Mayra-12

50.7K 4K 132
                                    

HOLLA READERS?

AKHIRNYA SETELAH SEKIAN PURNAMA. PENULIS REMAHAN INI BISA UPDATE LAGI WKWK. CERITA CICITNYA LAGI RAME SOALNYA. KE KEJAR TARGET TERUS.

SIAPKAN MENTAL KALIAN DI PART INI. JANGAN LUPA, PASTIKAN KALIAN SUDAH KLIK BINTANG TERLEBIH DAHULU. KARENA NEXT TERGANTUNG VOTENYA.

OH IYA, UPDATE KALI INI BERTEPATAN DENGAN ULANG TAHUN AKU LOH:^

SELAMAT MEMBACA

---Mayra---

Seorang gadis mulai mengerjabkan matanya. Saat terbangun diruangan asing, yang bernuansa putih. Serta, bau obat-obatan yang begitu menyengat.

Gadis itu Mayra. Mayra mengerutkan keningnya saat terbangun diruangan asing. Matanya menatap kearah brankar disamping nya. Dirinya mengumpat kesal melihat Jihan dan Letta tertidur pulas disana.

“Alhamdulillah, udah bangun lo Ra?” Mayra menoleh kearah samping nya lagi. Ternyata Intan yang sejak tadi berada di sampingnya.

Mayra berdehem singkat. Dirinya merasa kepalanya benar-benar sakit sejak tadi. Rupanya ia pingsan. Bahkan ia ingat, terakhir kali dirinya bersama seseorang.

“Lo harus makan Ra,” Intan menyodorkan sepiring nasi goreng, dengan air botol mineral kepada Mayra.

“Mag lo kambuh Ra, ngeyel sih seharusnya kan lo sarapan pagi,”lanjut Intan yang mendengus sebal.

Mayra memutar matanya jengah. Tangannya terulur mengambil piring yang di sodorkan Intan. Selanjutnya ia hanya memakannya sedikit saja.

“Mereka udah lama tidur disini?” Mayra bertanya. Sembari menatap kedua temannya yang sepertinya begitu nyenyak.

Intan Mengangguk. “Hampir sejam yang lalu Ra. Kayak gak tau mereka aja lo,”

“Oh iya, lo kok bisa telat sih? Bahkan lo telatnya sama si Nathan lagi!” Intan begitu penasaran dengan Mayra, yang ia ketahui pingsan saat dihukum dilapangan bersama Nathan.

“Ceritanya panjang, nanti gue cerita ke kalian.”sanggah Mayra mulai melanjutkan makannya.

“Lo mau?”tawar Mayra yang mendapat gelengan dari Intan.

“Nggak, lo makan aja. Gue gak mau sahabat gue, kenapa-napa!”

“Ceritanya kalian bertiga bolos?”tanya Mayra.

Intan mengangguk, saat ia sedang fokus ke handphone nya. “Biasalah, santai aja lagian sekarang Mapelnya gak enak banget.”

Mayra mengangguk mulai melanjutkan makannya lagi. Matanya sesekali melirik kearah kedua temannya, yang tertidur sangat pulas. Jika seperti ini, bukan dirinya yang sakit melainkan mereka yang sudah seperti orang sakit.

“Tan Bantuin gue bangun,” Intan mengerutkan keningnya mendengar permintaan Mayra. Namun sedetik kemudian ia langsung membantu temannya untuk bangun.

“Lo mau bangunin mereka?”tanya Intan yang mengerti isi otak Mayra. “Tapi gimana caranya? Mereka kebo Ra,”

Mayra menyungging kan senyuman miringnya, menatap kedua temannya yang tertidur pulas diatas satu brankar.

MAYRA [XS-1 NEW VERSION]Onde histórias criam vida. Descubra agora