12. Ganghan Gank

107 9 0
                                    

angan membuatku marah, Novita!" Ucap Dian.

"Membuatmu marah? Bagaimana dengan aku?" balas Novita.

Dian menghela nafas panjang dan memijat pelipisnya.

Ghea menutup matanya dan menekan dadanya yang sesak. Bukan kali pertama dia mendengar orangtuanya bertengkar. Dia takut sesuatu yang tidak dia inginkan terjadi.

"Baby shark dduddududdu.. baby shark..." Dia bersenandung dan melanjutkan langkahnya.

 Saat dia sampai di bawah, dia melihat orangtuanya duduk bersama.

"Mau kemana?" tanya mereka bersamaan.

"Melarikan diri! Gak usah cari Ghea!" Ucap Ghea dan pergi.

Mereka menggeleng. Ghea akan merepotkan tetangganya lagi kali ini.

Ghea yang baru masuk, langsung berlari ke arah Nathan yang sedang makan mie instan.

"Wangi banget. Mau dong!" Ucapnya membuat Nathan kaget.

"Jantung gue, Loli!" Nathan mengelus-elus dadanya.

Ghea menarik mie Nathan dan menyeruputnya.

"Mau dimasakin, sayang?" tanya Sarah.

"Ga usah, tan. Hehe!" Ucapnya dan melanjutkan memakan mie Nathan.

Sarah kembali menonton bersama suaminya.

 "Bagiin contekan dong,” ucap Ghea semakin membuat Nathan frustasi.

"Lo mau keluar, gak? Gue lagi malas di rumah. Mau nyari angin,” ucap Ghea lagi.

"Gue emang mau ke markas jemput sesuatu, rapi Lo gak bole ikut. Masuk angin,” ucapnya.

"Gue kasi tau kalo lo anak geng!" Ancam Ghea.

Nathan menunjukkan kelemahannya. Dia takut Ghea cepu.

"Om ....," ucap Ghea membuat Nathan membekap mulutnya.

"Kenapa, nak?" tanya Crish.

"Kita mau keluar bentar, boleh?" tanya Ghea sambil tertawa.

"Boleh, jangan larut ya.” ucapnya.

Ghea melihat Nathan dan mengencangkan tawanya.

"Gue siap-siap bentar," ucap Ghea dan pergi.

Ghea kembali ke rumahnya dan menemukan orangtuanya bersama. Sepertinya mereka sudah baikan.

Dia naik ke kamar dan mengganti piyamanya dengan kaos krem, celana kulot hitam, dan jaket denim hitam.

Dia kembali turun.

"Mau kemana?" Kedua orangtuanya bertanya bersamaan lagi.

"Keluar, sama Nathan kok," ucap Ghea sambil memakai sepatunya dan memonyongkan bibirnya menunjuk arah Nathan yang sudah datang.

Novita menghampiri Ghea dan melakukan kebiasaannya. Dia memasang bando kuping kucing itu lagi. Dia sangat suka putrinya yang imut itu memakai bando itu, salah satu bando yang dibelikan nenek Ghea. Bukan tanpa alasan mereka melakukan hal itu.

"Jangan malam-malam, yah,” ucapnya.

Ghea dan Nathan pamit dan pergi menuju markas Ganghan Gank.

Motor Nathan memasuki halaman markas mereka yang sedang ramai itu.

Ghea turun dan menatap sekitar.

Matanya tertuju pada beberapa orang yang sedang latihan dengan bertelanjang dada.

"Than! Lo harusnya ngajak gue lebih awal!" Ucap Ghea menikmati pemandangan itu.

Nathan menarik Ghea dan menutup matanya.

"Otak lo bisa rusak!" Dia membawa Ghea memasuki markas mereka.

"Lo bawa siapa?" tanya beberapa diantara mereka.

"Cewek lo?"

Ghea sumringah mendengar pertanyaan itu. Tapi tidak lama karena Nathan menggeleng tegas.

"Bocil," sapa Revan.

"Ngapain bawa dia?" tanya Bram.

"Ngikut kayak magnet," jawab Nathan.

"Yavan!" Sapa Ghea pada seorang pria yang fokus dengan tabletnya. Tampang sangarnya berubah menjadi ekspresi kaget sekaligus senang.

"Ghea? Ngapain lo disini?" tanyanya membuat semua orang keheranan.

Semua orang menatap Ghea, perempuan satu-satunya yang berada di markas mereka. Mereka benar-benar tidak menduga jika Ghea dan Devan saling kenal.

"Lo ngapain?" tanya Ghea balik.

Devan tersenyum. Sudah lama dia tidak melihat Ghea. Mungkin sekitar dua tahunan. Mereka dulu akrab karena adik Devan dan Ghea berteman baik di tempat kelas musik. Biasanya dia selalu menjemput adiknya dan mengobrol bersama Ghea. Kini adiknya sudah tenang di surga.

"Well! Gue member disini! Lebih tepatnya, gue bos!" Ucap Devan.

"Wah! Keren lo!" Ucap Ghea semangat.

"Kalian saling kenal?" tanya Nathan dan Devan mengangguk.

"Nicho Es! Lo uda baikan?" tanya Ghea pada Nicho yang baru datang.

Semua pandangan kembali tertuju padanya.

Ganghan Gank memiliki 198 anggota, dengan tujuh anggota inti; Devan, Nicho, Nathan, Revan, Bram,  Gabriel, dan Hans.

Masalahnya bagaimana Ghea bisa dekat dengan bosnya, dan anggota inti, bahkan Nicho yang jarang bicara?

Nicho melihat Nathan meminta penjelasan.

"Bayi lo ngikut. Dia ngancam gue,” jelas Nicho.

"Loli lo!" Sontak Bram dan Revan mengatakan itu bersamaan.

Your Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang