I am in danger [TERSEDIA DI G...

By zaimnovelis

31.4M 1.1M 90.7K

"Jika lo mau aman bersekolah di sini, lo juga harus menghindari dua orang yang lebih berbahaya dari guru BK,"... More

1) Two Dengerous Boys
2) A Cruel Boy Beside Me
3) Damn! He Knows me
4) I Am Not Cinderella
5) Thank You, Bad Boy
6) Wow! Lisya's Secret
7) Angry Sist
8) Deal With The Bad Boy
9) I Have Headache!!
10) Disaster
11) The Strange Feel
12) Without Formality
13) The Jealousy
14) Mr.Clean
15) Something Wrong
16) I Don't Know What Is This
17) Disappointed
19) I Found You
20) Getting Sick
21) I Look After The Bad Boy
22) Astonishment
23) Heart Beat
24) Answer My Questions
25) I Try To Save Her
26) Shit!
27) The Big Fury
28) Damn!
29) Between Devil And Satan
30) Latecomer
31) Beautiful Girl
32) Is It Love?
33) Intoxication
34) Forgetful Girl
35) Love Action
36) The Bad Stepsister
37) Can You Help Me
38) Are You A Psychopath?
39) My Problem
40) A Difficult Question
41) She Is Mine
42) I Hate My First Kiss
43) Love Triangle
44) Omo!
45) Restless
TIPS MENULIS ALA ZAIM
PERTANYAAN PENTING!!
CHAP 46-95 SUDAH DIHAPUS
SUDAH TERBIT!!
SUDAH DIFILMKAN!!
BISA DITONTON DI YOUTUBE

18) Tabebuya

373K 23.3K 621
By zaimnovelis

Sean berjalan santai menuju koperasi, mengeluarkan dompet dari dalam sakunya, lalu menunjuk sebuah seragam sekolah untuk siswi. Petugas koperasi celingukan, tak paham mengapa Sean ingin membeli seragam sekolah untuk perempuan.

"Cepetan bungkus atau mau dipecat?" tanya Sean datar. Dan seperti biasanya, ia mampu memberikan kesan galak.

Petugas koperasi langsung kelabakan membungkus seragam sekolah yang ditunjuk Sean, menerima pembayaran kartu kredit, lalu memberikan seragam tersebut pada Sean secepat mungkin.

Sean berdiri di dekat toilet perempuan. Ia menyandarkan punggungnya di tembok sembari menunggu Ocha keluar. Sudah jelas Ocha pasti akan berlama-lama di toilet, mengingat berbagai jenis makanan telah mengotori sekujur tubuhnya.

"Ayo, Cha! Semangat! Demi Faril." Ocha menyemangati dirinya sendiri di depan cermin setelah selesai mandi dan berganti pakaian olahraga.

Setiap kali Ocha tidak betah dengan Delton, ia pasti mengingat Faril. Adiknya itu tidak ingin kembali ke ayahnya. Itulah sebabnya Ocha sebisa mungkin harus bertahan di Delton sebab Ocha bisa mendapat banyak uang dari Delton karena sering memenangkan berbagai olimpiade. Berbeda dengan sekolah lain yang mungkin hanya akan mengirim Ocha 6 sampai 9 kali dalam setahun untuk mengikuti olimpiade. Delton sering mengirim Ocha, mungkin akan puluhan kali dalam setahun. Dari kemenangannya itu, Ocha sering kali mendapatkan uang tunai untuk membiayai Faril sekolah.

Setelah memasukkan seragam kotornya ke dalam kresek, Ocha keluar dari toilet. Ocha terperanjat kaget saat menjumpai tangan panjang yang tiba-tiba menjulur, memberikan seragam padanya. Mata Ocha sedikit melebar mendapati bahwa itu adalah Sean.

"Gue kasih waktu 100 detik. Satu dua tiga..." ucap Sean seenaknya.

"Ha?" Ocha masih belum paham.

"Tujuh delapan sembilan..."

Ocha cepat-cepat menyambar seragam dari tangan Sean, kembali masuk ke dalam toilet, melepas seragam olahraganya, lalu menggantinya dengan seragam sekolah yang dibelikan Sean. Ocha kelabakan, mengancing kemeja putih dengan tergopoh-gopoh, mendengar suara Sean yang masih terus menghitung.

"Sembilan puluh satu, sembilan puluh dua, sembilan puluh tiga..." Sean masih betah menghitung.

"Stop stop!" Ocha keluar dengan napas terengah-engah. Dia melirik kesal pada Sean.

Sean mengamati penampilan Ocha dari bawah hingga ke atas, cukup rapi untuk cewek yang memakai seragam sekolah dalam waktu kurang dari 100 detik. Padahal seragam Delton cukup menyita waktu jika dipakai, dimulai dari kemeja putih, dasi, rok pendek, serta jas almamater.

Sean meraih tangan Ocha, menggandengnya erat menuju rooftop sekolah. Ocha tidak punya pilihan selain ikut. Mata Ocha melebar takjub, melihat pemandangan indah sekolah Delton. Di atas rooftop sekolah, Ocha bisa melihat deretan pepohonan tabebuya yang bermekaran indah di sepanjang tepi lapangan sepak bola.

"Axel adalah anak tunggal dari keluarga Ardiaz," ungkap Sean tiba-tiba. Dia kini berdiri di sebelah Ocha.

Ocha menoleh, mengalihkan pandangannya dari pepohonan tabebuya ke Sean.

"Gue nggak bisa berurusan dengan keluarga Ardiaz. Gue udah janji ke kakek gue," sambung Sean.

"Aku nggak apa-apa kok." Ocha tersenyum kaku. Tidak dapat dipungkiri bahwa ia masih kecewa pada Sean.

"Pendiri sekolah ini adalah kakek gue dan kakek Axel. Mereka meminta kami bersahabat antar keluarga. Tapi gue nggak bisa sahabatan sama Axel karena alasan tertentu. Jadi kakek kami berdua meminta kami agar kami tidak berkelahi satu sama lain."

"Lalu?"

"Lalu gue berjanji ke kakek gue. Itulah sebabnya gue selalu menghindari Axel. Begitu pula dengan Axel. Dia juga sebisa mungkin menghindari gue."

"Terima kasih, Kak." Kini Ocha dapat tersenyum, mengerti alasan mengapa Sean tidak bisa menolongnya tadi.

"Untuk?" alis Sean sedikit terangkat.

"Terima kasih untuk semuanya. Untuk tumpangan di rumah Kakak, gaji bulanan sebagai asisten, dan ... seragam ini."

Sean tersenyum tipis, namun Ocha dapat melihatnya. Tampan. Ocha bahkan tidak bisa berkedip, enggan melewatkan momen yang begitu langka. Sejak awal kenal dengan Sean, tak pernah ia melihat Sean tersenyum bahkan sedikit.

"Kenapa lo ngelihatin gue kayak gitu?" tanya Sean heran.

Mata Ocha mengerjap kaget, cepat-cepat mengalihkan pandangannya ke depan, melihat kembali deretan pepohonan tabebuya.

"Lo naksir?" tebak Sean.

"Idiiiih siapa yang naksir? Aku kan udah punya pacar yang super romantis," kilah Ocha bergidik.

"Awas ya! Jangan sampai lo naksir ke gue!"

"Nggak bakal!"

Ocha dan Sean masih berdiri bersebelahan, memandangi keindahan pepohonan tabebuya bersama. Sesekali Sean melirik ke arah Ocha, mencuri pandang.

"Indah banget ya." Ocha masih terkagum-kagum dengan pepohonan tabebuya yang bermekaran, bak pohon sakura. Hanya saja pepohonan tabebuya di Delton berwarna kuning seolah menyala.

"He'em." Sean membenarkan.

"Kelak kalau aku punya uang, aku bakal beli rumah sederhana dengan halaman yang luas. Aku bakal menanam banyak pohon tabebuya, dan menanam banyak bunga mawar. Aku juga bakal membuat sebuah ayunan kecil dan kolam ikan. Aku juga mau memelihara burung beo."

Sean akhirnya menoleh ke arah Ocha. Heran, mengapa keinginan Ocha begitu sederhana. Sean kembali tersenyum karena gadis sederhana yang ada di sebelahnya. Ocha berbeda, tak seperti gadis yang biasa mengejar-ngejar Sean. Mereka hanya menginginkan pacar tampan, keren, dan kaya seperti Sean. Mereka tidak ada yang benar-benar tulus menyukai Sean.

"Eh Kak Sean bukannya ada kelas?" Ocha baru teringat.

"Gue bolos," sahut Sean singkat.

"Ha? Bolos? Mana bisa bolos seenaknya!"

"Ini kan sekolah milik bokap gue. Seharusnya elo yang perlu khawatir. Elo juga bolos."

"Ha? Kakak benar! Aku sekarang bolos!" Ocha memukul kepalanya sendiri, sadar bahwa peraturan Delton sangat ketat. Absen tanpa alasan, bisa-bisa dia masuk ke ruang BK dan berhadapan dengan Bu Lusi.

"Heran gue sama lo!" Sean beranjak pergi, meninggalkan Ocha yang masih frustrasi, belum siap jika dipanggil ke ruang BK.

"Kak, mau ke mana? Temenin aku ke ruang BK yuk!" teriak Ocha.

Sean masih tetap berjalan menuju pintu keluar, tak menghiraukan ajakan Ocha. Dia malah melambaikan tangan, pertanda ia malas ikut campur dan berurusan dengan ruang BK beserta Bu Lusi.

😊😊😊😊😊

Iiiih Sean so sweet! Pakek acara ngajak Ocha lihat keindahan pepohonan tabebuya

Pernah nggak, kalian diajak doi melihat pemandangan indah seperti taman yang penuh dengan bunga-bunga gitu?

Sean Aurelliano Radeya

Okalina Taruni

Axel Sharafat Ardiaz

Continue Reading

You'll Also Like

2M 126K 85
[PRIVATE ACAK, FOLLOW SEBELUM MEMBACA] __ BELUM DIREVISI Highest Rank πŸ₯‡ #1 teenfiction (09/04/22) #1 garis takdir (17/04/22) #1 romance (17/06/22) #...
646K 18.8K 40
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...
1.2M 66.9K 33
Agatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore...
490K 23.6K 42
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!!] Cerita sebagian diprivate🚫 -Tak mungkin untuk bersama. Namun, terlalu indah jika bersama. *** Ravin Saga Samudera, ber...