Chapter 59

5.9K 850 147
                                    

Mina belum yakin pasti dirinya suka sama Bambam, tapi, dari sikap aneh Bambam yang mungkin orang umum bilang itu mengganggunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mina belum yakin pasti dirinya suka sama Bambam, tapi, dari sikap aneh Bambam yang mungkin orang umum bilang itu mengganggunya. Sebenarnya dia merasa sangat aman dan nyaman.

Yang pertama kali membantunya ketika Mina mengalami masa sulit, Bambam. Yang selalu ada jika dia kesusahan, selain Rose dan Minghao itu ya Bambam.

Tapi dulu, Mina tidak menganggap Bambam karna dia sangat anti sama yang namanya cowok belum lagi sifatnya yang amburadul. Eh, lama lama luluh.

Bambam nih sering tiba tiba datang kek malaikat maut tapi selalu diwaktu yang tepat. Papahnya yang keras aja percayakan dirinya pada Bambam.

Inget ga ketika Bambam menjawab pertanyaan Mingyu kenapa dia punya kontak bapaknya Mina,

"bapa nya Mina jadi ketua rw dikomplek rumah gue. Pan lo tau Mina sama gue tetanggaan macem lo ama Rose."

Itu bohong.

Jelas bohong, mana ada bapak Mina yang udah ga pulang bertahun tahun jadi ketua rw.

"bisa gitu ya." respon Rose setelah mendengar penjelasan Mina.

Mereka berdua duduk cukup jauh dari anak anak yang lain.

"gue ga suka sama Bambam, Rose." sangkal Mina.

Rose merotasikan bola matanya, "nggak, lo suka sama Bambam."

"BAMBAM!." panggil Rose. Tubuh Mina menegang.

"Rose!." tegur Mina memperingatkan untuk tidak macam macam.

Bambam menghampiri membuat Rose tersenyum puas. "lo udah punya cewek?." tanya Rose to the point.

Bambam menyatukan alisnya, "belom, ngapa lo tiba tiba tanya begitu?."

"oh, ini Mina suka sama lo."

Lengan Rose dipukul keras oleh Mina. Gemes banget punya temen yang dari sononya emang gapunya akhlak.

Dengan wajah yang percaya ga percaya, Bambam menatap Mina, "serius? lo? suka sama gue?."

Bambam ngeblank bentar.

"WOY DAEBAKKKKK!!!."

Tangan Mina ditarik kencang menuju ke tengah tengah ruangan. Sehingga mereka jadi pusat perhatian.

"DOUBLE MING ALIAS MINGHAO DAN MINGYU SIMAK BAIK BAIK DEH LU PADA."

"Rose! ada bunga kaga?." pertanyaan sekaligus suruhan Bambam membuat Rose keluar rumah untuk memetik setangkai bunga mawar milik nyokapnya Mingyu.

"nih!."

Dengan wajah antusias Rose gabung duduk diposisi paling depan.

"Mina.."

"gue ga peduli lo mau percaya atau ngga, tapi sorry --"

"gue sukanya sama Eunha." lanjutan Bambam membuat semuanya melotot.

MASA REMAJA • 97 liners  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang