21. Bye Putih Biru

62 36 4
                                    

Spesial buat hari ini, update 2 chapter!
Jangan lupa putar lagunya biar feelnya makin dapat eheh
Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan jejak di vote dan kolom komentar.

"People change, but memories don't"
-Unknown-

Nyanyian berakhir. Mereka menuruni panggung diiringi tangis haru dan tepuk tangan dari para guru, orangtua dan siswa yang menyaksikan.

"Dengan berakhirnya penampilan tadi, sebagai penutup perjumpaan kita kali ini. Saya selaku pemandu acara berharap semoga kita semua sukses, jangan pernah lupakan teman lama, dan semoga kenangan kita selama tiga tahun di sekolah tercinta ini dapat membekas di hati. Saya pribadi juga ingin mengulang ucapan ketua angkatan 15 tadi, saya ucapkan banyak maaf dan terimakasih kepada guru-guru kami atas dedikasinya selama 3 tahun kami di sekolah ini. Kami sangat menyayangi kalian"

"Aaaa sedih bangettt" ucap Aul memeluk ketiga sahabatnya

"Akhirnya selesai juga ya" sahut Maira membuat Aul makin mengeraskan tangisannya. Tentu saja orang yang menatap Aul dengan rasa penasaran

"Idihh ngapa lo?" tanya Ika

"Gua belum siap jadi orang ngangenin huaaaaa" ucap Aul sambil menekuk badan hingga wajah dan lututnya bertemu.

Melihat tingkah lebay Aul, mereka iseng dan meninggalkan Aul sendirian di keramaian.

Aul mengangkat wajahnya yang semula ia tenggelamkan di lututnya. Ia heran tak melihat wajah tanpa dosa ketiga sahabatnya.

"Loh kalian ngerjain gua ya? Keluar cepet" pekik Aul

Maira, Ika dan Dania hanya terkekeh geli melihat Aul. Orang yang melihat Aul hanya menatap heran. Tak tega dengan Aul sudah seperti anak kehilangan induknya memilih muncul dari tempat persembunyian.

"Lagian lo alay banget sihh. Siapa juga yang bakal kangen ama lo" ucap Dania

"Ya elo lah. Lo bakal kangen ama gua"

"Kangen tingkah lo kagak, kangen bully lo iya"

"By the way, gua kangen Angga" ucap Aul

"Telpon, Ra. Kasi tau kalo otak kayak kita juga bisa lulus" lanjutnya

"Yaudah gua coba ya. Semoga dia gak sibuk"

"Halo, Ra. Kenapa?" ucap Anggara di seberang sana

"Hai, Ga. Selamat ya, lo sebagai peraih nilai UN tertinggi"

"Iya, Ra. Makasih. Lo juga selamat ya"

"Gaaa gua lulus juga. Gak mau ngucapin selamat nih" pekik Aul

"Loh ada yang lain?"

"Iyaaa. Gua loudspeaker teleponnya. Ada Aul, Ika ama Dania"

"Oh gitu. Kalian juga selamat ya. Sayang banget ga bisa ngucapin langsung"

"Iya nih, Gaa. Btw lo kangen gua gak?" tanya Aul membuat ketiganya melongo heran

"Hahaha. Iya kangen Aul yang tingkahnya apa adanya" ucapnya membuat Aul kegirangan

"Tapi gua lebih kangen temen lo yang sikapnya sedingin kulkas cuma sama gue" lanjutnya

"Oh ya? Siapa tuh?" tanya Aul sambil melirik Maira yang pura-pura tidak peka

"Tanya aja sama salah satu dari temen kalian di situ"

"Ah kayaknya dia gak peka, Ga" timpal Ika

Bucin Insyaf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang