21. Perasaan dan rahasianya

101 7 2
                                    

Ghea dan Nasrini menikmati makanan mereka dengan santai. Mereka sudah menghabiskan tiga jam di sebuah pusat perbelanjaan.

"Lo mau ngomong apa?" tanya Ghea teringat mengapa mereka bolos les.

"Oh, itu ...." Nasrini menghentikan makannya.

"Lo tau kan Alex orangnya gimana?" tanyanya dan Ghea mengangguk.

"Hmm.., hindari ya! Gue gak tau kenapa tu orang nyariin lo seminggu ini. Lo gak pacaran kan sama dia?" tanya Nasrini serius.

"Kagak, ihh! Gue ga ada apa-apa sama dia! Kok nyariin gue sih?"

"Lo tahu Elva sama Winda? Mereka berantem gara-gara Alex gak peduliin mereka satu minggu ini. Tu cowok hobi banget ngumpulin cewek."

"Gue kasihan de sama mereka," ucap Ghea takut-takut. Dia tidak bisa membayangkan jika Alex mungkin mengincar dirinya.

"Ihhh..., keren banget!" Ucap Nasrini tiba-tiba saat melihat dua orang pria memasuki restoran itu.

"Mata lo!" Kesal Ghea.

"Cuci mata, Ghea," ucapnya sembari menatap kagum mereka.

"Gue uda biasa nengok cowok-cowok cakep. Punggung sama perutnya juga," ujar Ghea.

"Seriusan? Siapa? Nathan?"

"Kagak! Teman-temannya, sih," kekeh Ghea.

"Jangan yah! Gue ngeship-in Nathan sama Yavan."

"Anjing lo! Ga boleh!" Ucap Ghea marah.

"Kenapa? Lo suka Nathan? Atau Devan?" Selidik Nasrini sambil tertawa geli.

"Iya, gue suka duanya." Ghea masih menutupi perasaannya pada semua orang.

"Gak waras lo, nyimpan orang lebih dari satu!" Tandas Nasrini.

"Yang gak waras siapa, sih?"

***

Ghea menatap keluar sambil merebahkan kepalanya di meja bertumpukan lengannya. Dia sangat mengantuk.

Segala keterlambatan Ghea membuat dia harus semeja dengan Nicho. Awalnya dia semeja dengan Nathan, tapi mereka selalu ribut seperti biasanya. Alhasil Nicho yang pendiam lah solusi dari guru.

Nicho mengikuti Ghea dan menatap gadis yang membelakanginya itu. Sepertinya Nicho sudah tertular kemalasan Ghea, baru kali ini siswa berprestasi itu tidak mengisi les kosong dengan mengerjakan soal-soal HOTS.

Nicho memejamkan matanya.

Ghea berbalik dan menemukan Nicho yang mungkin sedang berpura-pura tidur, atau memang sekedar ingin memejamkan matanya.

"Es," panggilnya.

"Hmm?"

"Es!"

"Apa?" Nicho tidak membuka matanya sama sekali.

"Gak, gue mau ngetes doang! Takutnya lo mati."

"Ghea!" Pak Aje membuat Ghea menatap pintu kelasnya.

"Pak Gibran manggil kamu," lanjutnya.

"Baik pak," balas Ghea dan guru matematikanya itu pun pergi.

Ghea mengelus rambut Nicho.

"Bobo yang baik, bunda lagi sibuk." Ucapnya dan pergi.

Nicho mengangkat kepalanya dan menatap Ghea yang sudah pergi.

Ghea melihat Nasrini yang menunduk. Sepertinya mereka sudah ketahuan bolos.

"Permisi," ucap Ghea dan memasuki ruangan itu. Dia terlihat santai, mungkin karena sudah menjadi langganan BK sejak dia pindah ke sini.

"Kenapa kalian bolos?" tanya Gibran.

"Gini pak, Ghea malas latihan karena udah mumet," jawab Ghea.

Gibran tidak habis pikir.

"Saya tidak mau mendengarkan alasan seperti itu! Kalian berdua punya peran penting untuk pentas ini, kenapa masih bolos?" marahnya.

"Kita janji gak bolos lagi," balas Ghea.

Gibran mengusap wajahnya kasar. Di kelas musik maupun di sekolah, Ghea memang sering bolos. Jika dia tidak membutuhkan bakat Ghea, mungkin dirinya sudah mengeluarkan Ghea sejak awal.

"Nanti sore kita akan latihan. Panggung sudah mulai di bereskan."

"Kok cepat banget? Bukannya minggu depan?" tanya Ghea.

"Biar semua bisa latihan dengan maksimal!" Tegas Gibran.

Kedua siswi itu pun diperbolehkan untuk keluar.

"Bolos yok! Nanti tinggal bilang latihan kalo dimarahi," ajak Ghea.

"Gila lo! Gak! Habis ini kami matematika. Ya kali gue ninggalin les Pak Aje ganteng," tolak Nasrini.

"Yaudah. Gue mau ngadem ke perpus. Kabarin kalo kelas gue ada gurunya yah, biar gue tau ngambil siasat." Ghea melambai dan langsung pergi.

Nasrini yang tinggal menggeleng sambil tertawa kecil.

Ghea pun memasuki perpustakaan yang tidak sepi itu. Dia duduk di sudut yang paling tenang dan dengan segera ingin berlabuh ke pulau mimpinya.

Alex yang sedang istirahat disana menatap Ghea dari sudut lain. Entah apa yang sedang dia pikirkan, tapi gadis yang dia cari-cari , tiba-tiba muncul di depan matanya.

Dia ingin menghampirinya dengan segera, tetapi siswa lain tiba-tiba duduk disebelah Ghea.

Alex kembali berdiri dan menghampirinya. Tangannya diangkat membuat siswa tadi yang hendak belajar langsung pergi ketakutan.

Dia duduk di sebelah Ghea dan menatap wajahnya dengan puas.

"Tidak ada orang yang terlalu brengsek untuk mencoba membuka hati bukan?" gumamnya pelan sembari mengelus wajah Ghea.

Kuis dadakan

1. Siapa yang Ezeng ship-in di Your Best Friend?

2. Ezeng nge ship-in Ghea sama siapa?
(Yang jawab Nasrini, otor tempeleng!)

3. Siapa karakter favorit di Your Best Friend?

4. Harapan akhir cerita ini (?)

Jangan lupa ninggalin jejak ❤️

Your Best FriendWhere stories live. Discover now