19. Sickness

121 10 2
                                    


"Si bocil mana?" Bram langsung menanyai keberadaan Ghea pada Nathan yang baru datang.

"Ghea gak ikut?" tanya Devan.

"Loli sama orangtuanya lagi keluar kota
Kata nyokap gue ada urusan," jawab Nathan dan menjatuhkan tubuhnya yang lelah ke sofa.

"Seriusan?" tanya Revan.

"Kapan pulangnya?" tanya Hans membuat mereka semua menoleh padanya.

"Tu bocil ngeganggu terus. Setidaknya gue tahu kapan gue bakal menderita lagi,” ujarnya dingin.

"Gak tahu. Disekolah aja gak dicariin sama guru. Mungkin uda buat izin," jelas Nathan.

"Uda lo tanyain dianya?" tanya Gabriel.

"Biasanya tu kucing fast respons. Ditelpon juga gak diangkat, heran gue," jawab Nathan.

Semua meraih ponselnya dan menelpon nomor yang sama, kecuali Nicho dan Hans yang nampak tidak terlalu peduli.

Setelah menelpon, semuanya terlihat serentak mengetikkan pesan untuk Ghea.

Dia tidak mengangkat dan tidak merespon pesan mereka.

  ***

Pagi ini Nathan bersiap ke sekolah. Rumah Ghea masih tertutup dari lusa, berarti mereka belum pulang.

Sesampainya di sekolah dia langsung masuk ke kelas. Leana dan Naila menghampirinya.

"Ghea belum sekolah, yah? Mana gak balas pesan lagi," ucap Leana.

"Belum, kita tunggu aja. Mungkin dia lagi ada urusan sama keluarganya," ujar Nathan.

"Benar-benar yah! Bisa-bisanya ngilang," khawatir Naila.

Nicho menatap ponselnya. Dia mencoba mengirimkan pesan pada Ghea.

Bayi Jamur

            'Lo hidup?'

Dan tidak ada balasan sama sekali. Nomornya masih aktif, tapi tidak ada panggilan telepon yang diangkatnya.

Sementara itu di kelas 12 IPS 6

Nasrini melamunkan sesuatu dengan berbunga-bunga.

"Woi! Ghea mana?" tanya Alex membuat gadis tunggi itu terperanjat kaget.

Nasrini terkejut pasalnya pria yang menanyainya lah yang dia lamunkan. Dia berandai-andai jika Alex bersama ketua kelasnya, atau mungkin bersama Nicho dari kelas sebelah.

"Lo budek?" tanyanya Alex lagi.

"Ngapain lo nanyain teman gue?" Nasrini bertanya kembali karena merasa curiga.

"Gue mau tau dia dimana!"

"Gak tau! Jangan coba-coba ganggu dia, ya! Lo gak boleh deket-deket sama Ghea!”

Alex mendengus dan pergi dari sana.

Nasrini menghela nafas. Ghea tiga hari ini memang tidak memunculkan dirinya. Benar-benar tanpa kabar sama sekali.

***

Malam ini Ganghan Gank terlihat tenang dan sunyi.

  "Ghea mana?" Devan bertanya pada Nathan yang baru datang.

Nathan menggeleng sebagai jawaban.

Itulah pertanyaan yang selalu dilayangkan semua orang padanya, padahal dirinya hanya tahu jika Ghea keluar kota saja. Dia merasa kesal dengan Ghea yang tidak memberi kabar sedikitpun.

"Ni bocah, kalo uda tau pembuat onar jangan ngilang dong. Kan hening ga ada keributan," ujar Bram.

Mereka hening sejenak.

"Si bocil upload foto!" Ucap Revan tiba-tiba. Suara kencangnya membuat perhatian tertuju padanya.

Mereka melihat media sosial Ghea. Baru kali ini Ghea membagikan fotonya, biasanya dia hanya meng-upload foto bunga-bunga di toko mommynya.

Kinda free, ceklekk

(Fisual Ghea: Rambut hitam denganponi tipis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Fisual Ghea: Rambut hitam dengan
poni tipis. Bb 43kg dan TB 148cm. Kulit putih pucat dan mata hitam bulat.

Serbuan komentar dari teman-temannya menanyainya dan mencarikan keberadaannya.

Mereka menelpon Ghea namun tidak diangkat. Tangannya kemudian cepat menuliskan pesan dan komentar di foto itu.

"Pulang!"

"Balek cil!"

"Dari mana aja?"

"Kirain uda berlalu!"

"Bocil!"

"Ghea 😭"

Sementara itu Ghea terkikik melihat notifikasi yang langsung meledak itu.

Dia bahagia dan terharu akan semua orang yang mencari dirinya.

"Daddy gak tau Ghea itu kesayangan semua orang," ucap Dian menatap putrinya.

"Mommy dulu juga gitu, loh," ujar Novita.

Ghea terkekeh lagi.

"Pulang, yuk! Ghea gak sabar jumpa teman-teman besok," gumamnya semangat.

Satu minggu ini jantung Ghea kambuh. Dia harus dirawat di rumah sakit.

Ini memang bukan kali pertama Ghea mengalami penurunan. Beruntung nasib baik masih berpihak padanya, dia melewati semua dengan baik dan sudah bisa pulang.

Your Best FriendWhere stories live. Discover now