Mayra-10

55.4K 4.1K 267
                                    

HOLLA READERS?

KEMBALI LAGI DENGAN KISAH MAYRA YANG MEMBAGONGKAN INI. JANGAN LUPA KLIK BINTANG TERLEBIH DAHULU. SEBELUM KALIAN MEMBACA PART INI.

JANGAN TANYA KAPAN UPDATE NYA. KARENA INI SLOW UPDATE. SOALNYA CERITA CICITNYA LAGI JEBOL SETIAP HARINYA WKWK. TAPI AKU USAHAIN CEPET KOK.

SELAMAT MEMBACA.

---MAYRA---

Insiden tadi di kantin, mampu membuat Mayra mengumpat tiada henti sejak tadi. Bahkan gadis itu tidak terhitung sudah menghabiskan berapa botol yogurt.

Apalagi ditambah sahabatnya, yang katanya ingin membotaki dirinya. Namun malah kabur begitu saja saat dirinya hendak mengejar nya.

“Ra? Gak kenyang tu perut?”tanya Intan. Meringis melihat Mayra yang seperti orang kerasukan saat meminum yogurt nya.

Bayangkan saja sudah lebih dari lima botol yogurt Mayra habiskan. Beruntung pedagang seblak disekolah nya sedang tutup. Mungkin jika buka, gadis itu akan semakin menjadi-jadi dengan makanan dan minuman favorit nya.

“Kalian diem deh!” Mayra menyambar kunci motornya di meja. Gadis itu beranjak dari tempat duduknya.

“Ra lo mau kemana?”

Mayra menatap datar kedua temannya. “Gue cabut duluan, kalian kalau tetep mau nongkrong silahkan.”

Mayra langsung bergegas keluar dari Rooftop sekolah nya. Mengingat jam pulang sudah sejak setengah jam yang lalu. Namun sudah menjadi kebiasaan mereka tidak pulang, memilih berkumpul dan berbincang di Rooftop.

Sesampainya di parkiran, Mayra langsung bergegas menuju motor sport nya. Gadis itu baru teringat akan sesuatu, mengingat ini adalah tanggal spesial untuk seseorang yang amat dia sayangi.

Mayra mengemudikan kendaraan nya dengan kecepatan diatas rata-rata. Sebelum akhirnya motornya berhenti tepat disebuah pemakaman umum.

Melihat penjual bunga yang tak jauh darinya. Mayra langsung bergegas untuk membeli nya. Bahkan jika boleh ia ingin menghiasi makam seseorang yang amat ia sayangi, dengan penuh bunga mawar.

Setelah selesai membeli. Kaki jenjangnya melangkah memasuki area pemakaman. Tanpa sadar buliran bening lolos dari matanya, saat langkah kaki nya berhenti tepat di batu nisan, yang bertuliskan nama kakak kandung nya.

Marion Xaviero Arsenio
Bin
Arlano Arsenio
Lahir: 15 Desember 2000
Wafat: 05 Oktober 2016

Mayra langsung berjongkok tepat di samping batu nisan kakaknya. Gadis itu menguatkan hatinya untuk tidak menangis. Mengingat sekarang adalah hari kelahiran kakaknya yang sudah pergi, empat tahun yang lalu.

“Hai Abang? Apa kabar? Ara Dateng lagi loh. Ara gak lupa kok, sekarang ulang tahun Abang. Happy birthday Hero nya Ara, yang ke 20 Tahun. Andai Abang masih disamping Ara. Pasti kita bisa ngerayain nya bareng-bareng,”

Mayra mengusap air matanya sejenak. Seiring dengan dirinya yang menaburkan bunga diatas makan mendiang kakaknya.

“Apa Abang tau? Heronya Ara semuanya bener-bener pergi. Ara sebenarnya gak mau cerita. Ara takut Abang marah ke Devan. Tapi Devan bener-bener berubah bang, Devan bukan lagi orang yang sama seperti dulu. Dihidup Devan bukan hanya tentang Ara lagi. Mungkin Abang akan kecewa kalau tau Ara ini jahat, Ara ini  selalu nyakitin perasaan orang lain. Tapi dibalik semua tindakan Ara, Ara cuma mau Devan balik lagi kehidup Ara. Dia ingkar janji, dia ingkar janji sama Abang hikss,” Mayra menumpahkan tangisnya seiring gadis itu yang bercerita panjang lebar dimakan sang kakak.

MAYRA [XS-1 NEW VERSION]Where stories live. Discover now