Mayra-11

50.9K 4.3K 527
                                    

HOLLA READERS?

AKU COMEBACK SETELAH SEKIAN PURNAMA WKWK. PASTIKAN KALIAN SUDAH KLIK BINTANG TERLEBIH DAHULU. UNTUK MEMBACA PART MEMBAGONGKAN INI.

MALMINGAN BACA MAYRA NIE E:) JANGAN LUPA KLIK BINTANG YA:)

SELAMAT MEMBACA.

---Mayra---

Dipagi hari yang cerah ini. Cahaya mentari pagi memasuki celah-celah jendela kamar seorang gadis. Gadis yang masih tertidur pulas dan tidak terganggu sama sekali.

Wanita paruh yang baru saja masuk. Menggeleng-gelengkan kepalanya heran. Putrinya ini masih belum bangun, padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi.

“Mayra? Bangun nak. Hari ini kamu sekolah loh!” Maya menepuk pipi putrinya berulang kali.

“Ra?”

“Ara?”

Maya menghela nafasnya lelah. Membangun kerbau betina dirumahnya, percuma saja. Ia yakin pasti Mayra bergadang semalaman. Anaknya ini rupanya perlu diberikan pelajaran.

Wanita itu bergegas masuk kedalam kamar mandi anaknya. Untuk mengambil air menggunakan gayung. Jika tidak seperti ini. Mayra akan terus-menerus demikian.

Byurrr!

“MOMMY, DADDY! BANJIR CEPE—” Mayra terlihat tampak sangat kaget. Bahkan ia langsung meloncat dari kasurnya. Namun melihat ibunya yang tampak santai, berdecak pinggang. Mampu membuat Mayra merenggut sebal.

“Mommy? What are you doing?!” Mayra benar-benar kesal terhadap ibunya.

Maya Terkekeh. “Kenapa? Banjir ya nak?”

Mayra memutar matanya jengah. “This is konyol! Mommy bisa membangunkan Ara dengan cara yang benar!”

“Really? Dengan cara yang benar? Mom bahkan sudah lelah menepuk-nepuk pipi mu berkali-kali. Ini sudah yang kesekian kalinya Ara. Apa kamu tidak berminat melihat jam?”sungut Maya terhadap putrinya.

Mayra merenggut sebal. Sebelum akhirnya beralih menatap jam di atas nakas tempat tidurnya. Namun sedetik kemudian matanya membulat sempurna.

“What?! Ini hampir jam tujuh? Mommy Kenapa gak bangunin aku dari tadi sih!” Mayra langsung berlarian kearah kamar mandi nya. Meninggalkan Maya yang melongo.

“Oh My Gosh! Lihatlah anak mu Arlan! Aku membangunkan nya berkali-kali. Malah dia yang menyalahkan ku!” Maya Berteriak kesal keluar dari kamar putrinya.

Why, sayang?” Maya menghampiri suaminya yang berada di meja makan.

“Putri mu selalu saja seperti itu. Aku sudah membangunkan nya. Malah dia menganggap aku tidak membangunkan nya. Menyebalkan sekali!” Arlan terkekeh mendengar istrinya yang mengadu. Sejak dulu pasangan ibu dan anak itu selalu saja begitu. Tidak pernah akur.

“Sudahlah kalian ini sama saja. Apakah Mayra sudah mandi?”

Maya mengangguk. “Sudah, itupun harus berdebat dengan aku. Seperti biasa,”

MAYRA [XS-1 NEW VERSION]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن