Mayra-EXTRACHAPTER1

51.3K 3.3K 191
                                    

HOLLA?

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA PART INI.

HAPPY READING.
—Mayra—

Pernikahan impian yang dirancang sedemikian rupa, oleh Nathan dan Mayra sudah terlaksana dengan baik. Hanya ada kebahagiaan dihidup keduanya selama ini. Terlebih pernikahan mereka yang mampu menggemparkan publik, mengingat keduanya orang penting di publik.

Satu tahun menjalin hubungan rumah tangga bersama seseorang yang sangat Mayra cintai, tentu harinya hanya penuh dengan kebersamaan mereka. Status ia yang dulunya sendiri dengan karirnya, sekarang sudah menjadi seorang istri pengusaha terkenal.

Pernikahan yang terjalin satu tahun yang lalu, selalu dihampiri oleh kebahagiaan. Termasuk kebahagiaan buah hati Nathan dan Mayra, yang kini tengah dikandung Mayra. Iya, Mayra kini tengah berbadan dua diusia kandungannya yang memasuki sembilan bulan.

Keharmonisan keluarga mereka tidak perlu diragukan lagi. Mayra benar benar wanita yang sangat beruntung, dicintai habis habisan oleh Nathan yang kini menjadi suaminya. Semenjak hamil, Pria itu selalu protektif kepadanya. Mayra tentu saja tidak masalah.

“Mi? Pi pan ulang?” Mayra yang tengah menyuapi putra kecilnya yang kini usianya sudah tiga tahun lebih, semakin aktif berbicara. Dirinya tentu saja mudah memahami perkataan putranya—Kenzo Xaviero Fernando.

Mayra mencubit gemas pipi gembul putranya. “Papi masih pulang nanti sayang. Kenzo kangen Papi ya?”

Bocah tiga tahun itu mengangguk.

“Mami juga kangen nih, perasaan tadi pagi masih ketemu. Gimana kalau kita ke kantor Papi hum? Ken mau kan?”

“Auu!” seru Kenzo dengan semangat.

“Bi Ilan, tolong bilangin ke Mang Arman siapin mobil.” titah Mayra kepada pembantu rumah nya.

“Nyonya mau kemana? Tuan Nathan melarang nyonya untuk keluar, kalau terjadi sesuatu bagaimana nyonya? Usia kandungan Nyonya tinggal menghitung hari kata dokter atuh.” seru khawatir Bi Ilan.

Mayra menggeleng pelan. ”Gak apa apa Bi, lagi pula aku memang mau ke kantor Nathan. Kata dokter juga masih Minggu depan, santai aja.”

“Aduh nya, saya yang khawatir.”

“Cuma ke kantor doang Bi, santai aja.”

“Ayo Ken!” Mayra hendak mengangkat tubuh Kenzo namun kesulitan dengan perut buncitnya.

“Aduh nyonya, biar saya saja yang gendong aden ke mobil. Suka takut saya, lihat nyonya sering gendong aden. Kasihan dedek bayi diperut Nyonya.” Bi Atin langsung menggendong Kenzo mengikuti langkah majikannya.

Padahal perut Mayra sudah sangat buncit. Namun wanita itu senang sekali untuk beraktivitas. Entah itu jalan jalan, ataupun sekedar bermain dengan Kenzo.

“Ini beneran mau ke kantor, Nya? Saya takut tuan Nathan marah.” ucap Mang Arman selaku supir pribadi Mayra.

Mayra berdecak. “Kalian kenapa pada takut sama Nathan sih? Biarin aja lah, lagian saya sama Ken mau jengukin dia dikantor.”

“Ayo Ken duduk yang rapi disamping Mami. Kita berangkat ke kantor Papi oke?” seru Mayra saat sudah duduk disamping putranya dikursi belakang pengemudi.

“Ote mi!”

“Ayo Mang Jalan!”

—Mayra—

Setibanya di kantor Nathan yang cukup besar. Mayra menggandeng Kenzo berjalan diarea lobi. Banyak yang menatap hormat kearahnya, mengingat dirinya sudah dikenal lebih oleh para karyawan dan staf Nathan.

MAYRA [XS-1 NEW VERSION]Where stories live. Discover now