Sama hal nya dengan Fakri, Geri juga heran dengan sahabatnya ini. Ada-ada aja pikirnya.

Dia yang ngingatin buat jangan merusak perempuan, tapi dia juga yang mau merusak aneh.

"Gue nggak peduli!"

Kenant masuk dalam mobilnya melajukan nya dengan kecepatan penuh. Fakri dan Geri hanya menggeleng. Mereka tidak mengikuti Kenant karena masih ada tugas kuliah yang belum mereka selesaikan.

Sekitar tiga puluh menit mengendarai mobilnya, akhirnya Kenant sampai di salah satu club.

Ia turun dari mobilnya dan berlalu masuk dalam club itu. Setibanya di dalam ia langsung memesan minuman.

Sudah berbotol-botol wine yang ia habiskan. Kesadarannya pun sudah tidak sepenuhnya lagi.

Saat ingin pergi keluar, seorang gadis tidak sengaja menabrak dirinya.

Nampaknya gadis itu sedang mabuk berat. Dengan remang-remang Kenant membantu gadis itu bangkit.

Namun, karena keadaan mereka yang sama-sama mabuk berat, mereka salah jalan yang harusnya menuju pintu keluar malah pergi ke salah satu kamar club.

Kenant membanting tubuh dan tubuh gadis itu di atas tempat tidur.

Lama mereka terdiam dengan mata yang sudah mulai tertutup.

Kenant yang hampir saja masuk di alam mimpinya harus terbangun kala satu tangan gadis itu tidak sengaja memeluk tubuhnya.

Tubuh kenant mulai panas dingin karena sudah tidak tahan Kenant pun menindih tubuh gadis itu.

"Kamu mau ngapain," ujar gadis itu setengah sadar.

"Mari bersenang-senang."

"Tidak, gue ngantuk mau tidur." Gadis  itu mulai memejamkan matanya.

Namun, sedetik kemudian ia kaget dengan Kenant yang tiba-tiba mencium bibir nya dengan bruntal.

Gadis itu berusaha memberontak memukul dada Kenant mencoba melepaskan ciuman panas itu.  Namun semua itu sia-sia kekuatannya tidak sebanding dengan kenant.

Dan terjadilah malam di mana malam yang seharusnya tidak terjadi.

Pukul tujuh pagi Kenant terbangun dari tidurnya. Pendengarannya menagkap seorang gadis sedang menangis.

Ia melihat sekeliling dan pandangannya jatuh pada gadis yang terduduk lemas di sudut kamar. Badannya terbungkus sehelai selimut.

"Loh Sherly lo ngapain di sini?" tanya Kenant.

Ia belum sadar apa yang sudah ia lakukan semalam pada gadis yang 'tak tau apa-apa.

"Lo jahat! Lo udah hancurin masa depan gue! Gue benci sama lo!" teriak Sherly dengan terisak.

"Maksud lo apa ngomong gitu?"

"Lo udah lecehin gue bangsat!" teriak Sherly dengan menekan kata bangsat.

"Jangan fitnah lo ya," ujar Kenant. Ia belum percaya dengan semua ini.

"Bangsat!" Sherly makin terisak di tempatnya.

Sekarang apa yang harus ia lakukan. Masa depannya udah hancur nggak ada lagi yang bisa di banggain darinya.

"Argh!" Kenant mengusap wajahnya kasar.

Sepertinya ia mulai sadar dengan apa yang sudah ia perbuat.

"Sorry, gue nggak sadar melakukan itu," ujar Kenant.

"Mending lo mandi biar gue antar lo pulang," lanjutnya.

"Apa lo bilang? Semudah itu."

"Lalu gue harus ngapain setan!"

"Nikahi gue, gue nggak mau kecelakan ini akan membuahkan hasil."

"Jangan ngadi-ngadi lo."

"Kenapa? Lo nggak mau? Ini semua salah lo tau nggak."

"Kok gue. Gue nggak sadar ya ngelakuin ini."

"Pokoknya lo nikahi gue, gue nggak mau kek gini." Lagi-lagi hanya air mata yang bisa Sherly keluarkan.

Ia bingung, ia nggak mau kek gini. Jujur ia nggak mau nikah muda masih banyak cita-cita yang harus ia gapain, tapi semua sudah musnah gara-gara cowok sebrengsek Kenant.

"Kalau mau lo kek gitu, gue nggak bisa. Gue pulang. Ini buat lo untuk mengganti semuanya." Kenant meletakkan salah satu ATM miliknya di atas kasur.

"Maksud lo apa ngasih gue ini hah?! Lo pikir gue jalang? Brengsek lo!" teriak Sherly.

Namun, 'tak dihiraukan sama Kenant. Dia sudah pergi dari sana.

Flashback off

Semua anggota keluarga tercengang mendengar penjelasan Sherly. Mereka tidak menyangka Kenant akan berbuat sekeji itu.

Plak!

Satu tamparan mengenai pipi Kenant dan pelakunnya adalah Nesa.

"Lo brengsek tau nggak." Nesa menatap Kenant dengan jijik.

Nesa nggak menyangka orang yang selama ini ia banggakan ternyata seperti ini. Kenant yang ia pikir tidak akan merusak perempuan ternyata salah besar.

"Sekarang apa Mama masih mau nikahin Nesa sama cowok brengsek kaya dia?" tanya Nesa pada namanya.

Sedangkan Rianti hanya diam. Bingung harus berbuat apa.

"Sekarang Mama liat kan bagaimana dia, dia udah ngerusak anak orang dan Nesa nggak mau menikah dengan orang seperti itu."

Setelah menyatakan itu Nesa pergi meninggalkan acara.

Semua berakhir tidak ada lagi pernikahan.










Tbc___






Semoga suka. Jangan lupa vote dan komennya ❤

Cinta Neslia (End)Where stories live. Discover now