45-Ini Memang Gila, Tapi Melegakan

15.5K 2.7K 283
                                    

Hai semuaaa😚

Pada baca jam berapa, nih?😋

SELAMAT MEMBACA!🤧

.

"Semua orang mempunyai cara masing-masing untuk melepas rasa rindu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Semua orang mempunyai cara masing-masing untuk melepas rasa rindu. Jika kau pikir caraku ini gila, jangan hiraukan aku! Cukup kau ketahui saja. Karena bagiku ini melegakan."

~Untuk Arjuna~

.

"Ini yang sakit sebenernya siapa?"

Marco berceletuk tatkala dibuat heran saat melihat orang yang digadang-gadang tengah jatuh sakit justru terlihat sehat dan baik-baik saja. Bukan hanya dirinya saja, melainkan empat orang yang lain juga merasakan hal yang sama.

Hari ini hari minggu, jadi sekolah tengah libur. Kelima pemuda itu datang dengan niat untuk menjenguk. Namun yang ada malah seperti mengajak bermain.

Juna kini tengah bersantai di pinggir kolam renang di taman belakang rumahnya. Menenggelamkan separuh kakinya ke dalam air. Sedangkan Ali baru muncul dengan segelas air dan obat milik Juna.

"Yah, tadinya sih gue mau bilang gak ada yang sakit. Tapi pas si Ali dateng bawa obat gue. Ketahuan, deh. Hehe," ucap Juna dengan tawa kecil di akhir kalimat.

Padahal hari tengah terik-teriknya, namun anak itu tak ingin beranjak dari tempatnya saat ini. Entah apa yang membuat Juna betah berdiam diri di situ. Ali pun tak mengerti. Berkali-kali ia mengajak adiknya masuk, namun Juna selalu beralasan, "Gue gerah, gak akan nyebur kok, cuman gini doang," katanya.

Padahal di dalam sudah ada AC jika alasannya hanya gerah. Ah, Juna ada-ada saja. Alhasil, Ali hanya bisa menghela napas pasrah. Membiarkan Juna melakukan apapun yang ia inginkan. Setidaknya, dengan begitu Ali bisa melihat senyuman adiknya. Tapi jika ujungnya berakhir gawat, baru Ali akan mengomelinya habis-habisan. Awas saja.

Kebetulan di rumah hanya ada kedua anak kembar itu dan Via yang tengah tidur siang. Hara sedang mengurus bisnis restorannya yang telah cukup lama ia tinggalkan selama mengurus Juna yang sakit. Itupun karena paksaan dari anaknya, jika tidak, Hara tak akan peduli dengan bisnisnya. Liam disibukkan dengan tugas kuliah dan pengambil alihan bisnis sang Papa. Sedangkan Bi Hanum pergi ke tempat Hara untuk menyerahkan barang yang tertinggal.

Untuk Arjuna[✓]Where stories live. Discover now