[BL] Transmigrated to be A Ma...

By kurrataaini

954K 114K 5.3K

[WARNING R18+] . [Warning "Area BoysLove"!! JANGAN SALAH LAPAK!! JANGAN HUJAT!! UDAH ADA PERINGATAN!! BIASAKA... More

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Karakter
Karakter 2
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Bab 51
Bab 52
Bab 53
Bab 54
Bab 55
Bab 56
Bab 57
Karakter 3
Bab 58
Bab 59
Bab 60
Bab 61
Bab 62
Bab 63
Bab 64
Bab 65
Bab 66
Bab 67
Bab 68
Bab 69
Bab 70
Bab 71
Bab 72
Bab 73
Bab 74
Bab 75
Epilog

Bab 31

8.8K 1K 21
By kurrataaini

Xu Liu membuka matanya pada siang keesokan harinya. Meski demamnya sudah turun, rasa sakit ditubuhnya masih terasa. Ia menoleh dan mendapati ibunya sedang duduk disampingnya.

"Ah Liu..syukurlah kau sudah sadar."

"En..maaf sudah membuat ibu khawatir."

"Apa yang kau bicarakan? Tentu saja ibu khawatir jika putra ibu sakit. Ini..minumlah. Setelah ini tubuhmu akan terasa lebih baik."

Wen Niang membantu putranya bangkit dan menyodorkan semangkuk sup obat ke bibir Xu Liu. Setelah selesai Ia menyerahkan lagi semangkuk bubur pada Xu Liu.

"Makanlah. Meski kau tidak nafsu makan..kau harus tetap makan agar kau segera pulih.

"En..baik Bu."

"Ibu tinggal dulu ma."

Wen Niang keluar dari kamar Xu Liu. Melihat ibunya pergi, Xu Liu meletakkan mangkuk bubur di atas meja. Ia benar-benar tidak nafsu makan sekarang.

Xu Liu memikirkan Zhuo Yan. Malam tadi seharusnya menjadi malam penyempurnaan pernikahan mereka. Zhuo Yan telah bersama wanita lain. Seiring berjalannya waktu, mereka akan saling menumbuhkan perasaan dan tidak akan ada tempat baginya. Xu Liu menutupi wajahnya dengan telapak tangan, terisak.

Hari berikutnya Xu Liu bangun dari tempat tidur. Ia sudah merasa lebih baik. Saat Ia hendak melepaskan pakaian untuk mandi, pintu dibuka dari luar. Xu Zao masuk dengan membawa nampan berisi makanan.

"Didi.."

"Dage."

"Bagaimana kondisi tubuhmu?" tanya Xu Zao dengan kening sedikit berkerut.

"Sudah lebih baik." Xu Liu tersenyum.

"Biar aku membantumu mandi." usul Xu Zao.

Xu Liu tertawa dan menggeleng. "Dage..aku baik-baik saja. Aku bisa mandi sendiri." Xu Liu hanya mengenakan celana, menampakkan tubuh ramping dan kulit pucat.

Xu Zao menatap gelisah pada Xu Liu. "Baiklah. Setelah mandi..kau harus makan. Dage akan keluar dulu."

"En..terima kasih Dage."

Setelah selesai makan, Xu Liu memutuskan untuk pergi ke paviliun peony dan membaca beberapa buku. Hanya tempat ini yang memberinya ketenangan. Juga, tempat ini masih dalam lingkup istana sehingga Ia bisa merasa tetap dekat dengan kekasihnya.

Saat sedang asyik membaca, Xu Liu dikejutkan dengan suara benda jatuh dari rak di sudut. Xu Liu bangkit untuk memeriksa dan melihat beberapa dokumen terjatuh dan jendela terbuka. Perasaan takut menghantui Xu Liu. Apakah ada pencuri masuk? Tidak..siapa yang berani mencuri di istana? Mungkin hanya kucing? Tidak mungkin kucing bisa membuka jendela.

Xu Liu mengambil dokumen yang jatuh dan mengembalikannya ke rak. Baru saja akan berbalik, tubuh Xu Liu dilingkupi oleh lengan besar.

"Kau tidak merindukanku?" suara magnetik yang memenuhi kepala Xu Liu dalam beberapa hari terakhir terdengar.

Tubuh Xu Liu kaku. "Ah Yan?"

"Hmm..ini aku."

"Apa yang Anda lakukan disini?"

"Apalagi? Tentu saja untuk menemuimu. Aku dengar kau demam kemarin. Apa kau baik-baik saja?"

Xu Liu tiba-tiba teringat mimpinya saat dalam kondisi tidak sadar dan merasa malu. Pipinya terasa panas dan bersemu merah. Ia merasa berdosa sudah memimpikan hal yang tidak pantas. Ia tidak berani berbalik untuk melihat pada Zhuo Yan.

Tidak mendengar jawaban Xu Liu, Zhuo Yan menegur. "Baby?"

"Ya. Aku sudah pulih."

"Syukurlah. Jika saja kau belum sembuh sampai hari ini, aku berniat menyelinap keluar istana untuk membawa dokter dan obat-obatan."

"Anda..Anda tidak perlu melakukannya Yang Mulia."

"En..aku pikir juga begitu." Zhuo Yan membalik tubuh Xu Liu, mengangkat wajahnya untuk memberinya ciuman. "Ehmm..liurmu pahit. Haha.."

Xu Liu tersenyum, mengangguk. "En..aku meminum sup obat tadi pagi."

Zhuo Yan memeluk Xu Liu dengan erat. "Aahh..aku ingin menjadikanmu bagian dari tubuhku sehingga kita tidak perlu berpisah. Aku tidak suka jika tidak melihatmu seharipun."

Xu Liu tertegun. "Tidakkah seharusnya Anda bersama Putri Mahkota?"

Zhuo Yan melonggarkan pelukannya dan menatap pada Xu Liu dengan wajah cemberut. "Kau ingin aku bersamanya? Aaahh..Ah Liu tidak mencintaiku. Dia ingin aku bersama orang lain saat aku benar-benar merindukannya." Zhuo Yan berbalik, pura-pura merajuk.

"Aku..aku juga merindukan Anda Yang Mulia."

"Lalu kenapa kau menyuruhku bersamanya?"

"Bukankah itu wajar bagi pengantin baru untuk menikmati masa bulan madu mereka?"

Zhuo Yan berbalik lagi dan memegang bahu Xu Liu. "Baby..kau sadar bukan pernikahan ini tidak didasari karena cinta. Jadi yang kau bilang tadi tidak berlaku bagiku."

Xu Liu menatap mata Zhuo Yan yang bersungguh-sungguh. Entah kenapa hatinya merasa lega. Tapi disisi lain, Ia merasa bersalah karena merenggut kebahagiaan yang seharusnya didapat oleh Bai LiuRan. Pada akhirnya Xu Liu kalah oleh perasaannya. Ia mengulurkan tangan untuk memeluk Zhuo Yan.

Mereka melewati sepanjang hari saling menempel berdua. Berbaring dilantai sambil memandang wajah satu sama lain. Tiba-tiba Xu Liu memikirkannya lagi, apakah Zhuo Yan bersama Bai LiuRan di malam pertama mereka? Hatinya tidak bisa menahan kecemburuan.

"Anda..apakah Anda bersama nona Bai di malam pernikahan kalian?"

"En..kami bersama. Bermain catur."

"Apa?" Xu Liu terkejut.

"Haha..itu benar. Kami hanya bermain catur sampai hari menjelang pagi, lalu aku kembali ke istanaku."

Xu Liu tidak percaya. "Apakah itu mungkin? Kau hanya bermain catur semalaman dengan wanita cantik seperti nona Bai?"

Zhuo Yan mencubit pipi Xu Liu. "Kau bisa bertanya padanya jika tidak percaya. Aku berpantang untukmu..mana hadiahku?" Zhuo Yan tersenyum nakal.

"Tidak mungkin aku menanyakan hal itu padanya. Aku juga tidak akan tau jika Anda berbohong."

"Oh dewa." Zhuo Yan menghela nafas tak berdaya, mengambil tangan Xu Liu dan meletakkannya didadanya. "Kau bisa merasakannya kan? Jantungku hanya berdetak untukmu. Percayalah..aku tidak akan menyentuhnya. Aku harus datang ke kamarnya malam itu agar tidak mempermalukannya. Ini juga merupakan tanggung jawabku."

Xu Liu merasa tersentuh. Zhuo Yan melakukan semua ini untuknya. Hanya saja..seberapa lama Ia akan bertahan? Suatu saat nanti, mau tidak mau Ia harus menjalankan tanggung jawabnya sebagai suami juga sebagai Putra Mahkota negeri ini.

Xu Liu tidak mau memikirkannya. Yang terjadi akan terjadi. Yang belum terjadi tidak usah dipikirkan. Xu Liu merapatkan tubuhnya pada Zhuo Yan, mencium pipinya.

"En..itu tidak cukup. Cium aku disini." Zhuo Yan menyentuh bibirnya.

Wajah Xu Liu memerah. Dengan ragu-ragu Ia mendekatkan bibirnya pada bibir Zhuo Yan. Itu hanya ciuman seringan capung dan Ia segera menarik diri. Namun belum sempat Ia mundur ke belakang, kepalanya ditahan dan bibir Zhuo Yan menyapu bibirnya lagi dan memberinya ciuman yang dalam.

Waktu berlalu dengan cepat. Dua tahun telah berlalu. Xu Liu tahu bahwa Zhuo Yan benar-benar tidak menghianatinya karena sejak Zhuo Yan menikah, belum ada kabar kehamilan dari Putri Mahkota. Hal itu tentu saja membuat ketidakstabilan di istana. Rumor menyebar bahwa Putri Mahkota Bai LiuRan mandul dan tidak bisa menghasilkan keturunan.

Ada juga rumor lain yang mengatakan Putra Mahkota lah yang mandul. Kedudukan Zhuo Yan sebagai Putra Mahkota terancam. Tanpa penerus akan sulit baginya untuk mengambil alih tahta.

Xu Liu merasa semakin tertekan. Di sisi lain Ia tidak ingin kekasihnya bersama wanita lain. Tapi disisi lain Ia juga tidak ingin kedudukan Zhuo Yan terancam. 

Jika itu dia dari dua tahun yang lalu, dia akan egois untuk memilikinya untuk dirinya sendiri. Namun sekarang berbeda. Ia sudah berpikir panjang dan menyadari bahwa penerus adalah penguat pondasi kekuasaan Zhuo Yan. Bila keberadaannya membuat masa depan Zhuo Yan hancur, Ia tidak akan sanggup melanjutkan semua ini.

Xu Liu tahu bahwa Zhuo Yan akan menolak permintaannya untuk bergaul dengan Bai LiuRan, jadi Ia menghubungi Kepala Kasim untuk menjalankan rencananya. Ia menyuruh kasim memberikan afrodisiak ke minuman Zhuo Yan dan menyuruhnya mengundang Bai LiuRan ke istana Putra Mahkota.

Demi kelancaran rencananya, Xu Liu berdiam di paviliun peony. Ia mempertaruhkan semuanya malam ini. Ia merelakan hatinya hancur demi memastikan masa depan kekasihnya aman.

Ketika waktu mendekati pukul 2, Kasim Kepala mendatangi paviliun peony dan memberikan kabar pada Xu Liu bahwa rencana telah berhasil. Xu Liu menghela nafas lega. Xu Liu bergumam "Ini demi kebaikannya."

Kepala Kasim mengangguk, menyaksikan Xu Liu berdiri di bawah langit malam sambil menatap bulan. Sebagai seseorang yang menemani Zhuo Yan sejak kecil, Kepala Kasim tahu betapa Zhuo Yan mencintai pria ini dan betapa pria ini juga mencintainya. Hanya saja hidup harus tetap berlanjut. Demi kebaikan Zhuo Yan, harus ada seseorang yang berkorban. Kepala Kasim tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Xu Liu ketika mengirim kekasihnya ke pelukan wanita lain dengan tangannya sendiri.

Xu Liu kembali ke kediman Xu dan berpapasan dengan Xu Zao yang baru kembali ke kediamannya setelah dua tahun berada diperbatasan. Xu Liu tersenyum "Dage kembali?"

Xu Zao tampak terkejut melihat Xu Liu. Adiknya telah banyak berubah selama dua tahun ini. Xu Liu telah berumur 17 tahun sehingga tubuhnya sudah semakin tinggi, wajahnya juga semakin tampan, namun hal yang tak berubah adalah perawakannya yang sedikit kurus.

"Didi.."

Xu Liu ingin memeluk Xu Zao seperti biasa, namun Xu Zao menghindar. Xu Liu tertegun dan sedikit bingung.

"Dage baru datang dan bau keringat. Lagipula berapa umurmu sekarang untuk terus lengket seperti kue beras." Xu Zao terkekeh sambil mengusap puncak kepala Xu Liu

Xu Liu tersenyum malu. "Ah ya Dage. Kau juga harus beristirahat. Aku ke kamar dulu ba." Xu Liu berbalik dan pergi ke kamar.

Xu Zao menatap punggung adiknya dengan rasa bersalah dimatanya.

Malamnya Xu Zao tidak keluar untuk makan malam sehingga Wen Niang merasa khawatir. Xu Liu menawarkan untuk membawakan Xu Zao makanan dan memaksanya untuk makan.

Xu Liu mengetuk pintu kamar Xu Zao dan terdengar suara Xu Zao menyuruhnya masuk.

"Dage..aku membawakanmu makanan."

Xu Zao bahkan tidak meliriknya dan tetap fokus menulis dokumen. "Letakkan saja disitu."

Xu Liu mendekati Xu Zao dan meletakkan nampan di meja. Ia mengambil dokumen yang sedang dikerjakan kakaknya dan memberinya sumpit. "Makan dulu ba. Aku tidak akan keluar jika kau tidak makan."

Xu Zao menghela nafas. "Baiklah." Xu Zao mengambil sumpit dan memakan makanannya.

"Apakah Lan-Ge juga kembali kali ini?"

"Tidak. Dia masih memiliki banyak hal untuk ditangani. Aku kembali untuk melapor pada Kaisar."

"En.." Xu Liu mengangguk paham.

Xu Zao ragu-ragu sejenak. "Didi..boleh aku bertanya sesuatu?"

"En..tanya saja ma."

"Kau..apakah kau masih berhubungan dengan Zhuo Yan?"

Tubuh Xu Liu kaku. Darimana Dagenya tau hubungannya dengan Zhuo Yan? Dia tidak pernah menceritakan hal ini pada siapapun. Apakah dia tidak sengaja mengatakannya? Tapi kapan?

***

Continue Reading

You'll Also Like

44.3K 3.3K 18
Kehidupan kenan menjadi ular di dunia barunya dan mendapatkan nama baru yaitu noa. Bagaimana kisah kehidupan keduanya menjadi ular? . . . penasaran...
4.6K 282 25
Berawal dari lelaki berambut merah yang membenci ketua osis sampai mereka merasakan perasaan yang aneh di dalam diri mereka perasaan apa yang mereka...
27.2K 1.5K 34
cerita tentang sebuah hubungan fans ke salah satu gadis yang berasal dari member jkt48. cerita ini mengambarkan sebuah kisah di antara mereka yang m...
4.1M 30.6K 34
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!