, itu udah gak lurus?!" sungutnya tak terima disangka belok.

"Ya, gak juga, sih." Cakra meringis seraya mengusap-usap lengannya yang terasa kesemutan akibat geplakan tak manusiawi Aji.

Aji merotasikan bola matanya jengah.

Untuk Arjuna[✓]Where stories live. Discover now