Mayra-34

37.7K 3K 1.2K
                                    

HOLLA.

BUDAYAKAN KLIK BINTANG TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA. JANGAN LUPA BERKOMENTAR DI PARAGRAF MAUPUN DIALOG YANG KALIAN SUKA.

HAPPY READING.
—Mayra—

Sudah tidak terhitung berapa lama Mayra mondar-mandir didalam kamarnya. Gadis itu sesekali berfikir untuk kegiatannya besok. Bukan karena apa, dirinya tidak ingin kedua orangtua nya tau jika ia di skors.

Tentu itu akan menjadi masalah besar. Terlebih orang tua para sahabat nya yang ia tahu, akan sangat marah mendengar hal ini. Dulu saja, di skors satu hari mereka menerima hukuman lebih dari orang tuanya masing-masing.

Apalagi Letta, ayahnya sangat keras mendidik Letta. Walaupun ibunya lemah lembut. Begitupun dengan Jihan, kedua orangtuanya sangat sibuk bekerja, dan over protektif terhadap Jihan. Jika Intan, mungkin hanya ayahnya saja yang galak, terkadang juga bisa menjadi pelawak. Kadang galak, kadang lucu. Begitulah kira-kira.

“Kerumah Letta gak mungkin, Om Sarka Pasti marah besar. Jihan? Gak mungkin, om Jefan ada ada dirumah gak akan ngebiarin anak anak bolos disana.” gumam Mayra nampak berfikir. Sarka adalah nama ayah Letta, sedangkan Jefan adalah nama ayah dari Jihan.

“Intan? Gak deh, yakali Letta sama Jihan mau masuk kandang singa.” Mayra berdosa sekali menyebut rumah Intan kandang singa. Memang faktanya ayah Intan super galak.

“Disini? Gak mungkin lah, yang ada Daddy sama Mommy marahin gue.”

“Non Mayra kenapa atuh ngobrol sendiri?” Mayra terkejut melihat kedatangan Bi Ila pembantu dirumahnya.

“Bibi ngagetin.”

“Maaf atuh Non, cuma mau nganterin makan malam non Ara. Nyonya yang minta semua ini untuk makan malam non.”

Mayra mengangguk meminta makanan itu untuk disimpan dimejanya. “Bibi bisa pergi, oh iya jangan lupa tutup pintu nya.”

“Non kenapa atuh? Ada masalah sama aa' kasep?”

Mayra mengangkat sebelah alisnya. “Asep? Asep siapa bi?”

“Duh Non, itu loh temen cowok non yang tadi pagi kesini, jemput Non Ara.”

“Nathan? Nama dia Nathan Bi, bukan Asep.”

Bi Ila jadi bingung menjelaskan nya. Maklum saja anak majikannya tidak terlalu paham seperti nya bahasa asalnya. “Kasep itu kalau disini mungkin tampan, nah iya. Kasep pisan, ganteng banget.”

Mayra mengangguk paham. “Oh gitu, jelasin dari tadi kek.”

“Iya Non, kalau begitu bibi pamit ke dapur dulu. Nyonya bentar lagi pasti datang. Jangan lupa dimakan ya Non, makanannya.” Wanita paruh baya itu langsung melenggang pergi keluar kamar Mayra.

Mayra jadi teringat sesuatu mengingat nama Nathan. Dirinya langsung bergegas mencari handphonenya. Untuk menghubungi kekasihnya tentunya. Saat panggilan nya langsung terjawab, Mayra tersenyum lebar memilih duduk di kasurnya.

“Halo Than?” Mayra memanggil Nathan, mengingat belum ada sahutan dari sebrang sana.

“Kenapa sayang?”

Mayra menggigit bibir bawahnya, mendengar suara khas kekasihnya yang terdengar serak dan berat. Sepertinya baru bangun tidur.

“Baru bangun tidur?”

Iya, kenapa? Butuh sesuatu?

“Nggak, cuma mau ngomong sesuatu sih.”

Kenapa? Kangen?

MAYRA [XS-1 NEW VERSION]Where stories live. Discover now