[BL] Transmigrated to be A Ma...

By kurrataaini

954K 114K 5.3K

[WARNING R18+] . [Warning "Area BoysLove"!! JANGAN SALAH LAPAK!! JANGAN HUJAT!! UDAH ADA PERINGATAN!! BIASAKA... More

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Karakter
Karakter 2
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Bab 51
Bab 52
Bab 53
Bab 54
Bab 55
Bab 56
Bab 57
Karakter 3
Bab 58
Bab 59
Bab 60
Bab 61
Bab 62
Bab 63
Bab 64
Bab 65
Bab 66
Bab 67
Bab 68
Bab 69
Bab 70
Bab 71
Bab 72
Bab 73
Bab 74
Bab 75
Epilog

Bab 6

21.5K 2.4K 30
By kurrataaini

Suara erangan dan tamparan basah terdengar diseluruh ruangan yang sunyi. Xu Liu terengah-engah dan berkeringat. Tangannya melingkar dileher Mu Ge dengan kuat untuk menopang tubuhnya yang benar-benar tidak berdaya.

"Ah..Wangye..pelan-pelan."

Bukannya melambat, gerakan Mu Ge menjadi semakin ganas. Seolah-olah binatang buas dalam dirinya mencari kesenangan dari tubuh dibawahnya. Matanya berkabut penuh hasrat dan nafasnya terengah-engah. Ia menunduk untuk mencium bibir Xu Liu.

"Tidak..ah..jangan..aku akan..aku akan..eeeehh.."

Punggung Xu Liu terangkat ke atas membentuk busur ketika menyambut puncak kesenangannya. Matanya berkabut dan nafasnya terputus-putus. Ia menghirup udara dengan susah payah.

Mu Ge menahan pinggang Xu Liu dengan erat ketika tubuhnya bergetar akibat pelepasannya. Ia mendongak ke arah langit-langit seperti serigala yang melolong.

Mu Ge menarik miliknya dan menggeser tubuhnya ke samping. Membawa Xu Liu ke dadanya dan menenangkan nafasnya.

Keesokan paginya ketika Xu Liu terbangun, tubuhnya sudah dibersihkan oleh Mu Ge. Ia mengutuk dalam hatinya tentang betapa ganasnya pria itu menggarapnya. Tenaga seorang prajurit benar-benar luar biasa.

Mu Ge keluar dari layar lipat hanya mengenakan celana panjang. Xu Liu mengintip dari balik selimut tubuh bagian atas Mu Ge yang luar biasa. Ketika mereka bertempur diranjang, itu selalu dalam kegelapan. Jadi ketika melihat tubuh bagian atas dengan otot padat dan kencang, Ia tidak bisa untuk tidak kagum dalam hatinya. Ia benar-benar iri ah.

"Apa tubuhku sangat baik?" Mu Ge berjalan mendekat sambil memasang jubahnya. Ia tersenyum.

Xu Liu merasa malu karena tertangkap basah. Ia menutupi tubuhnya dengan selimut. Mu Ge terkekeh dan menarik selimut itu dengan kuat. "Ayo bangun dan sarapan."

"Ini semua karenamu aku tidak bisa bergerak. Aku lelah sampai mati."

Mu Ge tertawa lagi. "Baiklah..baiklah..itu salahku. Kemari..aku akan menggendongmu."

Xu Liu langsung bangkit. "Tidak..tidak usah. Aku akan lakukan sendiri."

Xu Liu turun dari ranjang menuju meja dimana sudah tersedia makanan untuk sarapan. Mu Ge juga mendekat dan duduk untuk makan. Setelah makan, perasaan Xu Liu menjadi lebih baik. Meski rasa sakit itu masih terasa, itu tidak sesakit sebelumnya.

"Apa hari ini kau akan ke markas lagi?" tanya Mu Ge.

"En..aku ingin berlatih pedang juga."

"Sejak kapan kau tertarik dengan bela diri? Setauku kau lebih tertarik dengan seni dan sastra."

"Apa tidak boleh? Sejak peperangan terjadi dinegara Fu aku berpikir bahwa seni bela diri juga perlu."

"En..baiklah. Kau pergilah ke markas. Aku harus pergi menemui Yang Mulia."

"Apakah sesuatu terjadi?"

"Tidak. Sebentar lagi kontes berburu akan diadakan di Ming. Banyak utusan dari negara lain yang akan datang. Ada beberapa hal yang perlu ku diskusikan dengan Kaisar sehubungan dengan keamanan para utusan."

"Kontes berburu? Apa akan ada utusan dari negara Fu juga?"

"En..tentu saja."

Xu Liu menjadi bersemangat. "Apa aku bisa ikut?"

"Apa kau ingin ikut?"

"En..aku rasa itu akan menyenangkan."

"Judulnya saja yang kontes berburu. Itu lebih seperti pelatihan militer selama satu bulan. Setiap perwakilan negara akan bersaing untuk menjadi yang terbaik."

"En..aku tetap akan mencobanya." angguk Xu Liu yakin.

Mu Ge tersenyum lalu mengusak kepala Xu Liu. "Baiklah. Aku akan membawamu juga. Mulailah berlatih dengan yang lainnya di markas."

Xu Liu berlatih pedang dan bela diri di markas selama sebulan. Tubuhnya akan kelelahan setiap hari. Ditambah lagi kebiasaan Mu Ge yang menyiksanya setiap malam. Meski begitu, dengan tekadnya yang kuat Ia telah berhasil menguasai teknik bela diri dasar. Mu Ge akan datang sesekali untuk menemaninya berlatih.

Xu Liu juga seringkali menyempatkan diri untuk memasak cemilan bagi para prajurit. Membuat mereka semakin bersemangat. Hubungan Xu Liu dan para prajurit muda menjadi semakin akrab.

Baru-baru ini Mu Ge mengajari Xu Liu menunggang kuda. Setelah Ia mampu mengendalikan kuda dengan baik, Mu Ge memberikannya seekor kuda berwarna putih dari ras terbaik. Kuda itu bisa berlari kencang ratusan mil dan tidak akan kelelahan. Namun karena Xu Liu tidak pernah bepergian jauh, Ia juga tidak bisa membuktikan kekuatan kuda itu.

Sebulan kemudian, para utusan negara lain datang ke Ming. Mu Ge nampak sibuk dan tidak pulang ke manor selama beberapa hari. Selama itu, Xu Liu juga tidak keluar dari manor. Ia memilih untuk membaca banyak buku tentang teknik tempur dan teknik bertahan hidup di alam liar.

Mu Ge kembali dan melihat Xu Liu yang belum tidur. Asyik membaca buku hingga tak menyadari kedatangannya.

"Apa buku itu sangat menarik?"

Xu Liu mendongak. "En..aku merasa wawasanku bertambah setelah membaca buku ini."

"Taukah kau siapa yang menulis buku itu?"

"Siapa?"

"Aku tentu saja."

"Yi..benarkah?" Xu Liu membalik-balik buku hingga menemukan nama Mu Ge disudut kertas.

"Tidurlah. Ini sudah larut. Lusa kita akan pergi ke lokasi perburuan. Kau harus menyiapkan dirimu."

Xu Liu menutup bukunya dan menyusul Mu Ge naik ke tempat tidur. Mu Ge secara alami menarik Xu Liu ke pelukannya. Wajah Xu Liu memerah. Meski Ia telah terbiasa diperlakukan seperti itu, Ia masih merasa gugup. Bagaimanapun tidak pernah terbayangkan olehnya untuk tidur dipelukan pria lain seperti ini. Dalam pandangan dunianya, itu masihlah hal yang aneh.

"Wangye..boleh aku bertanya sesuatu?" Xu Liu mendongak. Dari bawah Ia bisa melihat bulu mata Mu Ge yang panjang. Mata itu tertutup, namun Ia tidak tidur.

"Ehmm..tanyalah."

"Mengapa kau mau menikah denganku? Aku mendengar kau akan dijodohkan dengan putri sarjana Li?"

"Aku hanya mematuhi perintah Kaisar. Tapi setelah melihatmu..aku rasa..itu tidak buruk."

Xu Liu merasa tertekan. "Tidakkah kau ingin menikahi wanita dan memiliki anak?"

"Sebenarnya aku tidak terlalu peduli soal itu."

"Bukankah Li Yuan sangat cantik?" setelah mengatakan itu, Xu Liu ingin sekali memukul mulutnya.

Mata Mu Ge sedikit terbuka. "Apa kau tertarik dengannya?" cengkeraman Mu Ge di pinggang Xu Liu mengencang.

"Aw.." Xu Liu mengernyit. "Aku rasa hanya orang buta yang tidak tertarik padanya. Dia cantik, lembut, dan putri sarjana terkenal."

"Berarti akulah orang buta itu." jawab Mu Ge dengan nada tidak perduli.

Xu Liu diam-diam tersenyum. Entah kenapa hatinya merasa senang mendengar perkataan Mu Ge. Ia mulai takut dengan dirinya sendiri. Mungkinkah Ia mulai menyukai Mu Ge?

Dua hari berikutnya Mu Ge dan Xu Liu berangkat bersama ke markas. Du Meng terpaksa tinggal, karena para peserta tidak ada yang diizinkan untuk membawa pelayan.

Sesampainya di markas Zi Xuan menghampiri mereka dan menyerahkan satu set armor pada Xu Liu. Mu Ge juga memasang armor miliknya, membuatnya terlihat sangat gagah dan mendominasi. Mau tak mau Xu Liu tidak berkedip menatap Mu Ge.

"Aiya..kami tau Jenderal Mu sangat gagah dan keren. Berhentilah menatap seperti itu atau bola mata Anda akan meloncat keluar." Bo Jiang menggoda.

Xu Liu melotot pada Bo Jiang. Tidak mau mengakui bahwa Ia tertangkap basah. Mu Ge mendekat dan memperbaiki pemasangan armor ditangan Xu Liu. Setelah selesai, Ia menyerahkan sebuah belati pada Xu Liu.

"Ini untuk berjaga-jaga."

Xu Liu menarik belati itu dari sarungnya. Bilahnya berkilau dan sangat tajam. Xu Liu yakin bahwa bahan yang digunakan untuk membuat belati ini adalah bahan terbaik.

Rombongan prajurit utusan berangkat ke Cheng An. Menuju hutan di pegunungan Xuanxi. Xu Liu menunggangi kudanya dengan senang hati. Mu Ge mengiringi disisinya. Perjalanan membutuhkan waktu dua hari, jadi mereka berhenti pada sore hari untuk beristirahat pada malam hari. Para prajurit muda menangkap beberapa ikan dan kelinci lalu menyerahkannya pada Xu Liu untuk dimasak.

Tidak ada cukup bahan untuk memasak, jadi Xu Liu hanya memanggang mereka bersama dengan jamur menggunakan bumbu seadanya. Meski begitu aroma yang menggiurkan menguar ke udara dari hasil masakan Xu Liu. Prajurit yang berjumlah dua puluh orang menahan air liur mereka agar tidak meleleh keluar.

Setelah ikan dan daging itu matang, Xu Liu meminta Zi Xuan dan Bo Jiang untuk membagikannya. Ia sudah memotongnya sesuai dengan jumlah para prajurit.

"Ehmm Wangfei..Anda sungguh pandai memasak." salah satu prajurit memuji.

"Itu benar. Pantas saja Wangye kami sangat menyukai Anda."

Xu Liu merasa sangat malu. "Berhentilah bicara dan makan saja ba. Aah panggil saja aku Xu-Ge. Aku merinding setiap kali kalian memanggil Wangfei."

"En..Xu-Ge. Kami dalam perawatanmu." Bo Jiang tertawa.

Mu Ge mendekat dan duduk disamping Xu Liu. Xu Liu memberikan daun yang berisi daging kelinci pada Mu Ge.

"Terima kasih."

"Darimana?" tanya Xu Liu penasaran.

"Aiyoo..jenderal hanya pergi sebentar dan Xu-Ge sudah merindukannya?" canda seorang prajurit. Prajurit lain juga ikut tertawa.

Digoda seperti itu, Xu Liu ingin menggali lubang untuk bersembunyi. "Aku hanya penasaran."

"Aku bertemu dengan beberapa teman." jawab Mu Ge sambil menikmati makanannya.

"Oh." Xu Liu tidak berbicara lagi dan memakan makanannya juga.

Selesai makan, prajurit membagi tugas jaga malam. Selagi yang lain berjaga, sisanya bisa beristirahat. Xu Liu tidak bisa tidur dan keluar dari tenda. Mu Ge melihatnya dan mendekat.

"Tidak bisa tidur?"

"En.."

Xu Liu memegang seruling ditangannya. Lalu berjalan ke bawah pohon. Ia duduk bersama Mu Ge dan memainkan serulingnya. Alunan lembut seruling terdengar dihutan. Tidak berisik, namun menenangkan. Para prajurit yang berjaga merasa nyaman dan mengantuk mendengar suara itu. Mereka berkali-kali menggelengkan kepala untuk mengusir rasa kantuk.

Selesai memainkan lagu, Xu Liu juga merasa mengantuk. Ia mulai menguap.

"Tidurlah di dalam tenda. Kau akan kedinginan diluar." Mu Ge membantu Xu Liu berdiri

"En.." Xu Liu berdiri dan hendak masuk ke tenda.

"Ah Liu." terdengar suara dari samping Xu Liu.

Xu Liu menoleh dan melihat seorang prajurit berdiri disampingnya.

"Apakah kau masih mengenaliku? Aku Hao Lan. Teman masa kecilmu."
Pria itu tersenyum, menampakkan lesung pipi dipipinya. Sangat tampan.

***
17 Oktober 2019

Continue Reading

You'll Also Like

117K 16K 46
Slaine Silvain adalah putra bungsu Duke Valentin Silvain. Ia merupakan anugerah bagi keluarga Silvain, ditengah krisis keluarga Duke yang tak memilik...
83K 6.3K 15
Chen Jian hidup dengan bangga sebagai seorang alpha. Bukan hanya karena fisik alpha yang diidamkan banyak orang, tetapi ia juga memiliki latar belaka...
4.1M 30.6K 34
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
27.2K 1.5K 34
cerita tentang sebuah hubungan fans ke salah satu gadis yang berasal dari member jkt48. cerita ini mengambarkan sebuah kisah di antara mereka yang m...