07. Palvilum Lotus

Start from the beginning
                                    

Pria bersurai perak itu mendekatiku. Ia menaruh tangan kanannya di samping kepalaku yang bersender di almari. Posisi ini adalah hal yang sangat akrab terjadi padaku ketika sedang menjalani syuting. Namun aku sedikit gugup karena yang melakukannya adalah Lieven. Ingatlah bahwa Lieven adalah sosok pria yang sangat berpengaruh di Kerajaan Stevonia. Dan dia sangat tampan sekaligus kejam.

"Kenapa?" tanyaku.

"Bagaimana kau bisa tahu?"

"Aku adalah gadis yang pintar, bagaimana bisa aku tidak tau,"

"Apa yang kau ketahui selain itu?"

"Ada banyak, kau menyukai putri pemimpin kaum sihir akan tetapi putri itu sudah tiada. Dan sekarang kau kebingungan harus bagaimana karena kau pernah berjanji pada putri itu untuk selalu melindungi kaum penyihir," aku menatap wajah Lieven yang kini semakin terlihat serius. Bagaimana kalau aku bocorkan semua alur yang berada di novel kepada Lieven? Pasti pria itu kena jantungan mendadak haha...

"Darimana kau bisa tau?" tanya Lieven dengan suara berat khasnya.

"Aku adalah gadis yang serba tau karena aku selalu belajar, tidak seperti kau yang setiap hari memikirkan Ilona," ucapku sembari berjalan menuju ranjang. Lieven memang setiap hari selalu memikirkan si Ilona anak penyihir itu. Tapi itu tak berlangsung lama karena menurut novel, Flora adalah pengganti Ilona di hati Lieven yang beku.

Lieven menatapku tajam. Tatapannya itu seakan-akan dia ingin mengulitiku.

Aku duduk di ranjang.
"Dan sampai sekarang kau tidak pernah berniat berperang dengan kaum penyihir. Kau hanya mengawasi mereka saja," aku tersenyum menatap Lieven yang kini ia menatapku sangat dingin. "Tenang saja, aku tidak akan melaporkanmu kepada raja. Akan tetapi ada syaratnya," ungkapku.

"Apa syaratnya?"

"Kau harus mematuhi semua perintah dariku, sangat mudah bukan?"

"Aku menyetujuinya, tapi dengan syarat kau harus setia kepadaku,"

Jadi Lieven memintaku untuk setia padanya? Setia agar aku tak membocorkan rahasia tentang dia yang menyukai anak penyihir? Baiklah kalau begitu.

"Okay aku setuju,"

Lieven kembali berjalan ke meja belajar. Pria bersurai perak itu sibuk membaca beberapa surat. Apakah dia akan tidur disini? Tapi ini kan bukan kamarnya. Sebentar aku akan mengingat-ingat di palvilum mana ia tinggal.

Palvilum.....

Lotus! Lieven tinggal di Palvilum Lotus.

Dasar pria ini, bilang saja dia ingin mendekatiku.

"Kau, cepat kembali ke Palvilum Lotus milikmu,"

"Ini adalah palvilumku," ucap pria bersurai perak itu acuh.

Apa?! Ini adalah kediaman pria kulkas itu? Astaga, di novel tidak dijelaskan bahwa Palvilum Lotus semegah ini.

"Aku akan tidur di ranjang ini, sebaiknya kau cari tempat lain untuk tidur," aku merebahakan tubuhku di atas kasur yang keras itu.

Aku memejamkan mataku rapat-rapat karena sudah mengantuk. Sedangkan Lieven, pria itu masih sibuk dengan berkas-berkas yang sangat banyak.

***

AUTHOR POV

Pria bersurai perak menatap dalam seorang gadis yang kini sedang tidur di ranjangnya. Ia memastikan bahwa gadis yang terlelap itu benar-benar Evelin yang ia kenal.

"Kenapa dia bisa tau rahasiaku," batin Lieven. Pria itu kembali membuka almari yang tadi dibuka oleh Evelin.

Didalam almari itu terdapat sebuah dinding namun dibalik dinding itu terdapat ruang rahasia yang cukup besar. Terdapat lorong yang akan menghubungkan dengan hutan belakang istana. Biasanya Lieven akan bertemu dengan Ilona menggunakan lorong itu.

Pria bersurai perak itu berbaring di ranjang kecil yang berada di ruang rahasia. Ia menatap langit atap. Entah apa yang ia pikirkan saat ini. Bola mata biru lautnya terlihat sangat dalam namun tak tersentuh.

Ia perlahan mulai menutup matanya. Walaupun matanya tertutup tajam, ketampanannya tak menghilang. Alisnya yang sangat tebal serta hidungnya yang mancung membuatnya sangat menawan.

TBC...

🔄🔜

MAAF GUYS PART INI PENDEK
TAPI SETIDAKNYA BISA MENGOBATI KALIAN YANG RINDU CERITA FAKE VILLAINESS
PART SELANJUTNYA BAKALAN LEBIH SERU LHO GUYS, INI KITA UDAH MAU MASUK KE KONFLIK YANG SANGAT MEMBANGONKAN LHO GUYS
YOK VOTE DAN COMENT

Fake Villainess Where stories live. Discover now