[BL] Transmigrated to be A Ma...

kurrataaini tarafından

899K 109K 5.3K

[WARNING R18+] . [Warning "Area BoysLove"!! JANGAN SALAH LAPAK!! JANGAN HUJAT!! UDAH ADA PERINGATAN!! BIASAKA... Daha Fazla

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Karakter
Karakter 2
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Bab 51
Bab 52
Bab 53
Bab 54
Bab 55
Bab 56
Bab 57
Karakter 3
Bab 58
Bab 59
Bab 60
Bab 61
Bab 62
Bab 63
Bab 64
Bab 65
Bab 66
Bab 67
Bab 68
Bab 69
Bab 70
Bab 71
Bab 72
Bab 73
Bab 74
Bab 75
Epilog

Bab 5

21.1K 2.4K 23
kurrataaini tarafından

Ketika terbangun keesokan harinya Xu Liu merasakan nyeri dan pegal diseluruh tubuhnya. Begitu Ia membuka mata, mau tak mau mengerutkan alisnya. Namun Ia menyadari bahwa tubuhnya telah dibersihkan. Tidak ada perasaan lengket atau tidak nyaman.

Sepasang tangan besar melingkari pinggangnya yang tipis, dan wajahnya berada didada pria itu. Xu Liu mendongak dan mendapati wajah tampan Mu Ge begitu dekat dengannya.

Mata Mu Ge segera terbuka dan langsung menatap mata Xu Liu, membuat Xu Liu hampir melompat kaget.

"Apa kau merasa tidak nyaman?" suara Mu Ge rendah dan serak.

Xu Liu tidak menjawab, ujung telinganya memerah.

"Wangfei..bagaimanapun aku tidak akan mengizinkanmu untuk berkunjung ke kedai itu lagi. Kau mengerti?"

"Eeh..tapi kenapa? Aku..akan sangat bosan bila hanya berada di manor."

"Apa kau menentangku?" Mu Ge menaikkan sebelah alisnya.

Merasakan mood Mu Ge yang berubah, Xu Liu mencoba mengubah strateginya.

"Bagaimana kalau kau izinkan aku ikut ke markas militer? Aku ingin latihan panahan."

Mu Ge memikirkannya sejenak dan mengangguk setuju. Itu akan lebih baik daripada Wangfei-nya terus berinteraksi dengan gadis itu. Terlebih lagi, Ia sudah datang dengan begitu menghebohkan kemarin.

Mu Ge dan Xu Liu pergi ke markas militer menggunakan kuda. Itu berada disebuah padang rumput yang luas dengan benteng yang sangat tinggi. Begitu Mu Ge datang, para prajurit segera memberi hormat. Melihat pria yang cerah dan bersih disamping Mu Ge, mereka mau tak mau penasaran.

"Ini adalah Xu Liu. Kalian pasti sudah tau bahwa dia adalah Wangfei-ku. Dia ingin melihat-lihat markas disini dan berlatih panahan. Bo Jiang..tolong temani dia."

"Siap jenderal." seorang prajurit muda maju dan memberi hormat.

Bo Jiang menunjukkan jalan menuju area memanah. Xu Liu mengikutinya bersama Du Meng dan berpisah dari Mu Ge.

"Wangfei..ini panah Anda." Bo Jiang menyerahkan busur dan anak panah pada Xu Liu.

Xu Liu memegang panah itu yang terasa lebih berat dari panah yang Ia gunakan untuk latihan drama kolosal dulu. Xu Liu sudah lama tidak latihan memanah. Dia tidak tau apa posturnya masih cukup baik untuk mencapai target.

Xu Liu menekuk tangannya dan meregangkan busur selebar mungkin. Matanya menyipit dan mengunci target yang berjarak 5 meter didepannya. Ia menarik napas dan melepas busur. Anak panah itu melesat kuat, namun meleset dari target. Benar saja, posturnya tidak baik.

Bo Jiang melihat itu dan membimbing Xu Liu untuk memanah. Setelah beberapa kali meleset, akhirnya anak panah itu mengenai target. Xu Liu merasa senang, tak menyadari bahwa jari-jarinya sudah berdarah.

Du Meng mengernyit dan mendekati Xu Liu. "Tuan Muda..ku rasa cukup untuk hari ini. Tangan Anda sudah berdarah."

Xu Liu menoleh pada Du Meng dan menoleh lagi ke arah jari-jarinya. Ia akhirnya sadar jari-jarinya sudah lecet dan berdarah.

Disisi lain, Mo Zu yang berada disamping Mu Ge merasa tidak puas dengan kedatangan Xu Liu. "Jenderal..apakah baik membawa orang itu kemari? Dia jelas berasal dari negara musuh. Bagaimana jika dia membocorkan rahasia militer kita?"

Mu Ge bahkan tidak menoleh, namun nadanya serius. "Dia tidak akan berani. Negaranya saat ini masih melakukan pemulihan. Sudah cukup baik kita bersedia berdamai. Lagipula kau pikir siapa aku? Kau pikir aku tidak akan bisa mengetahui jika ada yang salah dengannya?"

"Maaf jenderal. Aku hanya sedikit khawatir."

"Baiklah. Lakukan saja tugasmu. Dan jangan lupa..dia adalah Wangfei-ku. Kau harusnya tau bagaimana bersikap."

"Aku mengerti." Mo Zu mengambil kertas yang telah ditulis oleh Mu Ge dan keluar.

Ketika hari menjelang sore, Mu Ge mendatangi Xu Liu di lokasi panahan dan mendapati dia sedang bercengkrama dengan para prajurit muda. Mereka tertawa-tawa seperti mendengar topik yang lucu.

"Apa yang sedang kalian bicarakan?" tanya Mu Ge penasaran.

Para prajurit yang sedang duduk, bergegas berdiri dan memberi hormat ketika melihat jenderal mereka datang. Mereka diam, tidak ada satupun yang berani menjawab. Mereka sudah bersama-sama Mu Ge selama bertahun-tahun dan mengenal temperamennya yang serius, tidak berani bertingkah sembarangan. Hanya hari ini, kedatangan Xu Liu telah membawa suasana segar di markas.

"Kami hanya bercerita sedikit dan bertukar lelucon. Jangan terlalu serius." Xu Liu bangkit dan membantu para prajurit muda itu menjawab.

"Wangfei..pulanglah lebih dulu. Aku masih memiliki urusan untuk diselesaikan. Zi Xuan..kawal Wangfei pulang."

"Siap jenderal." jawab Zi Xuan.

Xu Liu juga tidak berkata apa-apa. Setelah memberi salam pada Mu Ge, Ia pulang ke manor. Sesampainya di kamar, Ia langsung membersihkan dirinya. Du Meng membantu mengoles salep ke jari-jari Xu Liu, membuat Xu Liu meringis karena perih.

"Tuan muda..aku akan menyiapkan makan malammu."

"En..terima kasih."

Du Meng keluar dari kamar. Setelah beberapa saat, Ia masuk lagi membawa nampan berisi makanan. Xu Liu menikmati makanan itu dan merasa segar. Juru masak keluarga Mu sangat baik ah.

Saat Mu Ge kembali ke manor, itu sudah tengah malam. Ia segera membersihkan diri dan naik ke tempat tidur. Akhir-akhir ini, Ia suka pulang ke manor. Itu berbeda dengan kebiasaannya di masa lalu yang memilih tidur dimarkas.

Mu Ge memandangi wajah tidur Xu Liu yang begitu tenang. Ia menarik tubuh pria itu kedadanya. Dulu Ia pikir itu adalah kesialannya untuk menikahi Xu Liu. Ia tidak menyangka pria ini bisa begitu menarik perhatiannya. Mu Ge merilekskan tubuhnya dan menutup matanya.

Ketika Mu Ge bangun, Ia tidak menemukan Xu Liu disisinya. Ia bangkit dengan malas dan meminta pelayan membawakannya air panas. Setelah membersihkan diri dan berpakaian, Xu Liu masuk membawa nampan makanan. Ia meletakkan nampan di meja.

"Kau sudah bangun."

"En.." jawab Mu Ge singkat.

Du Meng membawa nampan lain berisi poci teh dan dua cangkir. Setelah itu, Du Meng keluar dari kamar.

"Apa kau memasak ini sendiri?"

"Yah..coba cicipi." ucap Xu Liu bersemangat sambil menyerahkan sumpit.

Mu Ge menerima sumpit dan mencicipi beberapa hidangan. Bibirnya sedikit melengkung ke atas. "Ini enak. Apa kau tidak makan?"

Xu Liu mengangguk puas lalu mengambil makanannya juga. Mereka makan dengan hikmat sampai semua makanan dimeja habis. Setelah itu Mu Ge berangkat ke markas.

Hari ini Xu Liu memilih untuk berjalan-jalan disekitar manor karena jari-jarinya belum sembuh. Ia melihat ibu mertuanya bersama-sama dengan Li Yuan di paviliun kolam teratai. Ia mendekat untuk memberi hormat.

"Xu Liu memberi salam pada ibu mertua. Bagaimana kabarmu hari ini?" Xu Liu membungkukkan tubuhnya. "Pagi nona Li." sapa Xu Liu pada Li Yuan.

"Pagi Xu-Ge." jawab Li Yuan

(Ge: berasal dari kata Gege yang berarti kakak laki-laki. Merupakan panggilan tidak formal)

"En..aku baik. Apa kau ingin berkeliling manor?" jawab Ibu Mu.

"Ya. Aku merasa bosan berada dikamar dan ingin jalan-jalan."

"Ehmm begitu." Ibu Mu tampak tidak tertarik.

"Kalau begitu aku permisi dulu." Setelah memberi hormat, Xu Liu melanjutkan perjalanannya. Xu Liu pergi ke danau yang berada dibelakang manor.

Manor keluarga Mu sangat luas. Selain kediamannya dan Mu Ge yang berada di depan, ada kediaman Ibu Mu dibelakang. Ibu Mu memilih tempat yang lebih tenang. Di bagian tengah adalah halaman yang cukup luas yang berisi taman bunga dan paviliun teratai. Sayap samping kanan dan kiri berupa aula, ruang belajar, kamar tamu serta kamar pelayan dibagian ujung. Dan dibagian belakang ada danau kecil dengan beberapa pohon persik disekelilingnya.

Xu Liu duduk di bawah pohon dan bersandar pada batangnya. Du Meng berdiri tidak jauh dari sisinya. Xu Liu mengeluarkan seruling yang diselipkan dipinggangnya dan memainkannya.

Musik merdu dari seruling ditambah angin sepoi-sepoi yang berhembus menimbulkan suasana damai. Xu Liu mulai mengingat kehidupan masa lalunya.

Xu Liu (Xiao Zhan) di masa lalu adalah yatim piatu. Ia tinggal bersama paman dan bibinya. Keluarga mereka tidak kaya, lagipula paman dan bibinya mempunyai dua anak kandung yang harus diurus. Ia bersekolah sambil bekerja paruh waktu. Ketika Ia memutuskan kuliah, paman dan bibinya sempat tidak setuju. Beban keluarga mereka terlalu besar. Ia meyakinkan paman dan bibinya bahwa Ia akan menanggung biaya kuliahnya sendiri, mereka pun setuju.

Dengan susah payah Ia menyelesaikan kuliahnya. Namun bahkan setelah lulus Ia tak bisa langsung mendapat pekerjaan. Ia bertemu dengan seorang agen perusahaan hiburan yang katanya pernah menyaksikan pertunjukkan teaternya. Agen itu menawarkan kontrak.

Perjalanan berliku Ia lewati untuk memijakkan kakinya. Berbagai hinaan dan cemoohan Ia terima sebagai bintang kecil yang baru memulai karir. Saat itulah, Ia mengenal kekasihnya Su Liang. Mereka menjalani hubungan diam-diam karena statusnya yang tidak memperbolehkannya mengumumkan hubungan secara sembarangan. Namun bahkan setelah berhubungan selama setahun, Ia dicampakkan begitu saja. Sampai kecelakaan itu pun terjadi.

Xu Liu merasa kenangan itu sangat jauh dan terasa samar-samar. Xu Liu menurunkan seruling dari bibirnya dan menghela nafas. Apa yang harus dia lakukan didunia ini? Menerima nasib menjadi istri?

***
10 Oktober 2019

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

37K 3.2K 23
Pertemuan, pertengkaran, perasaan, dan awal semua kehidupan baru mereka. Ini adalah kisah romantis antara si pemuda tampan dengan remaja laki-laki ma...
272K 38.1K 45
dulu aku di kenal sebagai Dewi perang, aku tidak tahu dari mana sebutan itu berasal tapi setahu ku itu untuk menutupi kenyataan bahwa ada seorang may...
6.5M 335K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
229K 21.8K 36
[Boyslove] [Mpreg] [Historical] [Fiction] Aku seharusnya sudah mati saat 'orang itu' mendorongku jatuh dari tebing dan membuangku ke laut bersama den...