I am in danger [TERSEDIA DI G...

By zaimnovelis

31.4M 1.1M 90.6K

"Jika lo mau aman bersekolah di sini, lo juga harus menghindari dua orang yang lebih berbahaya dari guru BK,"... More

1) Two Dengerous Boys
2) A Cruel Boy Beside Me
3) Damn! He Knows me
4) I Am Not Cinderella
5) Thank You, Bad Boy
6) Wow! Lisya's Secret
7) Angry Sist
8) Deal With The Bad Boy
9) I Have Headache!!
10) Disaster
11) The Strange Feel
12) Without Formality
13) The Jealousy
14) Mr.Clean
15) Something Wrong
16) I Don't Know What Is This
17) Disappointed
18) Tabebuya
19) I Found You
20) Getting Sick
21) I Look After The Bad Boy
22) Astonishment
23) Heart Beat
25) I Try To Save Her
26) Shit!
27) The Big Fury
28) Damn!
29) Between Devil And Satan
30) Latecomer
31) Beautiful Girl
32) Is It Love?
33) Intoxication
34) Forgetful Girl
35) Love Action
36) The Bad Stepsister
37) Can You Help Me
38) Are You A Psychopath?
39) My Problem
40) A Difficult Question
41) She Is Mine
42) I Hate My First Kiss
43) Love Triangle
44) Omo!
45) Restless
TIPS MENULIS ALA ZAIM
PERTANYAAN PENTING!!
CHAP 46-95 SUDAH DIHAPUS
SUDAH TERBIT!!
SUDAH DIFILMKAN!!
BISA DITONTON DI YOUTUBE

24) Answer My Questions

375K 22.5K 784
By zaimnovelis

Ocha memasuki mobil Sean. Sekarang Ocha sudah terbiasa membuka pintu mobil sport yang cara membukanya cukup berbeda dengan mobil biasa. Setelah mengajari Ocha bermain gitar sampai sore, Sean mengantar Ocha kembali ke asrama Delton.

"Kakak bisa main alat musik apa aja?" tanya Ocha memulai percakapan. Jalanan Jakarta mengalami kemacetan panjang. Tak heran jika Ocha merasa bosan dan memilih mencari topik untuk dibicarakan.

"Banyak," jawab Sean singkat.

"Iya. Apa aja?"

"Gitar, piano, biola, saxophone, drum."

"Woooow. Keren!" Mata Ocha terbelalak kagum.

Pipi Sean berdesir malu, melihat tatapan kagum yang tampak jelas dari Ocha. Padahal ia merasa biasa saja jika orang lain yang memuji.

"Pelajaran pinter, main alat musik pinter, olahraga juga jago. Apa sih yang Kakak nggak bisa?" tanya Ocha lagi.

"Entahlah." Sean mengedikkan bahu.

"Em aku tau aku tau! Ada satu hal yang tidak bisa dilakukan Kakak."

"Apa?" dahi Sean berkernyit heran.

"Kakak nggak bisa jatuh cinta sama cewek." Tawa Ocha seketika membuncah.

"Iya, lo bener. Gue nggak pernah jatuh cinta sama cewek."

Tawa Ocha terhenti seketika mengempis. Ia menatap Sean dengan tatapan jijik. Pernyataan Sean barusan membuat Sean seperti seorang cowok yang memiliki orientasi sex yang menyimpang.

"Tidak pernah jatuh cinta sama cewek? Berarti jatuh cinta sama cowok, pernah dong." Ocha menyimpulkan dalam batin.

Ocha bergidik ngeri. Sepertinya, apa yang dikatakan Lisya itu benar bahwa Sean adalah cowok homo, tidak suka cewek. Sean telah menyimpang dari ajaran agama.

Di tengah kemacetan, mata Bella memicing melihat Ocha yang duduk di dalam mobil sport super mewah. Di samping Ocha ada seorang cowok yang sangat tampan. Bahkan di sekolah Bella tidak ada cowok yang setampan itu.

"Lho? Itu bukannya Ocha? Terus dia duduk sama siapa tuh?" Bella bertanya-tanya.

"Pak! Tolong ikuti mobil merah itu!" suruh Bella pada sopir angkot sebelum mobil Sean melaju melewati lampu merah yang sudah berubah hijau.

"Nggak bisa, Neng. Penumpang yang lain bagimane?" tolak si sopir angkot.

Bella berdecak kesal. Ia harus merelakan Ocha menghilang dari pandangannya karena mobil Sean sudah melaju entah ke mana. Selain itu, Bella juga tidak tahu di mana Ocha tinggal sekarang. Tak hanya itu, dia dan kedua orang tuanya bahkan juga tidak tahu di mana Ocha bersekolah selama ini. Mereka semua tak pernah memedulikan Ocha. Mereka hanya tahu tempat Faril bersekolah. Tapi mereka juga kehilangan jejak karena Faril sudah dipindahkan Ocha ke sekolah swasta fullday.

"Sialan!" umpat Bella kesal.

***

Sesampainya di asrama Delton, Ocha keluar dengan menggendong gitar pemberian Sean. Ocha tersenyum seraya melambaikan tangan pada Sean.

"Besok Senin jam istirahat setelah makan siang. Di rooftop sekolah," kata Sean.

"Ha?" Ocha tak mengerti apa maksud Sean.

"Jangan lupa bawa gitar."

"Kakak mau ngajarin aku lagi?" alis Ocha terangkat senang sembari menunjuk dirinya sendiri.

Sean tak menjawab. Ia melesat begitu saja meninggalkan Ocha, malas menjawab pertanyaan yang menurutnya tidak terlalu penting untuk dijawab. Ocha hanya tersenyum, melambaikan tangan dengan semangat, membuat Sean juga tersenyum saat melirik ke kaca spion mobilnya yang sudah melaju kencang.

"Mulai sekarang, gue harus menganggap Kak Sean seperti teman cewek yang nggak mungkin jatuh cinta ke gue. Jadi gue nggak bakal baper menerima perhatian dari dia," batin Ocha bertekad. Tidak bisa dipungkiri, dia cukup baper saat Sean mengajarinya bermain gitar tadi.

Ocha menghela napas yakin. Lalu mengangguk semangat, mencoba meyakinkan lagi bahwa ia tak perlu baper terhadap perhatian seorang gay.

Sesampainya di kamar, Ocha menutup pintu, meletakkan gitarnya di atas kasur, lalu merebahkan tubuhnya di samping gitar tersebut, menatap langit-langit kamar asrama.

"Cha, jendelanya jangan ditutup ya! Gue mau mandi dulu," pesan Davina yang melangkah memasuki kamar mandi.

Ocha menoleh, melihat jendela yang terbuka cukup lebar lantas Ocha mengedikkan bahu tak peduli. Ia terbangun, mengeluarkan gitar dari dalam wadahnya, lalu memainkannya seraya bernyanyi lagu Flashlight.

Seorang cowok berambut gondrong terpaku di jendela, menikmati suara merdu Ocha. Ia belum berani memasuki kamar, takut jika Ocha berhenti bernyanyi karena kedatangannya.

Ocha benar-benar menikmati lagu yang ia nyanyikan, tak sadar jika sedari tadi Axel memperhatikannya dari jendela. Terlebih lagi, tangan Ocha sudah cukup terbiasa dengan senar-senar gitar, membuat lagu yang ia nyanyikan terdengar asyik. Meskipun terkadang ia masih sedikit bingung mengenali nada.

Suara tepukan tangan membuat Ocha menoleh setelah selesai menyanyikan lagu. Ocha terperanjat kaget, melihat Axel yang melompat memasuki kamar asrama dari jendela. Ocha mendesis kesal, heran mengapa peraturan Delton terlalu lunak untuk Axel.

Tak kalah dengan Sean, Axel juga menguasai beberapa alat musik. Tak heran jika ia bisa tahu kalau kemampuan Ocha dalam bermain gitar cukup meningkat pesat dari pertama kali Axel mendengar permainan Ocha di ruang musik.

"Permainan lo lumayan bagus, Lek, Jelek," puji Axel. Ia kini berbaring di atas ranjang Davina.

Axel memperhatikan gitar yang dimainkan Ocha. Dalam sekali lihat, Axel bisa tahu kalau gitar itu bukan gitar biasa. Harga gitar itu cukup mahal, sekitar 6 sampai 7 juta karena gitar tersebut terbuat dari pohon cedar dan mahoni. Tentu saja kualitas suara yang dihasilkan gitar tersebut sangat bagus. Ocha tidak akan mampu membeli gitar seperti itu, pikir Axel.

"Ngomong-ngomong, itu gitar milik siapa? Lo pinjem ya?" tebak Axel.

Ocha tak menjawab karena ia merasa pertanyaan Axel tidak penting. Lagipula, ia juga merasa muak setiap kali melihat Axel, orang yang membuatnya hidup tak tenang di sekolah Delton.

"Permainan gitar lo banyak peningkatan. Butuh waktu cukup lama jika belajar otodidak. Nggak mungkin elo belajar sendiri. Jadi, siapa yang ngajarin elo?" imbuh Axel.

Lagi, Ocha tak menjawab, tidak suka jika Axel mencampuri kehidupan pribadinya. Lagipula Ocha ingat bahwa Sean tidak suka berurusan dengan Axel. Jadi Ocha tidak bisa mengatakan pada Axel kalau yang mengajarinya bermain gitar adalah Sean.

"Hei jelek! Lo budek ya?!" bentak Axel marah, sedari tadi Ocha tak menjawab pertanyaannya.

Ocha berdiri, berjalan keluar kamar sambil membawa gitarnya, tak peduli dengan Axel yang terus mengumpat kesal. Lebih baik ia menghindar dan memilih berlatih di ruang lain daripada berada di kamar. Jujur, Ocha sangat risih dengan keberadaan Axel di asrama putri.

😊😊😊😊😊

Wowowow
Ocha mulai baper dengan perhatian Sean

Apa yang akan dilakukan Bella selanjutnya??

Baca juga karyaku yang lain yang nggak kalah seru dan lebih bikin ngakak
1. illfeel tapi cinta
2. Cewek cetar
3. Cewek cetar season 2
4. Cewek cetar season 3

Sudah complete semua! Zaeemaazzahra

Continue Reading

You'll Also Like

560K 27.1K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

3M 212K 37
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.7M 230K 69
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
6.8M 287K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...