[BL] Transmigrated to be A Ma...

By kurrataaini

899K 109K 5.3K

[WARNING R18+] . [Warning "Area BoysLove"!! JANGAN SALAH LAPAK!! JANGAN HUJAT!! UDAH ADA PERINGATAN!! BIASAKA... More

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Karakter
Karakter 2
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Bab 51
Bab 52
Bab 53
Bab 54
Bab 55
Bab 56
Bab 57
Karakter 3
Bab 58
Bab 59
Bab 60
Bab 61
Bab 63
Bab 64
Bab 65
Bab 66
Bab 67
Bab 68
Bab 69
Bab 70
Bab 71
Bab 72
Bab 73
Bab 74
Bab 75
Epilog

Bab 62

6.9K 997 99
By kurrataaini

Holla..Selamat maljum..😊
Semoga selalu sehat semuanya..
Okay..ini kisaran 2rb kata lebih..agak panjang ya..
Mungkin ada yang mulai bosan karena ritmenya agak lambat, tapi aku harap lebih banyak yang masih menunggu cerita ini.

~Happy Reading~

***

Xu Liu bergegas ke arah Jin Xia yang telah jatuh ke tanah, namun di tahan oleh orang-orang berpakaian hitam.

Zi Xuan dan pengawal lainnya menarik pedang, siap untuk melawan. Suasana menjadi sangat tegang. Darimana-mana terdengar teriakan para pelayan dan orang-orang dari klan Mu.

"Zhen berkata..mana yang akan kau pilih?" Jin XueMin memandang Xu Liu dengan tidak sabar.

Xu Liu sekali lagi menatap Jin XueMin dengan benci. Pria itu tau bagaimana memberinya pilihan yang sulit. Meski klan Mu tidak secara langsung berurusan dengan pengadilan namun pengaruhnya di kota Kekaisaran masih cukup kuat. Hal itu tak lepas dari jasa-jasa leluhur klan Mu untuk melindungi Great Ming. Jika klan Mu dihilangkan maka kekuatan Mu Ge di Ibu Kota Kekaisaran akan sangat terdegradasi.

Xu Liu tidak memiliki hubungan emosional dengan klan Mu. Tapi Jin WeiShan adalah putranya. Bagaimana dia bisa tidak memilihnya? Sekarang Ia benar-benar dalam dilema.

"Xu Liu?" suara dingin Jin XueMin menyela pikiran Xu Liu. Memaksanya ke sudut.

Xu Liu berkedip lalu mengangkat kepalanya memandang ke dua sisi,  Jin WeiShan dan orang-orang dari klan Mu.

"Aku..aku.." Xu Liu mengepalkan tangannya, bibirnya bergetar. "Aku memilih klan Mu."

"Ehmm.." Jin XueMin mengangguk tanpa ada perubahan apapun di wajahnya.

"Tapi..aku punya syarat."

"Apa?" tanya Jin XueMin.

"Aku..biarkan aku yang melakukannya sendiri." suara Xu Liu gemetar. Hanya dia yang boleh menyentuh putranya.

"Terserah kau." Jin XueMin santai menyandarkan punggungnya ke kursi lalu menyesap tehnya lagi.

Xu Liu mengeluarkan sachet parfum dari dalam saku di lengannya. Ia membuka sachet parfum dan mengambil pil berwarna hijau di dalamnya.

"Tuan.." Du Meng memandang Xu Liu dengan ngeri.

"Apa itu?" tanya Jin XueMin

"Pil racun ular hitam." jawab Xu Liu.

Jin XueMin tidak curiga mengapa Xu Liu membawa pil racun kemana-mana. Yang Ia perdulikan sekarang adalah bahwa Xu Liu akan menghabisi Jin WeiShan di depan matanya.

Xu Liu melepaskan dirinya dari kepungan para pengawal hitam dan mendekati Jin WeiShan. Jin WeiShan menatap Xu Liu dengan nanar. Meski Ia mengerti alasan Xu Liu, kekecewaan di matanya tidak bisa disembunyikan.

Xu Liu menyentuh wajah Jin WeiShan dengan sayang. "WeiShan..maafkan aku sekali ini saja. Percayalah padaku."

Xu Liu mengambil kain di mulut Jin WeiShan dan membuatnya menelan pil racun dengan tangannya yang gemetar.

Reaksi racun cukup cepat. Tak sampai satu menit tubuh Jin WeiShan kejang-kejang, mulutnya berbusa dan membiru. Matanya melotot dan tangannya mencengkeram jubah Xu Liu dengan erat. Xu Liu mengambil Jin WeiShan dalam pelukannya. Mengusap keringat di dahinya dan busa di mulutnya dengan lengan jubahnya. Ia nampak tegar, namun air mata yang jatuh tidak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Tak lama, tubuh Jin WeiShan pun tenang. Matanya tertutup seolah-olah tertidur dengan damai.

Xu Liu berkata dengan tenang. "Sekarang aku sudah membuat pilihan. Biarkan Yang Mulia dimakamkan dengan damai."

Jin XueMin memberi isyarat tangan dan pengawal hitam di sisi Xu Liu memeriksa nafas dan nadi Jin WeiShan. Setelah memastikan kepergiannya dia melaporkannya pada Kaisar.

Jin XueMin bertepuk tangan dan pengawal melepaskan beberapa orang dari klan Mu. Mereka segera berdiri dan membungkuk hormat.

"Bantuan kalian..Zhen sangat menghargainya."

Xu Liu tiba-tiba menoleh pada orang-orang klan Mu yang berhianat. Akhirnya tau mengapa sangat mudah bagi Jin XueMin menemukan tempat ini yang telah di pilih secara hati-hati oleh Mu WeiYang dan Mo Zu.

Selama ini klan Mu dapat hidup damai meski memiliki pengaruh yang bisa menumbangkan Kaisar adalah karena mereka telah mendeklarasikan untuk tidak terlibat politik di pengadilan. Klan Mu turun temurun menghasilkan banyak prajurit di medan perang dan sebagian besar mengembangkan bisnis.

Namun tentu saja masih ada sebagian orang serakah yang tidak puas dengan status mereka dan menginginkan jabatan di pemerintahan. Orang-orang inilah yang akhirnya digunakan oleh Jin XueMin untuk mencelakakan mereka.

"Kehormatan yang rendah ini Yang Mulia." jawab salah satu dari orang-orang itu.

"Seperti janjiku. Aku akan memberikan tempat di pengadilan untuk kalian." senyum Jin XueMin.

"Terima kasih atas berkatmu Yang Mulia." orang-orang itu seketika bersujud, merasa puas.

Jin XueMin mendekati Xu Liu, berdiri menjulang di atasnya. Lalu berkata "Bagaimana rasanya dihianati oleh klan yang kau lindungi? Apakah itu menyakitkan?"

Xu Liu hanya diam, menatap sengit pada para penghinat klan Mu. Orang-orang itu tidak malu, justru mengangkat dagu dengan angkuh.

"Yah..Anda telah berhasil Yang Mulia." Xu Liu tersenyum pahit.

Orang-orang klan Mu yang lain tidak percaya bahwa ada penghianat di antara mereka. Pandangan jijik diarahkan pada para penghianat. Namun sebagian mengerti alasannya dan tidak berbicara apapun. Hanya menatap simpati pada Xu Liu dan kedua mayat di tanah.

"Kembali bersama Zhen." perintah Jin XueMin.

"Biarkan aku memakamkan mereka dengan layak. Aku mohon padamu untuk yang terakhir kali Yang Mulia." ucap Xu Liu lemah.

Jin XueMin tak memiliki waktu untuk berurusan lebih lama dan sedikit tidak sabar. "Kembali.. Sekarang." tegas Jin XueMin.

Xu Liu menatap Zi Xuan dan Du Meng, lalu melepaskan Jin WeiShan dari pelukannya. "Baiklah. Aku akan ikut dengan Yang Mulia. Tapi izinkan pelayanku untuk memakamkan ibu mertuaku dan Yang Mulia sebelum kembali." Xu Liu berkompromi.

"Baik." Jin XueMin melihat sekilas pada Du Meng dan Zi Xuan. Tak ambil pusing Ia menarik Xu Liu dengan paksa menuju kereta.

Sepanjang perjalanan Xu Liu hanya diam, namun wajahnya sangat tenang. Tidak ada jejak kesedihan apapun di matanya. Hanya sedikit kemerahan setelah sedikit menangis.

Mereka tiba di istana setelah berjalan selama sehari semalam. Xu Liu sudah berdandan di penginapan dan mengenakan penyamaran sebelum memasuki istana. Jin XueMin tidak pergi bersamanya melainkan ke ruang kerjanya untuk menyelesaikan bisnisnya yang tertunda. Xu Liu menghela nafas lega.

Sesampainya di ruang kerja Kaisar, sesosok pengawal segera berlutut dan memberikan laporan.

"Tubuh Putri Jin Xia dan Jin WeiShan telah dimakamkan di pemakaman keluarga Mu di kabupaten XiSan."

"Kau benar-benar melihat tubuhnya di makamkan?"

"Tanpa sepengetahuan mereka, hamba menggali lagi kuburan itu dan memastikan mayatnya. Tidak ada kesalahan."

"Baik. Kau bisa pergi."

Pengawal itu segera menghilang dari hadapan Jin XueMin. Jin XueMin mengetuk jari-jarinya pada meja kerja. Meski Ia telah melihat Jin WeiShan mati di tangan Xu Liu, Ia tetap tidak yakin. Oleh karena itu Ia memerintahkan orang-orangnya untuk memastikan jenazah Jin WeiShan dimakamkan.

Xu Liu terlalu diam dan itu membuatnya curiga. Namun sepertinya Ia hanya berlebihan. Mungkin Xu Liu hanya menerima pukulan yang sangat besar sehingga Ia bersikap demikian.

Di sisi lain, Xu Liu merasa sangat lelah secara fisik dan juga mental. Ia berbaring dan menatap langit-langit kamar yang asing, meski sudah beberapa bulan Ia tinggali.

Xu Liu memikirkannya lagi. Apakah dewa suka sekali mempermainkan hidupnya sehingga Ia tidak bisa hidup damai bersama keluarga kecilnya? Mengapa dewa memberinya kehidupan kedua hanya untuk menyakitinya berkali-kali? Apakah dia pendosa di kehidupan sebelumnya?

Semuanya sangat berantakan. Mu Ge..Ranran..WeiShan.. Hidup ini tidak pernah adil bukan?

Menghilangnya Selir Bao untuk beberapa waktu tidak pernah diketahui orang lain. Pelayan dan Kasim yang gagal menjaganya sebelumnya juga telah di ganti.

Xu Liu tidak lagi berontak dan hidup dengan tenang di istana Bulan bersama Du Meng dan Zi Xuan. Namun di belakang layar, Ia diam-diam mulai mengambil dukungan dari para pejabat pengadilan. Ia tidak perduli apakah mereka suatu saat akan berhianat. Hubungan mereka adalah saling menguntungkan.

Sejak pembangkangan Xu Liu, Jin XueMin jarang mengunjunginya lagi dan lebih sering menghabiskan waktu bersama selir yang lain. Bagi Xu Liu itu adalah hal yang sangat melegakan,  namun gosip di istana dengan cepat menyebar. Mengatakan bahwa Selir Bao tidak disukai lagi oleh Kaisar.

Beberapa Selir sangat senang mendengarnya. Itu berarti peluang bagi mereka untuk mendapatkan perhatian Kaisar menjadi lebih besar.

Jin XueMin sering berkunjung ke istana Selir Xie. Hal itu membuat peringkatnya naik kembali dan mata bangsawan serta pejabat kembali terarah padanya.

Namun Selir Xie justru sering berkunjung ke istana Bulan untuk membawakan beberapa makanan dan suplemen seolah-olah dia dan Xu Liu adalah saudari yang akrab. Xu Liu tidak terlalu memperhatikannya dan lebih sering menolaknya dengan alasan kesehatannya yang buruk.

Suatu hari Selir Xie berkunjung lagi ke istana Bulan untuk membawakan kue buatannya. Xu Liu tidak bisa terus menolak dan akhirnya mengizinkannya. Du Meng membawa Selir Xie ke gazebo di tengah kolam teratai. Disana Xu Liu sudah menunggunya.

"Saudari Bao.." sapa Selir Xie dengan senyum yang lembut dan ramah.

Meski senyum itu seperti peri, Xu Liu justru merasakan keanehan. Apa yang ada di benak wanita berperingkat tinggi ini untuk menghubunginya?

"Silahkan duduk Lady Xie" Du Meng menyuarakan Xu Liu.

"Aah..aku dengar kesehatanmu agak buruk akhir-akhir ini. Aku membawakan teh herbal dan juga kue manis. Pasti kau mencari selera makan kan? Cuaca cukup dingin..jangan sampai sakit."

Xu Liu memutar matanya dalam benaknya. Cuaca dingin dan kau berlarian kesini berkali-kali. Apa sebenarnya niatmu?

Xu Liu membuat isyarat yang di terjemahkan oleh Du Meng. "Nyonya-ku berkata dia baik-baik saja. Anda juga harus menjaga diri daripada berlarian kemari. Takut Nyonya-ku menularkan kesehatan yang buruk."

"Jangan khawatir. Kita adalah saudari dan harus saling memperhatikan. Apalagi aku mendengar bahwa Yang Mulia jarang berkunjung. Kau pasti kesepian bukan?" ucap Selir Xie entah sengaja atau tidak. Namun wajahnya masih dihiasi senyum lembut.

"Yang Mulia pasti memiliki urusannya sendiri yang tidak bisa dia tinggalkan. Nyonya-ku sangat mengerti bahwa tanggung jawab menjadi Kaisar tidaklah mudah. " Du Meng menjawab lagi untuk Xu Liu.

"Yah kau benar. Oleh karena itu setiap kali Yang Mulia datang, dia tampak sangat lelah dan minta dimanjakan. Untungnya keesokan harinya, mood Yang Mulia sangat baik setelah bermalam." ada isyarat dalam kata-katanya. Tentu saja dia ingin melihat kecemburuan di wajah Selir Bao.

Xu Liu menatap pada Selir Xie dengan bingung. Lalu apa hubungannya semua itu denganku? Apa kau pikir aku perduli? Xu Liu mencibir dalam hati.

"Anda melayani Yang Mulia dengan baik. Pantas mendapat peringkat tinggi dan gelar terfavorit." ucap Du Meng sopan, namun ada sinisme dalam nadanya.

Xu Liu batuk dan mengisyaratkan pada Du Meng.

"Apakah ada lagi yang ingin Anda katakan? Cuaca cukup dingin dan kesehatan Nyonya-ku tidak terlalu baik. Dia ingin beristirahat."

Selir Xie geram dalam hatinya. Mengapa Selir Bao tidak terpancing dengan perilaku dan kata-katanya? Mengapa dia tampak sangat tenang? Apakah dia merencanakan sesuatu?

"Jika tidak ada..kami akan mengambil cuti kami." Du Meng menyuarakan lagi dan membimbing Xu Liu berjalan.

Selir Xie sangat kesal. Dia adalah Selir peringkat tinggi dan juga terfavorit. Dia bahkan meluangkan waktu untuk mengunjungi Selir yang cacat dan terbuang itu. Namun bahkan Ia di abaikan. Betapa sombong!

"Selir Bao." Selir Xie mengejarnya dan ingin menarik tangannya.

Xu Liu tidak suka di sentuh orang lain dan dia tidak siap. Jadi tanpa sadar Ia menepis tangan Selir Xie. Selir Xie menginjak gaunnya sendiri dan tubuhnya menjadi tidak stabil ketika tangannya di tepis oleh Xu Liu.

Byuur!! Terdengar percikan air yang besar diikuti oleh teriakan para pelayan.

Para pelayan dan pengawal bergegas menyelamatkan Selir Xie dari kolam teratai. Di cuaca dingin, air hampir membeku dan akan berdampak buruk bagi Selir Xie.

Beberapa tabib istana segera di panggil untuk memeriksa Selir Xie.

Jin XueMin bergegas ke istana Selir Xie untuk melihat kondisinya.

"Bagaimana?" tanya Jin XueMin

"Menjawab Yang Mulia. Suhu tubuhnya turun drastis dan kondisi tubuhnya memburuk. Jika seperti ini..hamba takut..bayinya tidak bisa selamat."

"Apa kau bilang?" Jin XueMin menatap tabib dengan dingin.

Tabib segera bersujud. "Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkan keduanya."

Jin XueMin memberi isyarat agar tabib melanjutkan pekerjaannya. Lalu dengan wajah gelap keluar dari istana menuju halaman. Semua pelayan Selir Xie di panggil untuk dimintai keterangan.

"Ampuni kelalaian hamba Yang Mulia. Karena kami lalai, Lady Xie terjatuh di istana Bulan. Awalnya Lady Xie ingin membawakan teh herbal dan kue buatannya karena peduli pada Selir Bao. Mengingat Selir Bao dalam kesehatan yang buruk. Namun hamba tidak tau apa yang di diskusikan, namun sepertinya Selir Bao pergi dengan marah. Ketika Lady Xie ingin memanggil Selir Bao lagi, Selir Bao mendorong Lady Xie ke kolam. Hamba pantas di hukum Yang Mulia." jawab pelayan terdekat Selir Xie dengan suara bergetar.

"Hukum para pelayan masing-masing dengan pukulan 20 kali karena kelalaian mereka." ucap Jin XueMin.

Di sisi lain Ibu Suri dan Permaisuri Qing yang telah mendengar berita tentang Selir Xie segera menyeret Selir Bao ke halaman Ibu Suri untuk hukuman.

Di cuaca dingin Xu Liu di hukum berlutut dan di pukuli dengan kayu di punggungnya. Giginya bergemeretak, selain menahan sakit juga menahan mati rasa di lututnya. Tangannya secara naluriah melindungi anggota tubuhnya yang berharga.

Du Meng dan Zi Xuan juga di pukuli, bahkan lebih parah daripada Xu Liu karena berusaha membelanya.

Ketika Jin XueMin datang ke halaman Ibu Suri, Ia melihat tubuh Xu Liu yang penuh luka. Ia tidak berkomentar dan hanya melirik sekilas.

"Yang Mulia. Kejahatannya sangat tidak bisa dimaafkan. Selain mencelakakan Selir Xie, Selir Bao juga  hampir melenyapkan calon pewaris Kekaisaran." Permaisuri Qing bicara dengan nada prihatin.

"Setelah selesai hukuman. Kirim dia ke istana dingin." perintah Ibu Suri.

"..." Jin XueMin masih belum berkomentar.

"Nyo..nya.." teriak Du Meng dan Zi Xuan bersamaan.

Xu Liu jatuh tak sadarkan diri. Ketika prajurit memeriksa, Ia melihat noda darah mengalir pada tubuh bagian bawah Xu Liu dan menjadi panik.

"Yang Mulia.." prajurit bergegas melapor. "Selir Bao..mengalami pendarahan."

Jin XueMin bergegas ke arah Xu Liu dan menemukan noda darah itu. Ia segera menutupi tubuh Xu Liu dengan mantelnya lalu mengangkat Xu Liu. "Panggil tabib." teriak Jin XueMin. Ia bergegas membawa tubuh lemah Xu Liu ke istana Bulan.

Disisi lain Mu WeiYang berada di dalam kereta bersama seorang pemuda yang tertidur. Meskipun wajah pemuda sedikit pucat, dadanya yang naik turun dan nafasnya yang teratur menandakan Ia sedang tertidur. Kereta itu bergegas keluar dari wilayah Great Ming menuju perbatasan negara Fu.

***
A/N Makasih untuk vote dan komennya. Dukungan kalian sangat berarti buat author.. Love you all.. 😘

Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 153K 199
Alternative: Seize My Boyfriend ; The White Lotus is Online and Teaching ; 【快穿】绝美白莲在线教学 ; 绝美白莲在线教学 Status: Ongoing Author(s): 搞钱 (原著) , 五彩石漫画社 2019 r...
113K 7.7K 34
Chevy, pemuda yang terjebak di dunia yang aneh menurutnya dan harus hidup bersama ular besar di dunia ini dengan keterpaksaan. Awalnya doang.. penasa...
37K 3.2K 23
Pertemuan, pertengkaran, perasaan, dan awal semua kehidupan baru mereka. Ini adalah kisah romantis antara si pemuda tampan dengan remaja laki-laki ma...
30.2K 2.9K 13
Lu Han merupakan omega dalam tubuh alpha. Dia hidup dengan menyedihkan sampai akhirnya bertemu dengan Gu RuXuan, alpha dingin dengan bekas luka. Mesk...