🔅 24 (re-write)

6K 1K 314
                                    

Setelah membeli semangka yang diinginkan ibunya, Doyoung tidak bisa berhenti tersenyum ketika mendengar ucapan Dokter mengenai kesehatan ibunya yang mulai berangsur angsur membaik bahkan lebih baik dari sebelumnya.

"Aku sangat senang melihat kesehatan ibuku yang mulai membaik bahkan dia sekarang bisa kembali memakan makanan yang sering ia makan dulu, harus berterimakasih pada siapa aku sekarang?"

Taeil menatap Doyoung yang tiba tiba berbicara sambil memainkan botol air mineral di tangannya, Doyoung langsung menatap Taeil sambil tersenyum "Dan aku juga sangat sangat berhutang budi padamu, entah ini sengaja atau tidak sengaja kau selalu datang di saat aku berada dalam keadaan yang mendesak, aku memiliki banyak hutang budi padamu"

Taeil menatap Doyoung yang tengah tersenyum itu, apakah itu senyuman bahagia Doyoung? Ia tidak pernah melihat laki laki memiliki senyuman seunik dan semanis Doyoung, entah kenapa tiba tiba ia ingin melihat laki laki muda di hadapannya itu bisa tersenyum seperti itu "Kenapa?"

"Huh?" Ucap Doyoung pada Taeil.

"Aku suka senyuman mu..." Mata Doyoung terbelalak sempurna ketika kedua telinganya mendengar ucapan yang keluar dari mulut Taeil, entah sengaja atau tidak sengaja mendadak jantungnya pun ikut bereaksi dan menggila seketika.

Taeil tersenyum menatap Doyoung yang tengah menahan rasa malunya "Kau tahu dari ribuan wanita yang ku kenalkan pada Yangyang tidak ada dari mereka yang mampu mengambil hatinya, tapi semenjak kau datang menjadi guru di sekolahnya aku tidak tahu sudah berapa kali anak itu selalu menyebutkan nama mu teru, dia selalu semangat ingin bertemu dengan Doyoung-ssaem"

Taeil langsung mengusap tengkuknya lalu berdehem "Ehem, apa kau mau makan siang bersama ku?"

Haa sepertinya Taeil mulai merasa dirinya menjadi bodoh dan tidak waras seketika, entah kenapa mulutnya tidak pernah bisa ia rem ketika berbicara dengan Doyoung, sekarang ia tidak tahu apa laki laki itu merasa tidak nyaman dengannya atau mencapnya sebagai Pedofil gila yang merayunya.

"Hyung? ada apa?" Tanya Doyoung pada Taeil yang berdiri diam jauh di belakangnya.

Taeil mendongakkan kepalanya lalu menyusul Doyoung yang sudah lumayan jauh jaraknya "ah maaf, ayo kita pergi" Ucap Taeil berjalan menghmpiri Doyoung lalu berjalan bersama untuk makan siang .


Mereka pun sampai di sebuah area mall pusat kota yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumah sakit, dilihat lihat sepertinya Doyoung orang yang selalu datang ke mall terlihat dari caranya memandang setiap sudut seperti sudah lama sekali, mungkin jika ia ajak untuk jalan jalan lebih lama tidak apa apa rasanya?

"Kita makan disini saja, pasti kau sudah lapar, sejak tadi pagi aku belum melihatmu makan sesuatu duduklah biar aku yang memesan, kau ingin apa?" Ucap Taeil seraya menunjuk beberapa menu makanan yang terpajang di atas.

Doyoung tampak bingung dengan beberapa menu makanan yang tampaknya semua menu terasa enak "Aku bingung harus pilih apa, samakan saja denganmu mungkin untuk minumnya aku ingin Teh leci dingin saja" Ucapnya lalu pergi ke salah satu meja yang kosong.

Doyoung diam memperhatikan Taeil yang tengah memesan makanan dari jauh dan ia juga memperhatikan sekelilingnya ia baru sadar di sekelilingnya banyak sekali pasangan pasangan remaja yang datang ke tempat ini "Apa ini seperti tempat rekomendasi untuk makan dengan pacar?"

Seketika ia kembali salah tingkah karena datang ke tempat seperti ini bersama dengan Taeil "Apa tidak apa apa kita makan disini, hanya berdua" Ucapnya seraya menahan rasa malunya.

Tidak lama kemudian Taeil pun datang dengan nampan berisikan pesanan mereka tadi dengan perlahan Taeil menyimpan satu persatu gelas berisikan air dan juga burger yang ia pesan "Makanlah"

[END] I Want Perfect Family | ILYOUNGWhere stories live. Discover now