Mayra-16

50K 4.2K 657
                                    

HOLLA READERS?

COMEBACK LAGI NIH.
VOTE DAN KOMENNYA JANGAN LUPA.

STOP KOMEN “NEXT CEPAT” - “UPNYA CEPAT DONG” - “JANGAN LAMA LAMA UPDATENYA”. MENOLAK KERAS YA. KARENA SEJAUH INI AKU SUDAH BERUSAHA UNTUK UPDATE DISELA-SELA KESIBUKAN AKU. MOHON PENGERTIANNYA:)

HAPPY READING YA:)

---Mayra---

Hari Minggu yang mereka tunggu sudah tiba. Sunmori yang mereka tunggu sejak dua hari yang lalu, kini akan mereka laksanakan.

Sesuai dengan perjanjian Nathan dan Mayra lusa lalu, kini pria itu menepati perkataannya. Pria itu kini berdiri didepan teras kediaman Arsenio. Sudah siap dengan jaket kebanggaannya ‘Arvegos’. Terhitung sepuluh menit yang lalu, menunggu gadis yang akan menjadi partner nya hari ini.

Derap langkah dari dalam rumah mewah itu, mampu membuat Nathan menoleh. Matanya terpaku melihat penampilan gadis dihadapannya. Celana jeans, serta jaket kulit hitam yang melekat ditubuhnya. Semakin menambah kesan badgirl pada gadis itu.

Fyuh!

Nathan tersentak kaget saat gadis dihadapannya meniup, tepat didepan wajahnya. Bahkan dirinya tidak menyadari Mayra, sedekat itu dengannya.

“Terpesona huh?” Mayra mengejek.

Sial!

Nathan berdecak. “Ck, biasa aja. Tetep songong lo,”

Mayra merenggut sebal. “Muna banget, bilang aja gue keren!”

“Ayo naik,”

Mayra mengangguk, mulai memakai helmnya. Setelahnya, gadis itu langsung naik keatas motor pria itu. “Udah, ayo jalan!”

“Gue mau ngebut,”

Mayra mengeryit. “Terus?”

“Pegangan, nanti jatuh,”

“Virus modus, gak mempan ya sama gue. Bilang aja lo mau, gue peluk. Iya ka—aaaaaaaa anjring Nathan!” Mayra tidak melanjutkan cerocosannya. Saat Nathan secara tiba-tiba menancapkan gasnya dengan kecepatan tinggi. Bahkan tanpa ia sadari, tangannya melingkar sempurna memeluk pria itu.

Nathan terkekeh dari balik helmnya. Dirinya bahkan heran, seingatnya Mayra dulu tidak sedingin diawal pertemuan mereka. Mayra yang sekarang benar-benar cerewet dan menggemaskan dimatanya.

“Nathan pelan-pelan, gue gak mau mati muda!” Mayra berteriak dari balik helmnya.

“Ha? Lo ngomong apa?”

Mayra berdecak sebal, memilih bungkam saja. Walaupun dirinya merasa sedikit takut, takut jika Nathan menabrak sesuatu. Kan bahaya, Dirinya tidak sepenuhnya yakin seorang Nathan adalah ketua geng.

Brugh!

Namun dipertigaan sebelum kemarkas barunya. Nathan harus mengerem mendadak, saat melihat sebuah kucing hendak melintas. Tentu saja membuat motor pria itu menubruk pembatas trotoar. Membuat keduanya terjatuh, sangat tidak estetok.

MAYRA [XS-1 NEW VERSION]Where stories live. Discover now