🔅 29 (re-write)

5.1K 965 124
                                    

Beberapa jam berlalu Yangyang dengan Winter langsung diam membisu karena mereka terlalu asik bermain sampai sampai tidak ingat untuk membeli camilan sedikit pun dan alhasil mereka kelelahan dan kelaparan.

Kruyukk~~

Semua orang langsung menatap Winter yang tengah memegangi perutnya sambil menyeringai malu "Hihi Winter lapar..."

Doyoung menggelengkan kepalanya seraya terkekeh kecil "Sudah puas bermainnya?"

Kedua anak itu menganggukkan kepala dengan kompak membuat Taeil tak bisa menahan senyumnya melihat tingkah Yangyang dengan Winter terlewat menggemaskan "Semakin ku lihat kalian semakin mirip, jadi kalian ingin makan apa?"

Winter dan Yangyang tampak berpikir bersama lalu sedetik kemudian Winter langsung menepuk bahu Yangyang dan membisikkan sesuatu padanya dan terlihat Yangyang mengangguk lalu menatap dua orang dewasa yang berdiri di hadapannya dengan tatapan yang membuat Taeil terkaget kaget.

"Burger juseyo~" ucap Yangyang dengan Winter kompak memperlihatkan aegyo mereka.

Taeil reflek langsung mengalihkan wajahnya karena melihat putranya yang tiba tiba bisa melakukan hal seperti itu padanya, tidak aneh bagi Doyoung jika Winter selalu melakukan aegyo untuk meminta sesuatu tapi untuk pertama kalinya ia melihat Yangyang melakukan aegyo membuatnya tertawa.

Taeil menatap anaknya tidak percaya jika anaknya bisa melakukan aegyo yang benar benar membuat hatinya seketika meleleh "Siapa yang ajarkan itu?"

"Winter yang ajarkan hehe" Balas Yangyang sambil tersenyum.

"Jadi kalian ingin burger?" Tanya Taeil pada anak anak yang langsung mengangguk dengan cepat.

"Bagaimana jika tidak burger?" Tanya Doyoung membuat Winter dengan Yangyang langsung menekukkan wajah mereka.

"Aaa bundaaa Winter ingin makan burger, sekalii saja" Ucap Winter kembali mengeluarkan jurusnya agar Doyoung mau membelikannya burger.

"Baiklah, ayo kita makan burger" Ucap Taeil seraya mengangkat tubuh Winter.

Winter tersenyum lalu memeluk leher Taeil dengan erat "Paman Moon terbaik!" Ucapnya seraya mengacungkan kedua jempolnya pada Taeil.

"Papah kita akan beli pie nya juga? Pasti Winter belum pernah makan pie apple nya" Ucap Yangyang seraya menghampiri Taeil.

"Tentu, sebelum ada seseorang yang marah cepat pegang tanganku dan kita lari sekarang" Ucap Taeil sambil membawa anak anak berlari kecil meninggalkan Doyoung.

Doyoung menatap bingung Taeil yang pergi meninggalkannya "Aku?" Ucapnya seraya menunjuk dirinya sendiri lalu pergi mengejar Taeil dengan anak anak yang meninggalkannya sendirian.

Masih di area taman bermain Taeil menemukan restoran burger yang tampak banyak sekali di datangi oleh pengunjung taman bermain dan beruntungnya ia mendapatkan bagian saat para pengunjung sudah mulai meninggalkan restoran jadi mereka bisa makan dengan santai.

"Uwahh anjing besar!" Ucap Winter saat melihat maskot beruang yang berdiri di depan pintu masuk.

"KYAA!!" Winter reflek berteriak ketika sang maskot bergerak mendekatinya membuatnya langsung berlari terbirit birit dan memeluk Yangyang.

Winter menatap maskot yang melambai lambaikan tangannya di luar sana dengan ketakutan "Takuttt" Rengeknya.

Yangyang tertawa kecil seraya mengusap ngusap kepala Winter dan menenangkannya "Tidak apa apa Winter, dia tidak akan memakan mu"

"Doyoung-ssi carilah tempat yang nyaman untuk kalian duduk, biar aku yang pesankan" Ucap Taeil pada Doyoung.

Doyoung mengangguk lalu ia pun menggandeng kedua anak itu dan membawanya ke salah satu meja yang berhadapan langsung dengan wahana rolley coaster, dari situ mereka bisa lihat orang orang yang berteriak teriak di atas rolley coaster sana "Nah kita duduk disini saja" Ucap Doyoung lalu mendudukkan Winter bersebelahan dengan Yangyang.

"Bagaimana apa kalian bersenang senang?" Tanya Doyoung pada dua anak di hadapannya.

Yangyang menoleh pada Winter seraya tersenyum "Bagaimana dengan mu Winter? Apa kau bersenang senang?" Tanyanya pada Winter karena untuknya ia sudah sering datang kesini bersama dengan Haechan jadi rasanya sama saja, yang ia penasaran bagaimana perasaan Winter setelah di bawa bermain kesini.

"Sangattt menyenangkan! Winter sangat sangat bahagia karena bisa bermain disini bersama oppa Yangyang, Bunda, dan Paman Moon!" Ucap Winter dengan perasaan senangnya yang membuncah.

"Ya simpan saja disini" Ucap Taeil pada pelayan yang membawakan pesanannya.

Pelayan itu pun menaruh senampan berisikan burger hangat yang sangat menggiurkan membuat Winter tidak bisa menahan air liurnya yang reflek keluar begitu saja "Waaa burger" Ucapnya seakan akan terhipnotis oleh makanan cepat saji di hadapannya itu.

Taeil terkekeh menatap Winter yang tidak sabar ingin memakan burgernya "Makanlah ini untukmu" Ucap Taeil seraya menaruh sepiring burger untuk Winter.

"Terimakasih Paman Moon!" Ucapnya seraya tersenyum pada Taeil.

"Kemari aku potongkan" Ucap Doyoung sambil memotong burgernya menjadi beberapa bagian kecil agar Winter bisa memakannya dengan mudah "Hati hati masih panas"

Winter mengangguk lalu ia pun menusukkan garpunya pada salah satu bagian burger yang sudah di potongkan untuknya, perlahan lahan ia meniup burger itu lalu melahapnya dengan satu suapan langsung "Enak!" Ucapnya dengan matanya yang berbinar binar.

Taeil yang melihatnya langsung tersenyum sambil menggelengkan kepalanya lalu ia pun menatap anaknya yang begitu fokus memakan kentang goreng dengan saus tomatnya "apa kau senang?"

Yangyang mendongakkan kepalanya lalu mengangguk "Sangat senang! Bisakah kita seperti ini lagi papah?"

Taeil diam ia langsung menolehkan wajahnya pada Doyoung yang fokus mengurusi Winter yang terlalu bersemangat memakan burgernya "Ya kita akan seperti ini lagi, aku harap begitu"

Doyoung menolehkan kepalanya dan melihat Taeil yang menatapnya tanpa reflek ia langsung menyentuh bagian wajah dan bibirnya "Apa wajahku..."

"Hahaha tidak, tidak ada apa apa di wajahmu" Ucap Taeil seraya tertawa lalu kembali memakan burgernya.

Melihat Taeil yang tertawa membuatnya malu seketika karena sudah salah paham, tapi jika bukan karena waktu itu Taeil yang tiba tiba menyeka mulutnya ia jadi was was dan takut itu terjadi lagi.

"Doyoung-ssi..." Doyoung langsung menatap Taeil yang kembali menatapnya.

"Ada apa?" Tanya Doyoung padanya.

"Sebelum pulang aku akan pergi dulu ke satu tempat, kau tidak keberatan kan?" Ucap Taeil.

Doyoung mengangguk seraya tersenyum "Tidak apa apa, aku sama sekali tidak keberatan"

⧽⧽⧽⧽

Doyoung memperhatikan sekelilingnya dimana banyak sekali batu batu nisan yang terjejer rapi di setiap barisan, Ternyata suatu tempat yang dimaksud Taeil adalah sebuah pemakaman khusus orang orang asing yang meninggal dan tidak bisa dikembalikan ke negaranya.


Mereka pun sampai di sebuah barisan yang hanya terisi oleh beberapa batu nisan saja beberapa di antara mereka tidak memiliki nama dan tampak tidak terurus, mungkin karena tidak ada yang tahu nama dari orang orang tersebut hanya ada satu batu nisan saja yang tampak terlihat terawat dan memiliki nama 'Liú shìlín 刘士林'

"Ah apa ini..." Doyoung langsung tersadar bahwa dia sekarang berada di hadapan makam ibu kandung Yangyang.

Taeil mengangguk lalu ia pun berjongkok seraya menyimpan sebucket bunga yang sudah ia beli untuk mendiang istrinya "Benar, ini makam istriku ibu dari Yangyang"

"Aku sering menghabiskan waktuku disini sendirian karena aku merasa bersalah atas kepergiannya, aku merasa tidak memenuhi peranku sebagai seorang suami dan ayah"

"Setiap hari, setiap malamnya aku selalu disini berbicara sendiri dan merutuki diriku sendiri di hadapannya sampai aku lupa aku memiliki kewajiban yang lain, aku tidak hanya menjadi suami tapi juga menjadi seorang ayah" Ucap Taeil seraya menatap kosong pada batu nisan bertuliskan nama mendiang istrinya.

Doyoung menatap sedih Taeil yang masih menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi, kehilangan seseorang memang begitu menghancurkan seluruh dunia, bahkan untuk berusaha sembuh pun jiwa tak mampu.

To be continued...

[END] I Want Perfect Family | ILYOUNGWhere stories live. Discover now