Chapter 2

17.7K 1.6K 72
                                    


Setelah penentuan pengurus kelas tadi. Rose dan Lisa niatan pergi ke kantin untuk mengisi perut.

Sedangkan yang lain sekedar ngobrol atau beranjak pun enggan karna masi agak canggung. Kecuali cowok-cowoknya.

Tok Tok

"Permisi." Ujar seseorang dari pintu.

Eunwoo selaku ketua kelas menghampirinya. "Iya?" Tanya nya sopan.

"Rose sama Eunha dipanggil bk. Mereka dikelas ini kan?"

Baru masuk mereka berdua ga mungkin buat ulah kan? Agak membingungkan.. LagianEunwoo perhatiin semua murid ips 1 dari awal jam masuk netep dikelas.

Eunwoo mengangguk, "Rose Eunha dipanggil bk!" ujarnya sedikit teriak.

Satu kelas terdiam, "Lah anjir Lis gue ngapain sampe tiba tiba dipanggil bk?" Tanya Rose, 

Lisa menggeleng tidak tau.

Sedangkan Eunha menggigit kukunya gelisah, "Apa karna kejadian tadi pagi?" Gumamnya pelan.

"Bareng nggak Na?" ajak Rose sokap.

Tentu saja Eunha tidak menolak.

"Ayo!"

Mereka berdua pun pergi dengan keheningan, kelas kembali ribut.

☁☁

"Assalamualaikum." Rose membuka pintu ruang bk.

Bu Sani mendongak dari meja nya, "Nah! Rose sini kamu." Titahnya.

Omong-omong, bu Sani ini salah satu guru yang lumayan gaul dan dekat dengan murid murid, bahkan saking humblenya mereka menyebut bu Sani ini dengan sebutan Mamih.

Rose mulai berjalan mendekat, Eunha mengekor dibelakangnya.

Brakk

"ini bu pelaku bullying di angkatan 12 tadi pagi." Ucap seorang satpam sambil menyeret 3 orang siswi yang memakai pakaian seragam ketat dan minim.

Rose dan Eunha syok. Apa mereka tidak sengaja terlibat?.

"B- bukan saya mihh" Eunha mengeluarkan tissu disaku seragamnya. Dan nangis ala ala.

"Saya berani sumpah, saya gak ada hubungannya." Suara tangis Eunha mulai terdengar. "Apalagi Rose mihh, iyakann?" Eunha mencubit sebagai kode agar Rose ikut akting bersama nya.

Rose yang tidak peka hanya melongo. "Hah?"

"Akting nangis buruan!" bisik Eunha, Rose yang akhirnya mengerti pun mengikuti alur nya Eunha.

Rose tiba tiba berlutut dan mengatupkan tangannya memohon membuat seisi ruangan kaget "Mamih percaya sama kami kan? Yakali Rose sama Eunha main sama kayak gini?--" Rose menujuk ketiganya "Kan ga level ya Na?!" lanjut Rose membuat ketiga cewek yang dimaksud melotot tidak suka, seakan berkata 

Gua ciriin lu.

Eunha mengangguk cepat menyetujui.

"Begini deh Mi --"

"Kalian ini kenapa?" Tanya mamih memotong pembicaraan.

Rose beranjak dan merapikan rok seragamnya, "Kenapa apanya?" tanya nya balik.

"Saya lagi laper dan Saya hanya ingin kalian beliin cilok untuk Saya didepan, kenapa jadi bikin ajang drama?"

MASA REMAJA • 97 liners  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang