[BL] Transmigrated to be A Ma...

By kurrataaini

954K 114K 5.3K

[WARNING R18+] . [Warning "Area BoysLove"!! JANGAN SALAH LAPAK!! JANGAN HUJAT!! UDAH ADA PERINGATAN!! BIASAKA... More

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Karakter
Karakter 2
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Bab 51
Bab 52
Bab 53
Bab 54
Bab 55
Bab 56
Bab 57
Karakter 3
Bab 58
Bab 59
Bab 60
Bab 61
Bab 62
Bab 63
Bab 64
Bab 65
Bab 66
Bab 67
Bab 68
Bab 69
Bab 70
Bab 71
Bab 72
Bab 73
Bab 74
Bab 75
Epilog

Bab 11

16.1K 1.8K 18
By kurrataaini

Mu Ge membuka matanya yang berat, merasakan sakit yang menusuk dikepalanya. Ia ingin bangkit, namun berhenti ketika merasakan tubuh halus dilengannya. Ia menoleh kebawah dan mendapati Xu Liu yang meringkuk di dadanya. Dari sisinya, Ia bisa melihat bahu Xu Liu yang memiliki beberapa gigitan berdarah.

Mu Ge menggeser tubuh Xu Liu dan meletakkannya dibantal dengan lembut. Ia bangkit dan menyentuh kepalanya, lalu mengusap wajahnya frustasi. Apa yang sudah dilakukannya pada Xu Liu selama Ia tidak sadar?

Tiba-tiba Xu Liu mengerang dan perlahan membuka matanya. Mendapati Mu Ge sudah sadar dan sedang menatapnya. "Wangye..kau sudah sadar?"

"En. Apa yang ku lakukan padamu sangat buruk. Aku minta maaf." Mu Ge penuh rasa bersalah.

Xu Liu bangkit untuk duduk juga mendapati bagian bawah tubuhnya terasa sangat nyeri. Begitu juga bahu dan pergelangan tangannya. "Apa kau sudah merasa lebih baik?" Xu Liu memperbaiki selimut yang menutupi tubuhnya agar tidak meluncur.

"Ya." Mu Ge berdiri. "Aku akan meminta mereka mengisi bak mandi. Kau tunggu disini." Mu Ge memakai pakaiannya dan keluar dari kamar.

Xu Liu berbaring lagi. Merasa tubuhnya benar-benar remuk kali ini. Mu Ge benar-benar menggila tadi malam. Seolah-olah dia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri dan bertindak kasar.

Tak lama terdengar langkah prajurit dan air yang mengalir. Tempat tidur mereka ditutupi oleh layar lipat, jadi prajurit itu tidak bisa melihat pada Xu Liu. Mu Ge datang dan mengangkat tubuh Xu Liu ke dalam bak mandi, membersihkannya dengan hati-hati. Setelah selesai mandi dan di lap kering, Mu Ge mengoleskan obat ke luka-luka ditubuh Xu Liu. Jantungnya terasa diremas dan Ia tenggelam dalam rasa bersalah.

"Wangfei..mengapa kau tidak mendorongku pergi?" Mu Ge bicara tanpa semangat.

Melihat ekspresi Mu Ge yang penuh rasa bersalah, Xu Liu merasa sedikit tidak berdaya. "Bagaimana bisa aku mendorong orang yang sedang sakit. Kau tidak sadar melakukan itu. Aku memaafkanmu."

Mu Ge semakin merasa bersalah. "Terima kasih."

"Kau harus bertemu anak buahmu dan lihat bagaimana kondisi kita sekarang. Aku rasa negara Qin tidak berani bertindak agresif sekarang, kita harus memanfaatkan situasi ini dengan baik."

"En. Kau istirahat dengan baik. Jangan khawatirkan hal lain."

Mu Ge mendatangi pemimpin pasukan kota Cheng An untuk menanyakan situasi. Para prajurit datang memberi hormat dan merasa senang bahwa Jenderal mereka sudah pulih. Setelah mendengar situasi mereka saat ini, Mu Ge tidak bisa tidak merasa sedikit lega. Karena selama ketidakhadirannya, ide yang diungkapkan Xu Liu sangat membantu mengamankan situasi.

Karena saat ini pasukan negara Qin sedang mundur dan dalam pemulihan. Mu Ge memutuskan untuk menyiapkan rencana penyerangan. Anak buahnya merasa sedikit khawatir akan kondisi Mu Ge yang baru saja pulih, tapi Mu Ge hanya menatap mereka dengan dingin.

Setelah mematangkan rencana, Mu Ge menemui para Jenderal dari negara lain. Karena situasi sudah mulai berpihak pada negara Ming, jenderal lainnya memutuskan untuk segera kembali ke negara masing-masing. Mu Ge mengangguk dan segera menyuruh anak buahnya untuk melapor pada Kaisar.

Xu Liu akhirnya keluar dari kamar pada sore hari. Ia pergi menuju halaman dimana para prajurit utusan negara lain berkemas. Xu Liu bergegas menuju Hao Lan.

"Ah Lan. Kau akan pergi?"

"Benar. Kami disini sudah terlalu lama dan Kaisar memanggil kami kembali."

"Lalu tentang permintaanku, aku harap kau tidak akan lupa."

"Tentu saja aku tidak akan lupa. Mengingat keadaan saat ini, kau mungkin tidak bisa kembali ke negara Fu segera. Maka aku akan mengirimimu surat kalau begitu."

"Baiklah. Terima kasih."

Wajah Hao Lan nampak enggan. Ia mengusak kepala Xu Liu. "Aku pasti akan merindukanmu."

Xu Liu terkejut sejenak. Namun berpikir bahwa mereka sudah seperti saudara, Ia pun tersenyum. "En..aku juga akan merindukan Ah Lan."

"Kemarilah." Hao Lan menarik Xu Liu ke pelukannya. "Jika terjadi sesuatu lagi padamu, jangan ragu untuk memberitahuku."

"Baik."

Hao Lan melanjutkan untuk berkemas dan Xu Liu pergi mencari Mu Ge. Ia menemukan Mu Ge sedang melihat meriam bambu yang mereka gunakan dengan seksama.

"Wangye." panggil Xu Liu.

Mu Ge menoleh. "Wangfei..bagaimana tubuhmu?"

Xu Liu merasa malu karena Mu Ge menanyakan hal seperti itu dengan wajah lurus dan dihadapan banyak orang. Ia mendekat dan berkata pelan. "Sudah lebih baik."

"Alat ini sangat baik. Aku sudah mengerti cara kerjanya sekarang."

"Ini dibuat dengan buru-buru. Akan lebih baik jika kita bisa membuatnya dengan bahan logam."

"Kita akan melakukannya dengan segera. Apakah kau bisa membuat cetak birunya?"

"En. Aku bisa."

"Itu bagus."

Mu Ge memberi beberapa intruksi lagi kepada anak buahnya lalu kembali ke kamar bersama Xu Liu. Ketika mereka kembali, seorang tamu dengan cadar sedang menunggu di aula bersama seorang pelayan wanita. Pelayan itu nampak lembut, namun Xu Liu bisa merasakan bahwa Ia memiliki aura seorang pengawal.

Melihat Mu Ge, tamu itu segera berdiri. Ia bergerak cepat ke arah Mu Ge. "Ah Ge." suara itu lembut.

Mu Ge mengerutkan kening. "Siapa?"

Tamu itu membuka cadarnya, menampakkan wajahnya yang cantik dan lembut. "Ah Ge. Ini aku." tamu itu tersenyum lembut.

"Chu Su. Apa yang kau lakukan disini?" wajah Mu Ge nampak tidak senang.

"Aku mendengar kau tidak sadarkan diri. Apakah racun itu mengamuk lagi?"

Mu Ge menoleh pada Xu Liu dengan tidak nyaman. "Wangfei..kembalilah ke kamar lebih dulu. Aku akan menyusul."

Xu Liu dengan linglung mengangguk dan berjalan ke kamar. Peristiwa ini benar-benar menjadi kejutan besar baginya. Bukan karena kecantikan itu membuatnya terpana. Tapi bagaimana bisa ada kebetulan didunia ini? Wanita itu..wajahnya mirip..tidak..itu sama persis seperti kekasihnya di kehidupan sebelumnya. Dia persis seperti Su Liang.

Apakah takdir mempermainkannya lagi? Bagaimana bisa Su Liang ada didunia ini juga? Apa hubungan Mu Ge dengan wanita itu? Hati Xu Liu benar-benar merasa tidak nyaman.

Sepanjang malam Xu Liu bolak-balik ditempat tidur. Matanya tidak mau terpejam dan hatinya gelisah. Bukankah Mu Ge bilang akan menyusulnya? Ini sudah hampir tengah malam dan dia belum juga kembali. Urusan apa yang dimiliki dengan wanita itu yang membuatnya tertunda selama ini?

Xu Liu memutuskan untuk bangun dan menyelinap keluar. Ia berniat mencari Mu Ge, namun tidak menemukan Mu Ge di aula. Ia keluar dari kamp dan menuju halaman dan tidak menemukan Mu Ge dimanapun.

"Ah Liu. Apa yang kau lakukan malam-malam begini dengan pakaian tipis seperti itu? Kau akan masuk angin." terdengar suara Hao Lan dari belakang Xu Liu.

Hao Lan melepas jubah luarnya dan memasangkannya pada Xu Liu. "Jadi..apa yang kau lakukan?"

"Ah Lan..apa kau melihat Mu Ge?"

Hao Lan mengerutkan alis dan sedikit cemberut. "Tidak. Kau mencarinya?"

"En..tidak. Lupakan saja. Aku akan kembali ke kamar." Xu Liu melepas jubah Hao Lan, menyerahkannya dan berbalik untuk kembali ke kamar.

"Ah Liu..ini malam terakhir Gege disini. Tidakkah kau ingin menemaniku?" Hao Lan setengah merengek.

Langkah Xu Liu berhenti. "Apa yang akan kita lakukan?"

Hao Lan mengangkat botol anggur ditangannya. "Temani Gege minum ba."

Xu Liu terdiam sejenak dan berpikir bahwa Ia juga tidak bisa tidur. Tidak ada salahnya untuk menemani Hao Lan sebentar untuk minum.

"Pakai..kau akan masuk angin." Hao Lan memasangkan lagi jubahnya pada Xu Liu.

"Bagaimana dengan Ah Lan?"

"Aku sudah terbiasa dengan dingin. Ayo.." Hao Lan mengambil tangan Xu Liu dan membawanya ke teras.

Ada beberapa prajurit disana yang juga sedang berjaga dan menghangatkan diri di dekat api unggun. Melihat kedatangan Hao Lan dan Xu Liu mereka sedikit penasaran tetapi tidak bertanya. Hanya melanjutkan aktivitas mereka masing-masing.

Hao Lan membawa Xu Liu ke sebuah meja bundar dengan banyak kursi batu. Ia duduk, membuka botol anggur dan menuangnya pada gelas anggur. Memberikan gelas lain pada Xu Liu yang duduk disampingnya dan meminum anggurnya dengan sekali tegukan.

"Ge..sampaikan salamku pada ayah dan ibu. Aku belum bisa mengunjungi mereka saat ini."

"Baik." Hao Lan meneguk anggurnya lagi.

Mereka berbicara dan berbicara terutama Hao Lan yang senang menggoda Xu Liu. Menceritakan kenakalan mereka ketika mereka kecil. Tentang betapa pemarahnya Xu Liu dan betapa lengketnya Ia dengan Dagenya. Mengikuti Dage kemanapun Ia pergi seperti bebek yang mengikuti induknya.

Xu Liu melihat Hao Lan yang telah meneguk beberapa gelas anggur dan menggeleng. "Kau sangat kuat minum anggur..tsk."

"Haha..ini untuk menghangatkan tubuh juga."

"Baiklah. Jangan terlalu mabuk. Bukankah besok kau akan berangkat?"

Hao Lan tiba-tiba tersadar bahwa Ia tidak akan melihat Xu Liu untuk entah berapa lama. Ia menghela nafas dan tidak bisa tidak bertanya hal yang mengganggunya untuk beberapa waktu. "Ah Liu..katakan dengan jujur apa hubunganmu dengan Mu Ge?"

Mata Xu Liu terbelalak, bibirnya yang ingin terbuka, tertutup lagi. "Itu.." Xu Liu berhenti sejenak. Ia sedikit malu. Tapi Ia merasa tidak perlu menyembunyikan hal ini, terutama dari Hao Lan yang cukup dekat dengannya.

"Mu Ge..ehmm..dia adalah suamiku. Tidakkah kau mendengar ini?"

"Apa?" Hao Lan benar-benar terkejut setengah mati. Bagaimana bisa seperti ini? "Katakan sekali lagi? Dia adalah sua..suami-mu?"

Xu Liu mengangguk. "Kami sudah menikah. Dia adalah suamiku. Makanya aku dikirim ke negara Ming. Tidakkah kau tau ini?"

"Bagaimana bisa aku tau?" Hao Lan mencengkeram gelas anggurnya hingga sendi dijari-jarinya berbunyi gemeretak. "Aku telah lama berada di medan  perang. Aku hanya tau kau diperintahkan Kaisar datang sebagai utusan. Ayah ibumu juga tidak mengatakan apapun. Bagaimana bisa..kau..menikahi..seorang laki-laki?"

"Ge..ini adalah perintah Kaisar demi menyelamatkan negara kita. Dan Mu Ge juga memperlakukan aku dengan baik. Kau tidak perlu khawatir."

Hao Lan memegang kepalanya yang sakit. "Dia tidak baik bagimu. Sama sekali tidak. Tidakkah kau tau apa yang dia lakukan pada Dage-mu?"

"Apa yang dia lakukan pada Dage?"

Hao Lan merasa mabuk, tapi Ia masih sedikit sadar. Ia merasa keadaan saat ini tidak akan baik untuk memberitahu semuanya pada Xu Liu.

"Tidak ada. Lupakan saja."

"Ge.." Xu Liu memegang lengan Hao Lan. Merasa kesal karena Ia bermain teka-teki.

"Kembalilah ke kamar. Keadaan saat ini tidak tepat untuk membicarakan hal-hal itu. Kita akan bicara lagi dengan keadaan yang lebih baik. Beristirahatlah." Hao Lan berdiri dengan goyah dan pergi, menolak untuk bicara lebih lanjut.

Xu Liu merasakan gatal dihatinya. Apalagi ini? Apa yang terjadi antara Dage-nya dan Mu Ge?

***
21 November 2019

Continue Reading

You'll Also Like

44.3K 3.3K 18
Kehidupan kenan menjadi ular di dunia barunya dan mendapatkan nama baru yaitu noa. Bagaimana kisah kehidupan keduanya menjadi ular? . . . penasaran...
27.2K 1.5K 34
cerita tentang sebuah hubungan fans ke salah satu gadis yang berasal dari member jkt48. cerita ini mengambarkan sebuah kisah di antara mereka yang m...
455K 40.9K 37
WARNING!! BAGI YANG HOMOPHOBIC HARAP MENJAUH~ BAGI YANG FUJOSHI DAN FUDANSHI MARI MERAPAT~ ~~~ Leorio Indrawanto seorang mahasiswa tingkat akhir. Ia...
4.1M 30.6K 34
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!