Mayra-43

38.1K 3K 187
                                    

HOLLA.

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA YA. JANGAN LUPA BERKOMENTAR JUGA, TAPI JANGAN BERKOMENTAR KASAR.

ADA TYPO TANDAI.

HAPPY READING
—Mayra—

Disebuah taman yang cukup rindang, sepasang kekasih menikmati eskrim ditangan mereka masing-masing. Duduk tepat tak jauh dari mobil mewah nya, yang senantiasa ditatap sejak tadi.

“Aku gak suka Eskrim Ra.” kata Nathan berniat memberikan eskrim cokelat ditangannya, pada Mayra. Namun Mayra menggeleng tegas, tak mau menerimanya.

“Eskrim itu enak, sayang. Lagian, punya aku belum habis nih.”

Nathan menghela nafasnya. “Belum aku buka, kasih ke anak itu boleh?”

Mayra mengikuti kearah tunjukan Nathan. Dengan cepat dirinya mengangguk melihat bocah mungil disamping pedagang batagor.

“Boleh.”

Nathan langsung beranjak dari tempatnya. Menghampiri gadis mungil yang umurnya sekitar empat tahun.

“Adek? Mau Eskrim?” tawar Nathan saat berjongkok disamping gadis mungil itu. Bocah itu tidak bersuara, namun mengangguk gemas.

“Aci.”

Nathan mengerutkan keningnya, dirinya cukup sulit mengerti bahasa anak kecil. Namun suara Mayra disampingnya yang turut menyusulnya, mampu membuat Nathan paham.

“Makasih, kata dia.”

“Orang tua kamu, mana sayang?” Mayra mencubit gemas pipi gembul bocah itu.

“Tu!” Bocah itu menunjukkan ibunya yang tak jauh dari mereka. Terlihat sedang kesusahan mengurus bayi, keduanya mengira adik dari bocah mungil itu.

“Bang, batagor pesanan semua orang disini. Biar saya yang bayar ya? Segini cukup?” Perkataan Nathan mampu membuat Mayra shock. Bahkan Pria itu mengeluarkan beberapa puluh lembar uang ratusan ribu.

“Aduh dek, ini kelebihan atuh.”

“Gak apa-apa, ambil aja buat Abang, atau mungkin Abang bisa kasih buat orang orang yang mampir kesini. Pacar saya sekarang ulang tahun, hitung hitung buat dia juga.” jelas Nathan. Nathan beralih menatap Mayra. “Mau batagor? Sudah aku borong buat orang yang mampir kesini.”

“Boleh, Bang anterin ke mobil saya disana ya?” Mayra menunjuk mobilnya yang hanya berjarak dua puluh meter dari tempat mereka.

“Siap dek, makasih banyak atuh sudah diborong. Nanti saya bagi bagi ke orang yang mampir. Sekali lagi terimakasih.”

Nathan mengangguk, langsung merangkul kekasihnya untuk menjauh. Berbeda dengan Mayra yang tersenyum malu mengamati Nathan. Pria itu argh—sulit dijelaskan yang pastinya jantung Mayra berdegup kencang.

“Kamu kok baik banget sih? Kok bisa juga kepikiran buat borong? Mana uangnya lebih sejuta lagi, mentang mentang banyak uang ha?” serobot Mayra.

Nathan terkekeh mengacak gemas rambut Mayra. “Sesekali Ra, gak masalah juga.”

Mayra mendelik. “Masih juga bocah SMA, udah pegang uang sebanyak itu. Ngepet kan?”

MAYRA [XS-1 NEW VERSION]Where stories live. Discover now