Part 18

181K 5.2K 87
                                    

PART 18

Steven dan Dina melangkah bersamaan memasuki kantor mereka.

Diam-diam Steven mengamati wajah Dina yang sembap. Ia menghela napas panjang. Sepanjang perjalanan dari rumah ke hotel tadi, Dina hanya diam dan menjawab bila ditanya.

"Dina," panggil Steven saat Dina melangkah menuju mejanya.

"Ya?" jawab Dina tanpa menoleh. Gadis itu meletakkan tasnya ke atas meja, lalu duduk dan mulai menyalakan laptop.

Steven menghampiri Dina. "Kau masih marah padaku?"

Dina menggeleng dan kembali melanjutkan aktivitasnya.

Steven menyentuh dagu Dina, merangkum dengan jemarinya dan memaksa dengan lembut agar gadis itu memandangnya. "Aku minta maaf," ujar Steven tulus.

Dina hanya bergeming membuat Steven gelisah.

"Kau tidak mau memaafkanku, Sayang?"

Dina melepaskan jemari Steven dari dagunya. "Aku tidak suka kau kasar seperti kemarin."

Mengabaikan kemungkinan sentuhannya akan ditepis Dina, Steven mengelus lembut pipi gadis itu. "Maafkan aku. Aku tahu aku salah dengan sikapku itu. Waktu itu aku—" kalimat Steven terhenti. Apa yang harus ia katakan? Bahwa waktu itu ia cemburu memikirkan mungkin Dina sedang berkirim pesan dengan pemuda itu?

Cemburu.

Kesadaran Steven tersentak hingga membuat elusan lembutnya di pipi Dina terlepas.

Benarkah yang ia rasakan kemarin itu cemburu?

Steven menyadari ia sangat menginginkan Dina hingga tidak sabar bertunangan dan menikah dengan gadis itu.

Tapi cemburu? Sejak kapan rasa itu menguasainya?

Dina masih menatap Steven hampir tidak berkedip, menunggu penyelesaian kalimat yang terputus itu.

Steven meringis samar. "Lupakan tentang itu. Aku minta maaf, Sayang."

Steven menunduk dan mengecup lembut bibir Dina, berharap rasa magis dalam kecupan manis itu akan membuat Dina memaafkannya.

Steven beruntung. Bibir tegang Dina melembut. Ia menyentuh bahu Dina dan memperdalam ciumannya.

Keduanya berciuman dengan lembut, kemudian berubah panas menggelora. Awal yang indah untuk berbaikan dan memulai hari.

***
Bersambung...

Please vote dan komen ya, friends

Thanks

Evathink

Menjadi Kekasih Bos [tamat-part lengkap]Where stories live. Discover now