25. Dangerously

95 9 0
                                    

Ghea dan ke enam timnya nampak grogi di balik layar.

"Rasanya jantung gue mau meledak," ucap Ghea mondar-mandir.

"Heh! Lo kalo tiba-tiba pingsan, kita gak mau ngambil bagian lo, yah!" Ucap salah satu dari mereka ikut grogi.

"Pak! Gue kebelet," ucap Ghea mengadu.

"Tahan! Bentar lagi layar dibuka," ucap Nasrini.

"Gue gak tahan!" Teriak Ghea turun dari panggung dan langsung kekamar mandi.

Dia kembali lagi dengan tepat waktu saat layar perlahan-lahan dibuka

Tepuk tangan riuh menyambut girl band dadakan itu. Vimeow girl band.

Tampilan mereka semua sangat cantik dan serasi. Benar-benar seperti girlband yang sudah debut dengan profesional.

Oh... Oh.. oh.. oh.. oh...

Mereka mulai menari dengan irama musik yang berdentum semangat.

"Bocil kita," ucap Bram semangat saat melihat Ghea diantara ketujuh gadis di panggung itu.

"Ghea!" Teriaknya membuat Ghea menoleh dan kehilangan koreografi selanjutnya.

"Jangan berisik, anjing!" Ucap Revan sadar perhatian tertuju pada mereka.

Ghea mencoba menyeimbangi teman-temannya karena part-nya sudah hampir tiba.

Look how far you've come, you filled your heart with love. Baby, you've done enough, take a deep breath...
Don't beat yourself up, no need to run so fast. Sometimes we come last, but we did our best..

Mereka menikmati pertunjukan Vimeowgirl itu.

Oh..oh.. try everything..

Riuh tepuk tangan menutup penampilan mereka saat layar mulai ditutup.

"Bangga banget gue," ucap Bram terharu. Dia berdiri sambil bertepuk ria.

Dibalik layar, Nasrini meringis. Kakinya terkilir saat turun tangga tadi.

Semua orang memapahnya ke ruangan mereka.

"Masih sakit, Rin?" tanya Ghea sembari mengompres kaki Nasrini.

"Gapapa, wife." Jawab Nasrini meski dia benar-benar merasa kesakitan.

"Jangan tatap gue gitu anjing, jijik," ucap Ghea.

Nasrini terkekeh.

"Gak sesakit itu. Cuman gue gak bisa diri, nyet!" Balasnya.

"Dan kabar buruknya... gue mau lo tampil sendiri nanti," ucapnya membuat Ghea terperanjat kaget.

"Gak mau! Gila lo!" Tolak Ghea.

"Mau gimana lagi, Ghea," ucap yang lainnya.

"Lo kan boleh nyanyi sambil duduk!" Ujar Ghea memberi saran.

"Tega lo!"

"Gerakan gue aja ada yang miss tadi!" Ghea tidak bisa membayangkan jika dia berdiri sendiri di depan banyak orang.

 "Halah! Karena abang-abang tadi manggilin lo, kan?" ucap salah satunya.

"Gue grogi, ege!" Ghea masih menolak.

Gibran datang menghampiri mereka dan langsung memeriksa keadaan Nasrini.

"Penampilan yang bagus, girls!" Ucapnya menyemangati.

"Bapak uda nyuruh divisi kesehatan buat datang," lanjutnya.

"Ghea kamu siap-siap," perintahnya pada Ghea yang masih menolak.

"Lah? Gimana kalo Ghea buat salah?" tanya Ghea.

"Ya jangan salah!" Ucap Gibran menggeleng.

"Gapapa, wife! Lo pasti bisa." Nasrini menyemangati Ghea sembari meringis kesakitan.

Ghea tidak tega dengan keadaan Nasrini itu.

"Baiklah! Hidup gue gak boleh sia-sia!" Gh4a bergumam dan mencoba menyemangati dirinya sendiri.

"Kita bantu siap-siap," ucap salah satu Vimeowgirl.

Awalnya Ghea dan Nasrini akan tampil dengan band sekolah. Sayang, Ghea akan bernyanyi sendiri kali ini.

 Sementara itu pentas itu sudah menunggu giliran Ghea.

Double G terlihat santai menikmati pertunjukan itu. Mungkin karena mereka memang ingin melihat penampilan Ghea.

Layar mulai terbuka.

Terlihatlah Ghea berdiri sendiri. Tubuhnya yang mungil memakai dress hitam yang cantik. Dress polos off shoulder diatas lutut, dan bagian belakangnya panjang sampai ke lantai.
Dia terlihat grogi. Semua orang tahu itu karena dia nampak kaku dan melihat-lihat ke samping dimana tim dan gurunya berdiri.

"Acara ini harus sempurna! Tinggal penutup doang!"

Suara petikan gitar dan drum mulai terdengar.

Ghea menatap semua temannya yang menyemangati dirinya.

Dia menatap sekilas Nathan, rasa kecewa itu timbul lagi.

Ghea menutup matanya.

This is gonna hurt but I blame myself first
'Cause I ignored the truth.
Drunk off that love, fuck my head up
There's no forgetting you.
You've awoken me, but you're choking me.
I was so obsessed
Gave you all of me, and now honestly, I got nothing left

Ghea kembali membuka matanya dan menatap Nathan. Pandangan mereka bertemu dan Ghea langsung membuang pandangannya.

Seolah-olah lagu itu memang menggambarkan kekecewaannya, dia menikmatinya.

Dia berharap Nathan tahu bahwa Ghea kecewa padanya.

I LOVE YOU dangerously.. iiiii ....
More than the air that I breathe.., iiii ...
Knew we would crash at the speed that we were going. Didn't care if the explosion ruined me.
Baby, I loved you dangerously
Mm, mm
I loved you dangerously ... Mmm, hhmmm ...

Ghea kesal dan marah. Dia terbawa suasana. Dia menganggap dirinya hanya berteriak dan meluapkan emosinya.

Dia turun bahkan sebelum musik penutup lagunya berakhir.

Teriakan dan tepukan meriah itu tidak membuatnya peduli.

Semua senang dengan penampilan Ghea itu, namun tidak dengan mereka yang sudah tahu tentang jam terbang.

Ghea tidak profesional walaupun tampilannya memukau, seharusnya dia menunggu layar tertutup sebelum turun. Untungnya mereka mampu mengatasi hal itu dengan segera.

"Pembawaannya ngena banget," ucap Revan terharu sembari menggeleng-gelebg.

"Siapa yang tega nyakitin bocil gue?, hah?!" Ujar Bram.

Nicho diam. Dia merasa kejadian semalam ada kaitannya dengan ini. Dia bukan ahli musik, tapi dia tahu karena Ghea memang sedang tidak baik-baik saja.

Your Best FriendWhere stories live. Discover now