15🌻

748 141 1
                                    

****

"Tap--tapi ini buat kamu," elak Ridho.

"Ridho, mengalah sama anak kecil gih. Mending ikut aku yu."

"Kemana? Aku enggak bisa tinggalin Adik aku sendiri dirumah," ujar Ridho.

"Ajak lah. Kamu gimana sih!"

"Yaelah, jangan-jangan! kalau dia diajak ancor entar acara kita."

Alwi terlihat kesal. Ia menghentakkan kakinya keras, membuat ubin sedikit bergetar. Ridho memukul punggung Alwi pelan, mendapatkan tatapan sinis dari Alwi.

"Enggak mau ah, enggak mau ikut. Entar Alwi jadi nyamuk lagi." Alwi memonyongkan bibirnya pada Ridho.

"Ihh emang nya lu siluman nyamuk apa hah!"

"Dih. Sembarangan banget sih kalau ngomong!"

"Yaudah ayo, ikut." Ridho menarik tangan Alwi untuk menuju keluar rumah, sedangkan Tamy mengikuti langkah Ridho dibelakang.

"Buruan masuk, Alwi mau didepan atau di belakang?" tanya Ridho.

"T-e-r-s-e-r-a-h!"

"Idih ini anak ya. Yaudah lo duduk dibelakang aja, biar didepan Kakak sama Neng Tamy. Iya enggak?" tanya Ridho menyenggol bahu Tamy.

"Eh, apaan sih." Tamy tersipu malu atas perlakuan Ridho didepan Alwi, Alwi menutup matanya. Memalingkan dari pandangan yang menurutnya kurang enak.

"Astagfirullah, ada bakwan dibalik batu!"

Tatapan Ridho dan Tamy yang tadinya sosweet kini lenyap seketika. Mereka saling pandang, lalu beranjak duduk pada kursi mobil masing-masing. Ridho memasang wajah geram pada Alwi. Alwi membalasnya dengan menjulurkan lidahnya pada Ridho.

"Kita mau kemana sih?" tanya Alwi.

"Kepo lo tong, udah diem ngapa sih!"

"Nyebelin!" gerutunya kesal.

Hampir satu jam diperjalanan, Alwi sudah hampir tertidur karena terlalu menikmati suasana. Sesampainya ditempat tujuan, Alwi Ridho dan Tamy masuk kedalam ... kardus. Eh enggak canda bre😂 maksud nya masuk ke ... apa ya, sejenis wisata guys. Yang ada kora-kora, bikin nyawa naik turun, ada rumah hantu, ahh pokok nya yang kaya gitu. 

Oke langsung aja.

"Uji nyali seru nih." Ridho tersenyum sinis pada Alwi, sambil menggosok-gosokan tangannya.

"A--apa maksud nya Kakak lihat Alwi gitu ih." Alwi langsung memalingkan wajahnya ke arah tempat lain, sedangkan Tamy hanya bisa tertawa melihat keduanya.

"Yaudah Ridho, Alwi sekarang kalian jalan-jalan dulu gih. Aku mau pesen makanan, biar nanti kita makan sama-sama oke." Tamy berjalan menuju tempat yang banyak sekali berbagai aneka makanan.

"Ehh, Kak Tamy Alwi ikut. Alwi juga mau cari makanan yang ...,"

Saat hendak dirinya lari menyusul Tamy, Ridho menarik tangan Alwi. Dan mengajak nya untuk naik keatas beberapa wahana. Alwi menggeleng, tidak ingin mempermainkan nyawanya.

"Plis Kak, jangan sekarang. Alwi--alwi ah nyasel deh ikut!"

"Tidak-tidak ini kesempatan Alwi, ayo kita naik kora-kora itu. Uhhh perahu diatas awan. Uwuw!"

"Ahh, enggak mau!" teriak nya, namun Ridho memaksa Alwi untuk menaiki nya.

"Kak, jangan prank malaikat Izrail. Dia enggak suka!!"

"Diem lo!"

"Semua sudah siap, ingat jangan ada yang membawa barang apapun. Jika memang ada, tolong berhati-hati. Takut barang tersebut jatuh dari ketinggian."

"Ahh, Kak kita turun aja yu. Alwi enggak mau," rengek nya terus melihat kebawah.

"Enggak mau. Alwi jangan terus lihat kebawah, udah nikmati aja suasana nya!"

Perahu diatas awan itu mulai diayunkan, perawalan memang biasa saja. Alwi sudah melirik kesana-kemari. Merapat kan mata, menahan takut jika dirinya jatuh kebawah.

"Aaaaa!" sorak semuanya.

"Yuhuuuu!"

"Alwi beneran dah sumpah, ini seru!" teriak Ridho menaikan kedua tangannya diatas.

"Allahuakbar, masyaallah! Ya Allah. Berhenti, berhenti. Alwi mau turun!"

"Diem Alwi! Seru ini. Ah, kamu mah penakut!"

"Bunda, minta Kiko!" teriak Alwi lantang.

"Sekalian Kakak nitip es krim," tawa Ridho.

Sudah ada 10 menit kora-kora itu berayun, Alwi masih diam. Mengatur napas nya yang hendak hilang, sedangkan Ridho hanya terkekeh-kekeh melihat nya.

"Haduh-haduh puyeng!"

"Giliran itu," tunjuk Ridho.

"Ahh, enggak-enggak udah. Alwi kapok!"

Tbc_

SEGORES LUKA [End] || Alwi Assegaf Where stories live. Discover now