[BL] Transmigrated to be A Ma...

By kurrataaini

954K 114K 5.3K

[WARNING R18+] . [Warning "Area BoysLove"!! JANGAN SALAH LAPAK!! JANGAN HUJAT!! UDAH ADA PERINGATAN!! BIASAKA... More

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Karakter
Karakter 2
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Bab 51
Bab 52
Bab 53
Bab 54
Bab 55
Bab 56
Bab 57
Karakter 3
Bab 58
Bab 59
Bab 60
Bab 61
Bab 62
Bab 63
Bab 64
Bab 65
Bab 66
Bab 67
Bab 68
Bab 69
Bab 70
Bab 71
Bab 72
Bab 73
Bab 74
Bab 75
Epilog

Bab 34

8.2K 1K 64
By kurrataaini

"Xu Liu..apa artinya semua ini? Bagaimana bisa kau menghianatiku? Ini hanya salah paham kan? Katakan Ah Liu..ini hanya salah paham bukan?" suara Zhuo Yan bergetar, penuh ketidakpercayaan.

Zhuo Yan menatap panik pada Xu Liu dan melihatnya terdiam. Dalam mimpi terburuknya sekalipun, Ia tidak akan bisa membayangkan bahwa Xu Liu akan menghianatinya. Mereka sudah menjalin hubungan selama bertahun-tahun. Ketika Ia mewarisi tahta, Ia berniat mengubah aturan dan mengangkat Xu Liu menjadi selirnya. Ia hanya perlu bersabar sedikit lagi.

Berpegang pada harapan terakhirnya, Zhuo Yan bertanya lagi "Ah Liu..jawab aku." ucap Zhuo Yan panik dan putus asa.

Hati Xu Liu terasa sakit, sampai rasanya berdarah. Namun demi masa depan Zhuo Yan, Ia terpaksa melakukan semua ini. Ini semua juga tidak mudah baginya.

"Itu benar Yang Mulia. Aku bersama Zhuo Xuang sekarang."

"Bagaimana bisa?Lalu..bagaimana dengan kita? Xiao Ling?"

"Anda tau bahwa hubungan ini sulit sejak awal. Anda yang memaksaku ke jalan ini. Anda pikir aku bisa terus bertahan ketika kau menikmati hari-hari Anda dengan istri Anda? Aku juga manusia biasa Yang Mulia. Aku perlu pengakuan tentang keberadaanku." Xu Liu menguatkan tekadnya dan mengucapkan setiap kalimat dengan dingin.

"Kau..kau.."

"Yang Mulia. Aku rasa Ah Liu sudah mengatakannya dengan jelas. Aku harap Anda bisa mengerti." Zhuo Xuang mengaitkan tangannya dengan tangan Xu Liu, membawanya pergi.

Zhuo Yan ditinggalkan sendirian, kebingungan. Ia masih tidak percaya semua ini. Xu Liu-nya tidak akan menghianatinya. Dia pasti terpaksa. Bukankah sebelumnya mereka baik-baik saja? Mereka masih bersama dengan harmonis. Bagaimana bisa semua menjadi seperti ini?

Awalnya, Zhuo Yan meragukan percakapan saat itu. Namun ketika rumor mulai beredar dimana Xu Liu sering berkunjung ke istana Zhuo Xuang, harapan Zhuo Yan hancur sepenuhnya. Xu Liu..dia benar-benar menghianatinya. Bahkan tidak repot-repot menyembunyikan hubungan mereka.

Reputasi Zhuo Xuang terkenal sebagai seorang pemain. Ia diketahui suka bermain-main dengan putri-putri bangsawan. Namun kedekatannya akhir-akhir ini dengan Xu Liu sangat mencurigakan. Para pelayan istana Zhuo Xuang membocorkan bahwa Zhuo Xuang memang sering mengundang Xu Liu ke istananya.

Rumor ini juga sampai di telinga Xu Zheng dan membuatnya sangat murka. Pada hari itu cuaca juga sedang sangat buruk dimana terjadi hujan badai.

Ketika Ia baru sampai, pelayan cepat-cepat membawanya ke ruang keluarga dimana Xu Zheng dan Wen Niang telah menunggu. Xu Liu melihat ayahnya berdiri dengan mata merah di ruang keluarga. Wen Niang menatap cemas pada Xu Liu.

"Ayah.." sapa Xu Liu.

Xu Zheng langsung menampar wajah Xu Liu dengan keras sampai dia tersungkur. "Kau anak sialan. Masih berani memanggilku ayah setelah menyeret aku ke lumpur?"

"Suamiku." Wen Niang bergegas ke arah putranya.

Xu Liu hanya terdiam, tidak berani menjawab. Ia tahu cepat atau lambat rumor itu akan sampai ke telinga ayahnya. Dan ini memang adalah tujuan Zhuo Xuang. Ia menyebarkan rumor sekaligus menahannya. Meninggalkan garis abu-abu.

"Suamiku..tenanglah. Dengarkan penjelasan Ah Liu.

"Diam." suara Xu Zheng menggelegar, membuat lingkungan rumah juga mencekam. "Ini adalah salahmu untuk mengambilnya. Dia hanya akan membawa hal-hal memalukan ke rumah ini."

"Suamiku." Wen Niang panik dan berteriak. "Jangan mengucapkan hal-hal yang akan kau sesali." Wen Niang menoleh pada Xu Liu. "Ah Liu..katakan pada ayahmu bahwa ini tidak benar. Kau tidak akan mempermalukan keluargamu kan? Itu hanya rumor belaka kan?" Wen Niang membujuk Xu Liu.

Xu Liu mengepalkan tangannya. "Itu benar ayah..ibu. Aku bersama Zhuo Xuang. Karena kau sudah tau..aku juga tidak akan berkilah lagi. Ayah..berikan dukungan padanya."

"Lancang." teriak Xu Zheng. "Kau pikir kau punya hak untuk memintaku? Kau bukan siapa-siapa dirumah ini. Pergi dari sini."

"Tidak. Suamiku. Aku mohon. Ah Liu..apa yang kau bicarakan? Ini tidak benar."

"Ibu..apa maksud ayah aku bukan siapa-siapa? Aku putranya bukan?"

"Itu.."

"Keturunanku tidak akan menjadi seperti kamu. Aku mengerti mengapa bahkan orang tua kandungmu membuangmu. Jika aku tau kau akan mempermalukanku, aku tidak akan mengambilmu."

"Cukup..suamiku..kau sudah berjanji padaku kau tidak akan pernah membahas ini. Kau terlalu terbawa emosi." Wen Niang tidak sanggup lagi menahan air matanya.

Suara langkah kaki terdengar memasuki ruangan. Xu Zao muncul dengan jubah hitamnya yang basah. "Ayah..ada apa ini?"

"Kau urus anak sialanmu itu. Aku sudah tidak perduli lagi." Xu Zheng meninggalkan ruangan.

Wen Niang menangis semakin keras, sementara Xu Liu hanya mematung ditempatnya. Xu Zao dengan gelisah mendatangi keduanya.

"Ibu..jelaskan. Tentang apa semua ini?"

"Adikmu. Dia..dia mengatakan dia bersama Zhuo Xuang."

"Bersama?" Xu Zao semakin bingung.

"Adikmu menjalin hubungan terlarang dengan Zhuo Xuang. Ayahmu sangat marah dan memukulnya."

Xu Zao melihat wajah Xu Liu yang memar, hatinya terasa sakit. Ia bingung. Bukankah Didi-nya bersama dengan Zhuo Yan, mengapa ini tentang Zhuo Xuang?

"Ibu..aku..apakah aku bukan putramu?" suara Xu Liu berkarat, menekan semua emosi dijantungnya. Ia hampir kehilangan kesadaran.

"Tidak..itu tidak benar. Kau adalah putra ibu. Selamanya kau adalah putra ibu." Wen Niang memeluk Xu Liu, membantahnya.

"Tapi ayah bilang.."

"Abaikan. Dia hanya sedang emosi. Kau tidak harus menganggapnya. Ah Liu..masuk ke kamar dan beristirahat. Ibu akan bicara pada ayahmu."

"Didi..ayo. Aku akan mengobati lukamu." Xu Zao menarik Xu Liu dan membawanya ke kamar.

Sesampainya di kamar, Xu Zao menempatkan Xu Liu dikursi. Pelayan membawakan kotak obat dan kompres, menyerahkannya pada Xu Zao. Setelah pelayan pergi, Xu Zao mengangkat wajah Xu Liu dan melihat pipinya yang bengkak dan sudut bibirnya yang pecah.

Xu Zao segera mengompres wajah Xu Liu yang bengkak. "Apa ini sakit?"

Xu Liu seperti ikan mati. Matanya tak bernyawa. Kejutan mental yang diterima cukup signifikan, membuatnya benar-benar kebingungan.

"Katakan pada Dage. Apa yang sebenarnya terjadi?"

"..." Xu Liu hanya diam.

"Didi.." Xu Zao meremas tangan Xu Liu.

"Zhuo Xuang..dia..mengetahui hubunganku dengan Ah Yan. Dia memaksaku untuk bersamanya dan mendapatkan dukungan ayah. Dage..apa yang harus aku lakukan? Sekarang..ayah..benarkah yang dia katakan? Aku bukan adikmu?"

"Apa yang kau katakan? Kau adalah adik Dage yang berharga. Dia hanya sedang emosi."

"Jangan berbohong padaku. Ini menjelaskan mengapa ayah selalu dingin padaku selama ini. Ternyata aku bukan putra kandungnya."

"Ah Liu..ini."

"Katakan Dage..siapa orang tuaku? Apa benar aku di buang?"

Xu Zao menatap pada mata adiknya yang penuh siksaan. Ia bingung harus mengatakan apa. Itu benar bahwa mereka tidak terikat darah. Oleh karena itulah Ia bahkan mengembangkan perasaan tidak pantas padanya. Tapi bahkan meski begitu, Xu Liu tetaplah bagian dari keluarganya. Dia adalah Didi-nya yang paling berharga.

"Dage..aku mohon..jangan berbohong padaku."

"20 tahun lalu, ketika Ibu dan aku sedang bepergian ke Provinsi Yunsi untuk mengunjungi makam kakek dan nenek, seorang pelayan menemukan seorang bayi menangis di pemakaman. Bayi itu menangis sangat kencang dan terlihat kesakitan. Ibu membawa bayi itu dan segera memanggil tabib. Kami merawatnya selama beberapa hari. Setelah menunggu berhari-hari, tidak ada yang datang untuk mengklaim bayi itu atau ada berita tentang kehilangan bayi. Selama waktu itu, kami sudah menumbuhkan kasih sayang padanya. Karena harus segera kembali, ibu memutuskan untuk membawa bayi itu dan merawatnya. Ayah sempat marah, namun pada akhirnya dengan bujukan ibu, bayi itu di adopsi dan diberi nama Xu Liu. Kami tidak tau asal-usulmu dan tidak tau mengapa kau bisa ada disana. Tidak ada petunjuk sekalipun. Tapi Xu Liu..kau harus tau..bahwa kami benar-benar mencintaimu."

Air mata Xu Liu sudah mengalir deras dalam diam. Jadi..dia memang bukan anggota keluarga Xu. Dia bukan bagian keluarga ini. Itulah mengapa sejak kecil ayahnya memperlakukannya dengan dingin. Tidak ada ikatan darah di antara mereka.

"Aku mengerti." suara Xu Liu sangat kecil. Lebih seperti bisikan.

Xu Zao mengusap air mata Xu Liu. "Itu sudah berlalu. Sekarang..kau adalah bagian dari keluarga Xu. Kau adalah adik Xu Zao. Jangan bersedih, ok? Ayah hanya marah. Sekarang jelaskan pada Dage..bagaimana situasimu?"

"Zhuo Xuang mengetahui hubungan kami lalu mengancamku untuk putus dengan Ah Yan. Jika tidak, dia akan menyebarkan rumor. Dage..kau tau aku sangat mencintainya dan tidak ingin menghancurkan masa depannya. Ini salahku yang egois. Pada akhirnya aku melibatkan keluarga kita." Xu Liu terisak.

"Dage sudah mengatakan padamu. Ini hanya akan menghancurkan kalian."

"Aku tau. Jika saja aku tau ini akan berakhir seperti ini, aku akan mendengarkanmu dan mengakhiri hubungan sebelum terlambat. Maka keluarga kita tidak akan terlibat."

"Semua sudah terjadi. Kau harus menyesalinya dan bertanggung jawab. Ayah tidak akan mendukung Zhuo Xuang. Kau tau dia orang yang netral dan keras. Meski dia terlibat politik, Ia tidak akan terlibat dengan hal-hal seperti perebutan kekuasaan. Sekarang apa rencanamu?"

"Jika ayah tidak mau mendukungnya. Aku akan mencari cara lain."

"Apa kau benar-benar akan membantunya?"

"Tidak. Tentu saja aku tidak akan mendukungnya dan menghancurkan masa depan Ah Yan. Aku harus berada disisinya justru untuk mencegahnya. Dage..aku akan membutuhkan bantuanmu. Hal-hal ini tidak akan mudah."

"Kau tidak perlu khawatir. Dage akan selalu mendukungmu. Tapi kau tidak boleh meremehkan Zhuo Xuang. Meski Ia terlihat sembrono, dia memiliki kecerdasan. Dia tidak mencolok terlibat di politik atau militer seperti saudara-saudara yang lain, seolah dia tidak perduli. Tapi kau mengalami sendiri, dia juga menginginkan tahta itu. Ini tidak akan mudah bagimu."

"Aku akan berhati-hati."

Setelah Xu Liu tenang dan diobati, Xu Zao meninggalkan kamarnya. Xu Liu memikirkan rencananya untuk berurusan dengan Zhuo Xuang. Ia tidak ingin menyeret keluarganya yang dermawan untuk hancur. Terutama untuk ibu dan Dagenya.

Keesokan harinya ketika Xu Liu pergi ke paviliun peony, Ia terkejut mendapati Zhuo Yan berada disana. Xu Liu membungkuk hormat.

"Yang Mulia." sapa Xu Liu. "Apa yang Anda lakukan disini?"

"Mengapa? Apakah aku perlu izinmu untuk berada disini?"

"Aku tidak bermaksud demikian. Maaf sudah menyinggung Anda. Xu Liu pantas dihukum."

"Pergi temui Xiao Ling. Dia sangat cengeng beberapa hari ini, juga sulit tidur. Aku rasa dia merindukanmu."

Xu Liu terkejut. Ketika mengingat Xiao Ling, hatinya menjadi hangat.

"Pelayan..bawa dia diam-diam ke istanaku. Jangan sampai ketahuan oleh siapapun." perintah Zhuo Yan.

Xu Liu menemui Xiao Ling dan bermain dengannya. Segala kecemasan dan kerinduannya akhirnya terobati. Memang, bersama pria kecil ini adalah hal terbaik yang bisa Ia nikmati.

Zhuo Yan berdiri di pilar menyaksikan Xu Liu dan Xiao Ling yang bermain bersama. Hatinya benar-benar kesakitan. Bahkan setelah penghianatannya, Zhuo Yan masih ingin sekali lagi memastikan bagaimana perasaan Xu Liu. Apakah mungkin waktu yang mereka lewati selama ini sama sekali tak berarti baginya?

Setelah Xiao Ling tertidur, Xu Liu memutuskan untuk kembali. Ia pikir tidak perlu untuk kembali ke paviliun. Namun Ia tidak menyangka bahwa jalannya akan diblokir oleh Zhuo Yan yang menatapnya dengan dingin.

"Xu Liu..biarkan aku bertanya satu hal." Zhuo Yan berkata. Meski telah menekannya, tidak bisa menyembunyikan suaranya yang bergetar dari perasaannya yang berfluktuasi.

"Silahkan."

"Xu Liu..apakah perasaanmu selama ini padaku tulus?"

Xu Liu melirik ekspresi Zhuo Yan, lalu menunduk untuk menyembunyikan emosinya. "Sejak awal itu adalah Anda yang memaksa untuk bersamaku. Aku pikir setelah bersamamu, kebaikan akan menyertaiku. Tapi nyatanya aku harus selalu sembunyi-sembunyi untuk berhubungan denganmu. Aku lelah."

Jantung Zhuo Yan terasa diremas-remas oleh cakar yang tajam, sangat sakit. "Kau..apakah kau sudah tidur dengan Zhuo Xuang?"

Xu Liu terdiam sejenak, lalu menjawab "Apalagi yang bisa dilakukan oleh orang yang menjalin hubungan?"

Mata Zhuo Yan dipenuhi kemarahan dan kebencian. "Kau baru menjalin hubungan dan kau..membiarkannya menyentuhmu?"

"Ada apa dengan itu?"

"Xu Liu..kau luar biasa. Aku tidak menyangka kau adalah pelacur seperti itu. Bagus..bagus sekali. Wah..aku kehabisan kata-kata. Di masa depan aku tidak ingin melihat wajahmu yang menjijikkan itu lagi." Zhuo Yan berbalik dan pergi.

Ketika Zhuo Yan pergi, tubuh Xu Liu langsung merosot ke tanah. Ia meremas dadanya yang kesakitan dalam diam. Yah..inilah hukumannya karena telah menjadi serakah.

***

Continue Reading

You'll Also Like

27.2K 1.5K 34
cerita tentang sebuah hubungan fans ke salah satu gadis yang berasal dari member jkt48. cerita ini mengambarkan sebuah kisah di antara mereka yang m...
143K 12K 68
Kayden Davidson, seorang pembunuh bayaran yang bekerja pada sekelompok mafia. Kehidupan nya yang sangat miskin membuat nya mau tak mau menjalani prof...
455K 40.9K 37
WARNING!! BAGI YANG HOMOPHOBIC HARAP MENJAUH~ BAGI YANG FUJOSHI DAN FUDANSHI MARI MERAPAT~ ~~~ Leorio Indrawanto seorang mahasiswa tingkat akhir. Ia...
44.3K 3.3K 18
Kehidupan kenan menjadi ular di dunia barunya dan mendapatkan nama baru yaitu noa. Bagaimana kisah kehidupan keduanya menjadi ular? . . . penasaran...