14-Kembali Dilukai

25.9K 4.6K 242
                                    

Nih aku up cepet! Mau keluar dari sarang wkwk🏃🏻‍♀️

VOTE dulu yaa biar berkah bacanya😋

Cari posisi wenak dulu! Udah siap?🤸🏻‍♀️

HAPPY READING!👐🏻
.

HAPPY READING!👐🏻

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

Matahari mulai berganti shift dengan sang rembulan. Namun pemuda itu baru sampai di kediaman. Entah bagaimana jalan pikirannya, sampai bisa keluar tanpa izin. Hal yang sangat jarang bahkan hampir tak pernah ia lakukan seumur hidupnya. Mungkin karena tekadnya kali ini telah sedikit mendapat dukungan dari sang Papa, maka ia jadi lebih berani.

Juna mengendap-endap begitu memasuki rumahnya. Ia takut akan ketahuan bahwa dirinya tidak di rumah sedari tadi. Syukurlah, Juna berhasil sampai ke kamarnya tanpa ada yang melihat. Ia menutup pintunya perlahan. Namun saat berbalik, betapa terkejutnya ia saat mendapati sang kembaran tengah duduk di pinggiran kasurnya, sambil menatap horror padanya. Bahkan tangan anak itu dilipat di dada.

"Aaaa! Woi! Ngagetin aja lo!" pekik Juna tak santai sembari mengelus dadanya.

"Untung gue gak punya sakit jantung!" sambungnya bersungut-sungut.

"Dari mana aja, lo?" tanya Ali dengan nada dingin. Sedingin hariku tanpanya.

Sontak Juna gelagapan untuk mencari alasan yang tepat pada si kembaran jeniusnya ini. Jelas ia tak akan bisa membohonginya seperti yang dilakukannya pada Via. Juna bergerak kikuk di tempat.

"Dari mana, gue tanya?" tekan Ali mendesis.

Juna menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba terasa gatal seraya melangkahkan kakinya mendekat pada Ali. Lalu duduk di sebelah sang kembaran.

"Gue abis dari---"

"Maksain banget si, lo!" sela Ali cepat memotong ucapan Juna.

Ali tak bodoh untuk mengetahui si anak bengal ini habis dari mana. Apalagi terlihat jelas dari keringat dan raut lelah si kembaran yang begitu kentara.

"Lo lagi sakit! Ngertiin lah, tubuh lo sendiri juga yang ngerasain!" omel anak yang lebih tua, masih dengan posisi yang sama.

Juna bergeming, ia kehabisan kata-kata untuk mengelak. Apalagi ketika melihat raut wajah Kakaknya yang serupa boneka chucky hendak menyembelih seperti ini, membuat nyalinya ciut.

"Apa susahnya sih, istirahat sehari aja? Gak usah latihan kayak gitu terus, gak guna!"

Deg! Apa dia bilang? Gak guna?!

Untuk Arjuna[✓]Where stories live. Discover now