43

91.6K 2.7K 66
                                    

43

"Dina, aku ingin bicara."

Dina yang setengah hati mengerjakan pekerjaannya, mengangkat wajah dengan malas saat mendengar Steven berbicara padanya. Entah sejak kapan pria itu masuk ke ruangannya.

"Aku sibuk, Steve, laporannya masih menumpuk." Sebenarnya hari ini ia sangat malas ke kantor dan bertemu muka dengan Steven, tapi memikirkan tanggung jawabnya sebagai sekretaris Steven-lah yang membuatnya menyeret diri meninggalkan rumah dengan perasaan muram.

"Siapa yang peduli pada laporan itu! Ayo!" Steven meraih tangan Dina.

"Tapi..."

Tanpa mengacuhkan protes Dina, Steven membungkuk dan membopongnya.

"Steve!"

Tapi Steven tidak menggubris protes Dina. Ia membawa gadis itu ke ruangannya, lalu mendudukkannya di sofa.

Steven menyusul duduk di sisi Dina, meraih jemari langsingnya dan mengecup lembut. "Aku minta maaf."

Dina membuang muka, tapi tetap membiarkan tangan Steven meremas jemarinya.

"Foto itu... aku tidak pernah menyimpan fotoku bersama Clara."

Dina bergeming.

"Dina, kau percaya padaku, kan? Hanya kau yang aku cintai."

Dina terkesiap. Ia menatap Steven dengan mata melebar. Steven mencintainya?

"Aku mencintaimu, Dina. Please, percaya padaku hanya kau yang ada di hatiku." Steven menatap mata Dina dalam-dalam. "Aku tak pernah menyimpan foto diriku bersama Clara. Foto itu tiba dua hari yang lalu, saat itu kau masuk ke ruanganku, dan aku panik hingga menyimpan foto itu di situ, kemudian aku lupa membuangnya."

Dina terpaku. Penjelasan Steven hanya lewat di telinganya. Pernyataan cinta Steven-lah yang terpenting saat ini.

"Kau mencintaiku?"

Steven meremas lembut jemari Dina. "Ya, aku mencintaimu Dina. Aku tidak tahu sejak kapan aku jatuh cinta padamu. Mungkin sejak pandangan pertama."

Dina menatap takjub.

"Dina..." Steven memandang Dina cemas. "Kau percaya, kan, kalau aku tidak memiliki perasaan apa pun lagi pada Clara, pada penjelasanku tentang foto itu?"

Dina menatap dalam-dalam mata Steven, mencari kejujuran di sana, lalu perlahan-lahan bibirnya berkedut membentuk senyum tipis. Ia mengangguk kecil.

Steven menghela napas lega. Remasannya di tangan Dina menguat. "Aku mencintaimu, Dina."

"Aku juga mencintaimu, Steve."

"Kau juga mencintaiku?" tanya Steven terkejut.

Dina mengangguk.

Senyum lega dan bahagia seketika melengkung di wajah Steven. Ia merengkuh Dina ke dalam pelukannya dan mengecup bibir ranum itu dengan penuh cinta.

***

Evathink

IG : evathink

Menjadi Kekasih Bos [tamat-part lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang