"Jan macem macem lu, lu yang berulah tar satu kelas yang kena imbas." cegah Jungkook malas, Lisa menampilkan raut wajah kaget, be like cenayang ni orang?.

"Gua cuma mau nanyain tugas udah apa belom astagfirullah, pikiran lo tu yang suudzon mulu ama gue."

"Yeu emang gua gatau raut licik lo itu? Mau jail kan lo ama si Bambam?."

"Kalah ngomong gue."
"Eh btw." lanjut Lisa ingin bertanya sesuatu.

"Berisik, Pa Suproto liatin kita." balas Jungkook. Bukan gimana, ia juga gatal ingin menjaili seseorang tapi ketika tau pembina sekarang orangnya seperti apa ia lebih pilih mengurungkan niatnya.

Pandangan Lisa menjelajah kesegala arah mencari yang Jungkook maksud. Dan benar, Pa Suproto berada dilantai 2 sedang memotret kegiatan upacara untuk didokumentasikan. Dan kamera itu tampak jelas sedang mengarah padanya juga Jungkook.

"Susah jadi orang cantik, ada aja yang motret diem diem." pede Lisa, Jungkook tidak menanggapi, namun wajah julid nya keluar. Dan Lisa melupakan apa yang ingin dia tanyakan tadi.

Disisi lain, Eunha tampak lama untuk sekedar menalikan tali sepatu, membuat Eunwoo mikir yang tidak tidak.

"Na." Eunwoo coba memanggil sambil menendang kaki Eunha pelan untuk memastikan.

Eunha mendongak, "Ssttt Wu.. biarin gue gini dulu. Pegel bnget kaki gue sumpah."

Eunwoo mengangguk "yauda." dan maju satu langkah kecil untuk menghalangi Eunha dari sinar matahari.

Jaehyun melihat semua yang Eunwoo lakukan, dan tersenyum kecil seakan mengejek sesuatu.

"ka, kaka mau ke uks?." tanya seorang pmr cwok. Di name tag nya si tertera Soobin. Oh ade tingkat berarti.

Rose yang dihampiri menggeleng cepat. "engga dek, kenapa emangnya?."

"wajah kaka pucat, dari pada pingsan disini lebih baik ke uks dari sekarang, mau ka?." tawar ulang Soobin.

"gue ga sakit, tadi emang ga sempet make up an aja jadi keliatan pucet, udah dek gue gapapa serius." jelas Rose meyakinkan.

Soobin yang tidak bisa memaksa pun pamit untuk kembali ke posisinya semula.

"Apa lo liat liat!?." tanya Rose menatap tajam Jaehyun yang dari tadi menatapnya.

"Galak bener." Jaehyun bergidik ngeri.

"Mata lo tuh minta gua colok."

"Mata lo noh ada beleknya." balas Jaehyun tidak mau kalah.

Rose ingin berteriak kencang karna perkataan Jaehyun. Malu malu malu.

"S serius lo? ketauan gue ga mandi ya Jae?."

"Anjir ga mandi lo? hush jauh jauh dari gue." Jaehyun mendorong bahu Rose dengan tenaga laki lakinya. Rose kembali menujukan raut datar nan malas.

"Gak mandi sehari bukan haram kali, lebay lo."

"Soalnya lo bau tai."

Ya ya sudahlah berdebat dengan Jaehyun memang tidak ada ujungnya.

Tidak terasa waktu cukup lama telah dilewati, akhirnya upacara pun selesai. Rose dan Lisa berniat ngantin sebelum kbm dimulai.

"Lemon tea satu, teh sisri satu ya bi." ujar Rose memesan, Bi Ani mengangguk.

Lisa membuka hp nya dan bermain pow untuk menghilangkan rasa gabut.

"Eh Ros, si Mina masuk ya hari ini."

Rose mengedikkan bahunya, "Entah, tapi pas upacara ga keliatan."

"Gue gamau tau ya, harus jelasin detail hubungan lo sama Mina dulu."

"Cringe bnget sih bahasa lo? seakan gue sama Mina belok anjir. Jangan ngoceh terus tu ambil pesenan."

Lisa beranjak, mengeluarkan duit berwarna ungu dari sakunya dan memberikannya pada Bi Ani.

"makasi Bi." bi Ani membalas dengan senyuman.

Diperjalanan menuju kelas, Rose menghentikan langkahnya, "eh Lis, lo duluan aja kekelas. Gue kebelet." katanya sambil memberikan plastik berisi lemon tea, "nitip ini yak, jngan lu minum."

Tanpa merespon Lisa mengambil plastik itu dan melanjutkan langkahnya, sementara Rose berbalik arah menuju toilet.

Toilet lumayan sepi, Rose melihat pantulan dirinya dikaca toilet sebentar lalu masuk kesalah satu bilik toilet.

"Yer, gelang lo udah ketemu?." tanya seseorang. Rose yang telah selesai dengan kegiatannya dan mendengar pertanyaan itu mengurungkan niatnya untuk membuka pintu.

"belom Qi, ya bagus deh kalo ilang. Jadi gue ga diawasin lagi ama bokap gue." balas seseorang yang tak lain adalah Yeri.

"gelang mahal anjir lo astaga, diawasin? maksud lo?."

"hooh. Bokap gue nyimpen kamera kecil digelang gue buat mastiin gue baik baik aja."

"udah seminggu gelang lo ilang, apa ga ditanyain?."

"ditanyain, ya gua jujur aja kalo gelang nya ilang pas disuruh kaka pembimbing ambil peralatan digudang."

"holkay mah beda ye, kalo gue yang keilangan benda apalagi mehong beda cerita."

Lalu terdengar suara ketawa renyah dari Yeri dan teman bersuara berat itu.

"buruan anjir, bedakan doang seabad lu Qi."

"udah selesai ko gue, yok."

Setelah memastikan mereka berdua keluar dari toilet Rose pun membuka pintu bilik dan tampak memeriksa sesuatu didalam saku rok nya.

Gua kira yang bully Hangyul itu Yeri. Batinnya sambil menatap gelang ditangannya. Lalu kembali mengantonginya dan berjalan keluar toilet.

SELESAI

MASA REMAJA • 97 liners  (END)Where stories live. Discover now