Mayra-27

40.4K 3.1K 563
                                    

HOLLA READERS?

SEPERTI BIASA BUDAYAKAN KLIK BINTANG TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA PART MEMBAGONGKAN INI.
—Mayra—

Seorang gadis memarkirkan mobilnya dihalaman rumah megah, berlantai dua. Selepas memarkirkan mobilnya, gadis itu langsung bergegas memasuki rumah itu selayaknya rumahnya sendiri.

“Tuan Puteri yang bucin, baru Dateng Bung. Mari kita sambut dengan tampolan!”

Gadis itu, Mayra, memutar matanya jengah. Baru pulang sekolah, sudah disuguhkan dengan suara temannya yang tidak estetik. Benar benar menyebalkan.

“Mayra? Lo baru pulang? Hampir satu jam loh kita disini nungguin lo.” Mayra menghela nafasnya lelah, bergegas mendekati Intan yang bertanya.

“Lo dari mana sih?” tanya Jihan juga. Dirinya juga tidak mempermasalahkan jika sahabatnya itu, masuk seenaknya kedalam rumahnya. Mengingat hal ini sudah biasa mereka lakukan di rumah masing-masing.

“Gue ke markas Arvegos, lo tau hari ini Nathan gak masuk kan? Dia bolos!” ujar kesal Mayra.

Letta tertawa mendengarnya. “Ngapain heran lo? Dari jaman dia sekolah di Jogja, pindah ke Bandung. Sekarang ke Jakarta, gak kehitung dia sekolah di berapa tempat. Itu sudah biasa ra.”

“Tapi sekarang sudah kelas dua belas, kita dulu juga sering bolos kan? Bukan waktunya main-main lagi. Kelulusan sisa 5 Bulanan, butuh banyak persiapan. Gue sih gak perduli kalau masih kelas sebelas.”

Mayra menyimpan tasnya, sebelum akhirnya melanjutkan perkataannya. “Dan parahnya lagi, gue tadi ke sana, dia kayak lagi ada masalah. Berusaha senyum didepan gue, gue tau itu senyuman palsu dari matanya aja udah beda. Berasa psikolog gue.”

“Lama-lama lo juga tau masalah cowok lo. Dia gak setenang yang lo kira, tapi gue gak bisa ngasih tau, itu Privasi sepupu gue.” ungkap Letta dengan tenang.

Mayra mengerutkan keningnya. Namun ia memahami perkataan Letta.

“Lo sebenarnya, Cinta gak sih Ra, sama Nathan?” Mayra beralih menatap Jihan yang tiba-tiba bertanya.

“Kenapa?”

“Bukan jawaban kenapa yang gue mau, tapi jawaban yang sesungguhnya. Gue cuma gak mau, lo kenapa-napa nantinya, terlebih Nathan dari geng besar melebihi Evrior. Apalagi yang gue liat, Nathan setulus itu sama lo. Lo tau kejadian setahun yang lalu, pas dia nolongin lo? Dari sana gue emang udah feeling, kalian akan dipertemukan kembali.” cerca Jihan.

Intan mengangguk setuju. “Kek emang udah takdir, walaupun gue sempet lupa juga sama Nathan.”

Mayra terdiam memikirkan perkataan Jihan. Dirinya tidak mengerti, apa mungkin ia sudah mencintai Nathan? Sedangkan sebelumnya ia sangat tergila-gila dengan Devan. Namun akan berkesan brengsek, jika dirinya menganggap Nathan sebagai pelarian untuk membantu melupakan Devan sepenuhnya. Itu tidak benar, dirinya merasa nyaman di samping Nathan.

“Kalau Nathan, punya rasa lebih sama lo gue gak akan heran, karena mungkin aja dia suka pandangan pertama sama lo dulu. Bisa jadi kan? Tapi lo? Baru sebulan dia disekolah ini. Setidaknya yakinin perasaan lo, mungkin aja dia nunggu balasan dari perasaannya.” cerca Jihan lagi.

MAYRA [XS-1 NEW VERSION]Where stories live. Discover now