"yaela baru sadar lo? gua malah dari kelas 10 udah disebut sebut kembaran lo."

"anjir masa iya? Tpi gua aja kadang suka lupa sih sama muka gua sendiri." Rose mengedikkan bahunya.

"kirim ke gua foto nya Rose, mau gua post ke instastory."

"eh btw, lo ga liat Mina Ho?." tanya Rose yang tangannya sibuk bergulat diponselnya.

"gue gatau pasti sih. Pas gua buang kantong sampah dibelakang sekolah, gue liat cwek postur nya kek Mina. Tapi gua gabisa jamin itu Mina apa bukan." jelas Jiho. Rose menganguk paham.

"gue ke toilet dulu ye, semua fotonya udah gua kirim diwhatsap lo. Jangan lupa follback instagram gue."

"heh mawar bukannya baru tadi lo abis dari toilet? beser apa gimana lo." seru Lisa yang mendengar perkataan Rose tadi.

Rose menghiraukan sautan itu.

"Win bawa uno kaga?." tanya Minghao.

Tanpa menjawab Winwin mengeluarkan kartu Uno dari kolong meja membuat Minghao tersenyum.

"asek! Gyu ikut main kaga lo." saut Minghao.

Mingyu yang diajak beranjak bergabung.

"gue ikutan." ujar Dokyeom.

"GUA JUGA WOI." teriak June riweuh.

Minghao berinisiatif menggabungkan dua meja agar lebih luas.

Jaehyun yang notabenya teman sebangku Winwin mengajak Eunwoo untuk ke kantin karna kursinya sudah direbut paksa oleh June.

"Wo lo tuh cakep, serius dah coba deketin cwek kali kali." usul Jaehyun.

"gimana ya, gua pen fokus dulu untuk ujian masuk kampus ntar, lo tau kan gini gini gua anaknya aga ambis. Kalo gue ga diterima universitas negri, yang ada gua kena omel mulu sama nyokap." ujarnya sambil menghela nafas berat.

"btw lo sama Eunso pakabar."

"udah putus kemarin." jawab Jaehyun santai.

Eunwoo menunjukam raut bahagia dan kagetnya "akhirnya lo pisah juga ama mak lampir, gimana bisa? ko lo kaga ada cerita?."

"ga penting."

"iyedah serah lu."

"eh eh." ujar Eunwoo tiba tiba menghentikan langkahnya. "itu si Rose sama sepupu lo kan?." ujarnya sambil menunjuk objek.

"hooh bener."

"jangan jangan si Rose lagi labrak si Yeri lagi Jae kek di film film? ayo samperin." Eunwoo menepuk bahu Jaehyun.

☁☁

Rose menghiraukan sautan Lisa dan tetap berjalan sesuai tujuannya. Dikoridor angkatan kelas 10 Rose tidak sengaja melihat Yeri.

"Yeri?" panggil Rose.

Yeri yang tepat berada didepan pintu kelas sendirian mengangguk. "iya ka? ada apa ya?"

"ooh ini." Rose mengodokkan tangan pada sakunya untuk mengambil sesuatu. "ini gelang lo kan?" sambungnya sambil menyerahkan gelang mahal itu pada Yeri.

"eh iya bener, kenapa bisa ada di kaka?"

"gue nemu ini digudang hehe." Rose tertawa kaku, "Yer, gue liat ada kamera kecil digelang lo."

"ini emang sengaja dipasang bokap ka hehe, anyway makasih loh ka udah balikin, padahal mah gausa juga gapapa haha."

Rose mengusap leher belakangnya canggung, "gini Yer bukannya ga sopan."

"btw Yeri belom tau nama kaka, nama kaka siapa?." tanya Yeri.

Rose mengulurkan tangannya "Rose."

Yeri membalas jabatan tangan itu dan menampilkan senyum terbaiknya.

"ka Rose mau bicara apa tadi? kalo butuh bantuan gausa sungkan sama Yeri."

"serius? thanks Yer!." Rose merangkul layaknya seorang adik, "jadi gini.."

"HEH ROSE LO MAU LABRAK SI YERI YE?." belum sempat bicara, omongan Rose dipotong oleh seseorang. Ia pun noleh.

"apaansi lo gajelas." ujar Rose menatap malas Eunwoo.

Jaehyun yang disamping Eunwoo melepaskan rangkulan Rose dipundak Yeri, "sksd banget lo."

"hidup lu keknya ga berwarna kalo ga ribut ama gue!?." Rose mengepalkan tangannya didepan wajah Jaehyun,

Jauh dari posisinya, Rose seperti melihat orang yang dari tadi dicarinya. Oke kali ini tahan emosi dulu. "Yer tar gue dm aja ya? hehe gue buru buru soalnya, duluan!." Rose merubah raut wajahnya, dan kepalan itu berubah jadi lambaian.

Yeri menunjukkam jempolanya pada Rose, "iya ka siap!."

"bang Jae, ko jadi sewot bnget si? Gue bilangin tante mampus lo gara gara kasar ama cwek!" tegur Yeri dan memasuki kelas dengan langkah yang dihentak hentak.

Iyalah kesal, padahal dia udah bahagia diajak ngobrol dan temanan sama kakel cantik yang udah famous baik lagi.  Kapan lagi kan?

Jaehyun menghiraukan teguran ade sepupunya itu. Dan mengajak Eunwoo untuk melanjutkan langkahnya.

SELESAI

MASA REMAJA • 97 liners  (END)Where stories live. Discover now