41

96.5K 2.8K 107
                                    

Halo, teman2
Untuk kamu2 yang sudah baca sejauh ini, apakah kamu sudah follow/ikuti akun wattpad saya?
Kalau belum, saya sarankan sekarang juga untuk follow/ikuti(caranya pergi ke profile wattpad Evathink, sentuh "ikuti/follow").

Jika kamu tidak mengikuti, kamu akan ketinggalan banyak informasi, karena hanya yang mengikuti yang bisa menerima pesan profile dari saya. Seperti ketika saya memberi tahu tentang promosi BACA GRATIS karya2 saya di Lontara App pada mei 2021, hanya yg sudah mengikuti saya yang mendapat pesan ini

Jadi jangan lupa FOLLOW/IKUTI saya agar tidak ketinggalan informasi.

Terima kasih^^

41

Selesai mandi, dengan malas-malasan Dina keluar dari kamar. Matanya sembap kebanyakan menangis. Udara segar sore hari menyambutnya begitu ia tiba di teras dan duduk di sana.

Suara mesin mobil yang berhenti membuat Dina mengangkat wajah, memandang ke jalan raya. Niko keluar dari mobil.

Dina menarik napas panjang. Ini bukan waktu yang tepat untuk menerima tamu. Niko pasti dengan gamblang bisa melihat wajahnya yang sembap dan dengan mudah menebak apa yang terjadi. Dina ingin kabur dan bersembunyi di rumah, tapi akan terkesan kekanankan sekali. Tanpa punya pilihan, ia tersenyum pada Niko.

"Apa kabar, Dina?" sapa Niko dengan suara ceria.

"Baik."

Niko duduk di kursi di samping Dina yang dibatasi oleh sebuah meja kecil.

"Ada masalah?" tanya Niko dengan dahi mengernyit.

Dina menggeleng samar. Ia tidak mungkin menceritakan permasalahannya dengan Steven pada Niko. Pada ibunya pun ia tidak bercerita.

"Hmm...." Niko bergumam pelan. "Omong-omong, bagaimana kalau kita jalan-jalan?"

Dina menatap Niko ragu. Jika Steven melihatnya jalan bersama Niko, maka keadaan akan runyam. Belum lagi bila dipergoki Kayla.

"Bagaimana, Dina?" Niko mengangkat sebelah alisnya.

Dina terdiam ragu antara menerima atau menolak. Kemudian bayangan foto mesra Steven dan Clara membayang di benaknya. Rasa nyeri menghujam hati Dina.

Akhirnya Dina mengangguk. Untuk apa ia peduli pada perasaan Steven sedangkan tunangannya itu telah mempermainkan perasaannya? Menyimpan foto mesra bersama mantan kekasih adalah hal yang sangat sulit untuk dimaklumi.

"Aku dandan dulu," kata Dina yang disambut Niko dengan anggukan dan senyum.

Dina masuk ke dalam rumah, ia berharap Kayla tidak memergoki mereka nanti. Kini, ia dan Niko murni berteman. Hanya itu.

***

Evathink
IG : evathink

Ebook versi tamat tersedia di GOOGLE PLAY BUKU & LONTARA APP(unduh aplikasi di google play)

Untuk versi buku cetak, bisa diorder pada Evathink, WA 08125517788, READY STOCK! (Pengiriman dari Surabaya, bisa via JNE, J&T, Pos, dll
*GRATIS ONGKIR!)

*untuk yang membeli ebook di playbuku menggunakan pulsa, pastikan pulsa kalian lebih banyak 15% dari harga buku, ya. Karena pulsa dikenakan pajak.

NOTE : Cerita tetap dilanjutkan di wattpad sampai TAMAT!

Menjadi Kekasih Bos [tamat-part lengkap]Where stories live. Discover now