"biasalah nyokap suruh nganterin ke butik."

☁☁

Meanwhile Jaehyun

"sekolah nya lancar?."

Eunso ngangguk, "aku udah ngajuin visi misi yang kamu buat ke anggota osis, ternyata ditolak." curhat Eunso.

"ko bisa? visi misi nya bagus padahal."

"kamu nyontek dari google kan? ketos nya tau."

Jaehyun nyengir malu.

"kamu tadi dari mana? kenapa telat jemput?." tanya Eunso.

Jaehyun memikirkan untuk ngasih jawaban yang pas, dia sebenarnya ga suka ngibul. Tapi kalo jujur, kesempatan dia balikkan ga ada. Jaehyun emang lagi gamon.

Padahal yang dulu minta putus Jaehyun sendiri. Alasannya, dia memang sedikit lelah dengan sikap Eunso yang kadang kadang sangat kekanakan.

"i-itu tadi, Yeri main kerumah terus mamah nyuruh aku nganterin dia dulu."

"ooh."

"eunso." panggil Jaehyun dengan nada serius.

Eunso mengerutkan dahinya, "apa?."

"gini, kalo kita balikkan, lo mau?."

☁☁

"WHATT?? LO PUNYA NOMOR YOUNGHOON?!!." kaget Lisa sambil melihat layar ponsel Rose.

Rose yang baru mengganti baju nya dengan piyama tersentak kaget, "biasa aja goblok, ngagetin lo."

"gimana bisaaa."

"berhubung anak baru, dia belom dikasih buku paket, trs lusa kemarin ngpc mintain gue pap soal tugas geografi." Rose menjelaskan.

"oh oke oke." lalu Lisa sibuk dengan handphone nya.

"heh ngapain lo?." tanya Rose kepo.

"iseng, godain bebep Younghoon."

"asu anak orang jangan dimainin, sikap lo ketuker apa gimana sih sama si Juki?."

"sikap apaan."

"player."

"ga bangsat, ngada ngada lo, gue cuma penasaran, rahasia apa yang dia pake sampe muka nya bisa secakep itu, kalo udah tau kan gua bisa spill ke si Jungkook."

"jadi menurut lo Jungkook ga ganteng?!."

"biasa aja."

Rose ngangguk ngangguk, "sama sih menurut gue juga begitu."

"lo belum cerita tentang Jaehyun, ngapa bisa sampe jadian?."

"ooh itu em." Rose menghela nafas sebentar, "Jaehyun confess kalo dari awal dia emang naksir sama gue, karna kasian yaudah terpaksa gue terima."

Kayaknya dari pada disebut pasangan bucin, Rose dan Jaehyun lebih cocok disebut King&Queen nya tukang ngibulin orang. 

"itu Eunha, Eunha nelepon." ujar Lisa melihat layar ponsel Rose yang bergetar diatas kasur.

"ROSE!"

"gausah pake teriak monyet, kuping gue masih normal." ujar Rose kesel, lagian dari tadi perasaan dia diteriakki mulu.

"eh iya iya minta maaf, ROSEEE HIKS KEKNYA LUSA GUA GA JADI IKUTT KEMPING."

"KENAPA BISA." Rose ikut mengsedih dengar perkataan Eunha.

"GUE MIGREN ANJIRR, DENGER KAGA SUARA SERAK GUE?."

"udah tau serak ya jangan teriak teriak, pinter lo Na."

"oh iya, minta maaf lagi. intinya gue lagi sakit! besok ijinin gue yak."

"pake surat pea, kalo cuma nitip ijin guru mana percaya."

"besok katanya jamkos? setengah hari juga pan? .. udahlah gue males nulis surat, nyokap juga lagi dirumah nene."

"yaudaa, selasa lo usahain ikutt, apalagi lo udah ngeluarin banyak duit buat keperluan outdoor."

"gue kepinginnya gitu, tapi nyokap bilang jangan dipaksa, taukan imun tubuh gue selemah apa."

Rose mendengus, "gue coba ijin ke nyokap lo deh entarr, siapa tau diijinin kan kalo yang ngomong orang cantik."

"serah lu dah, berarti besok datang yaa, Una yang paling imut ini akan menunggu."

"bacot kambing, dah gue tutup. Btw cepet sembuh."

Tut tut tut

Tbc
•••

Sorryyyy chapter nya pendekk 😭😭

Besok up lagi yaa, special tentang camping. Kalo gasalah ±1000 words. Lumayan lah ga pendek pendek amat kaya gini.

Vote nya gaiss!!!

Disini
👇

MASA REMAJA • 97 liners  (END)Where stories live. Discover now