MAYRA [XS-1 NEW VERSION]

Mayra-07

Holla Readers?

Budayakan klik bintang terlebih dahulu sebelum membacanya oke?

Selamat membaca:)

Tandai jika ada typo:)

---Mayra Xav Series 1---

Terik matahari yang cerah, menyambut pagi hari keempat gadis yang sudah siap dengan seragam khas sekolah nya. Gadis itu Mayra, Jihan, Letta dan Intan. Mereka sibuk dengan menyiapkan diri untuk berangkat sekolah bersama.

Mayra sudah siap dengan celana nya, mengingat gadis itu berniat ingin membawa motor Jihan. Sedangkan Jihan, gadis itu sibuk memainkan handphonenya karena sudah siap sejak tadi.

Berbeda dengan Letta yang sibuk mencatok rambut nya. Agar Perfect dan cantik katanya. Lain halnya dengan Intan, gadis itu sibuk menghafal rumus ujian yang akan dilaksanakan nanti. Padahal ketiga temannya terlihat santai saja.

“Lo belum kelar Let?!”tanya kesal Mayra melihat Letta yang berdandan cukup lama.

“Bentaran Ra, rambut gue lagi mode pendek nih. Kalau gak dicatok, gak Perfect dong gue hari ini!”sahutnya masih sibuk dengan kegiatannya.

Mayra beralih menatap Intan. “Jangan di paksain Tan, bisa meledak nanti otak lo! Santai aja, seperti biasanya aja kita kerjasama!”

Intan mendongak menatap Mayra. “Bukan masalah kerjasama nya Ra, kalau gak gini. Bisa sesat gue nyontek ke kalian yang ngerjain nya, asal-asalan.”

Letta mendelik tidak terima. “Yeuuh! Kita ngerjain nya menghayati banget ya! Ngitung kancing misalnya!”

“Udah deh, belum kelar nih?”tanya Jihan gadis itu terlihat tidak sabaran.

“Sabar Jihan! Orang sabar jodohnya cepet Dateng nya,”sahut Intan.

“Udah nih, ayo!” Letta terlihat bersemangat sekali setelah selesai dengan kegiatan nya.

Ke-empat nya berjalan beriringan keluar menuruni anak tangga. Sesampainya didepan Pintu, Mayra menghentikan langkah mereka semua. Sontak Semua menatap Mayra penuh tanda tanya.

“Kenapa Ra?”tanya Letta.

Mayra beralih menatap Jihan. “Han gue pinjem motor lo dong. Gue lagi males naik mobil,”pintanya.

Jihan mengeryit. “Motor? Ra, kondisi lo belum sepenuhnya tenang. Gue gak mau ya, lo kenapa-napa dijalan.”

“Bener tuh, mendingan naik mobil bareng kita iya kan?” Letta menimpalinya.

Mayra memutar matanya jengah. “Gue bukan depresi ataupun Gila. Kalian tenang aja, gue bisa jaga diri kok. Tapi Please, gue beneran lagi pengen naik motor,”

Jihan menghelat nafasnya sejenak. “Oke, tunggu gue ambil kuncinya dulu!”

Jihan langsung bergegas mengambil kunci motornya didalam rumah nya. Mereka tidak bisa menolak permintaan Mayra yang keras kepala. Walaupun mereka khawatir akan kondisi gadis itu.

“Ini!” Jihan yang baru keluar langsung memberikan kunci motornya kepada Mayra.

“Janji sama gue harus hati-hati!” Peringat Jihan yang diangguki Mayra.