Silent Love

By TiyaNurManda

420K 25.1K 409

"Bin ? Kamu pernah jatuh cinta? " "Pernah" "Kok aku ngak tau? " "Karna cinta itu ngak harus diungkapkan. Cu... More

Silent Love
Hari Pertama Di Jogja
Perkenalan
Berbagi Cerita
Percaya
Pilu
First Date
Nonton Berdua
Sakit
Khawatir
Bertemu
Gramedia Cerita Kita
Senja dan Kamu
Cerita Masa Muda Papa
Ayah dan Bunda
Kado Aksa dan Ketemu Oma
Secercah Harapan
Pelukan Yang Ku Rindu
Pertemuan Tak Terduga
Bolu Cinta Bina
Debat Pensi
Ancaman
Ulang Tahun Kita
Bina
Cemburu Bina
Cemburu Aksa
Kebenaran
Cilok Gajahan
Araf dan Ceritanya
Wisuda
Makan Malam
Pentas Cinta MIA Dua
Promnight
Luka Bina
Cinta Pertama
Kesan Pesan Putih Abu-abu
Wisuda Bina
Bukan Akhir
Promosi
Silent Love 2
Dhennisa

Kondangan

7.9K 481 7
By TiyaNurManda

Araf POV

Suara adzan sudah menggema di penjuru kota Jogja. Kota dimana beberapa tahun belakangan ini aku tinggal. Aku memarkirkan mobilku di salah satu masjid di daerah Maguwo. Aku baru saja tiba dari Surabaya.

Satu minggu ku habiskan untuk pulang ke kampung halaman tercinta. Menikmati suasana desa bersama Ibu dan Ayah. Sekarang aku sendiri, tidak lagi bersama Kara, semoga ia selalu berbahagia di surga bersama Allah.

Setelah dua rakaat ku tunaikan, aku memilih menumpang mandi pagi di Masjid ini. Perjalanan dari Surabaya memang lumayan lama. Aku berangkat dari rumah jam tujuh malam dan baru tiba di Jogja saat adzan subuh berkumandang.

Badan ini rasanya sudah lebih fresh. Aku segera mengirim pesan untuk ibu, bahwa anaknya sudah sampai dengan selamat. Sebenarnya jatah cuti ku masih ada dua hari. Tetapi karena hari ini aku ada acara, ya acara kondangan. Tragisnya ke kondangan mantan.

Mantan pacarku semasa semester satu hari ini akan melangsungkan pernikahan dengan seorang pengusaha muda sukses. Aku mah apa, sukses juga belum.

Kini aku sedang menjalankan bisnis kecil-kecilan. Berkat kesukaanku pada sepatu, aku mendirikan sebuah jasa cuci sepatu. Alhamdulillah di Jogja sudah ada dua cabang. Dan di Surabaya sudah ada satu. Sebagai aset kelak jika aku sudah tidak lagi bekerja di dunia medis.

Kulajukan mobilku menuju rumah Bina. Kenapa di rumah Bina. Ya karena perjanjian tempo hari yang lalu. Dimana aku memintanya menemaniku ke kondangan, dan aku berjanji mengabulkan semua permintaannya.

Hari ini langit sepertinya akan cerah. Secerah wajah gadis mungil ini,ia tidak pendek. Mungil yang ku maksud adalah ia memiliki tubuh yang kecil dan tidak tinggi. Rambutnya sebahu, lurus agak bergelombang di bagian bawahnya. Penampilan menarik setiap kali aku bertemu dengannya. Bahkan dengan seragam putih abu abu - abu saja  terlihat menarik.

Tentang perasaanku padanya. Aku masih berharap tetapi tak banyak. Aku tak ingin memaksanya, tetapi aku juga masih berusaha. Ia terlihat begitu manis saat mencebikkan bibirnya. Ia begitu kesal karena secara mendadak ia bertugas membawa konsumsi.

Aku mengacak rambutnya gemas. Perasaan yang membuncah selalu hadir saat aku berdekatan dengannya. Bin Bina kamu ini kecil tapi bisa membuat semua laki - laki tersihir oleh pesona mu.
Ini serius, aku adalah orang yang beruntung di antar teman - teman  koasku. Bunda Kanya sebagai salah satu konsulen bedah termuda memang menjadi icon di rumah sakit tempatku koas. Dan banyak pula yang ingin dekat dengannya.

Apalagi dengan kehadiran Bina pada bulan pertama Koas kami di stase bedah. Ada acara makan - makan bersama saat lepas dinas. Dan waktu itu Bunda Kanya mengajak Bina ikut bergabung. Banyak sekali koas yang menunjukkan ketertarikan pada Bina. Bahkan Yoga si Dokter Seleb saja tertarik. Kenapa aku memanggilnya dokter seleb karena dia memang selebgram dengan banyak followers dan endorese.

Koas senior di atasku saja ada yang jelas-jelas mendekatinya secara mentereng. Apalagi koas junior hemmmm masyaAllah banyaknya minta ampun.

Tidak bisa ku hitung dengan jari berapa orang sainganku. Belum lagi dari mahasiswa Bunda Kanya. Dan belum lagi teman sekolah, bahkan di Instagram aku pernah melihat Bina di tag foto oleh seorang Taruna AAU. Saingan berat bro, tetapi yang terberat tetap satu. Yaitu Angkasa Yudha.

Kembali ke real life, aku sudah ada di dalam perjalanan menuju sekolah Bina. Ini sudah ke beberapa kali aku ke sekolah ini. Yang pertama saat aku masih menjadi koas junior dan Bina masuk ke rumah sakit. Aku yang mengantar surat izinnya.

Selama di perjalanan kami asyik mengobrol ngalor ngidul. Tetapi dia lebih sering meledekku. Dia selalu meledek karena aku ditinggal nikah.

Tak terasa kami sudah sampai di sekolah. Dia langsung masuk dan aku langsung menancap gas, berniat untuk membeli sesuatu untuknya nanti. Saat aku menengok kebelakang. Eh wait, snack konsumsinya ketinggalan. Untung ini belum jauh. Aku langsung berbalik memutar arah. Dan memarkirkan mobilku di belakang dekat dengan pintu gerbang.

Aku membawa air mineral dan beberapa kantong plastik. Aku masih ingat luar kepala dimana kelas Bina. Saat sampai di lapangan dia lari menghampiri ku. Mukanya terlihat begitu lucu dan menggemaskan.

Saat akan sampai di kelasnya. Aku melihat Aksa sedang menatap kami berdua dengan tatapan tidak suka. Saat masuk aku disambut oleh ceng - cengan anak SMA pada umumnya.

Aku berpamitan pada Bina untuk pulang. For your information aku sudah tidak lagi tinggal bersama saudaraku di daerah Sagan. Sekarang aku pindah ikut dengan temanku, ia mengontrak rumah di dekat kampus. Setidaknya aku lebih hemat ongkos dari sana. Dan yang pasti aku lebih nyaman.

Setelah istirahat beberapa jam, aku langsung mandi siang. Ini sudah jam sebelas sebentar lagi adzan akan berkumandang.

Selesai melaksanakan kewajiban aku langsung menuju toko batik di daerah Malioboro. Susahnya sekarang mencari parkir di daerah sini. Aku harus rela berpanas-panasan untuk berjalan kaki.

Aku membeli kemeja batik lengan panjang dan kain batik dengan motif senada dengan kemeja ku. Ini kain bisa di gunakan sebagai rok kata salah satu pegawai tadi. Warnanya coklat kombinasi ada warna pink pastel dan peach.

Bina memberi pesan bahwa aku sudah bisa menjemputnya hanya butuh waktu lima belas menit untuk sampai di sekolahnya. Karena memang harus memutar jauh jalan searah.

Dia masuk ke mobil dengan wajah yang berseri-seri. "Kenapa kamu seneng banget?" Tanyaku.

"Ih Kak aku seneng banget. Nilai seni budaya kelasku pasti bagus. Tadi penampilan lancarrrrrrrr jaya" cerianya bersemangat.

Aku ikut tertawa dan mengacak-acak rambutnya. "Ehiya kamu punya baju yang matching nggak sama ini." Tanyaku

"Ih bagus banget warnanya. Sukaaaaaaaa. Aku ganti berapa nih uangnya" katanya sambil memeluk kain tadi.

"Nggak usah. Itu sebagai tanda terimakasih buat kamu Bin."

"Asyik nih. Kembaran lagi, makasih ya Kak." Aku mengangguk dan segera melajukan mobilku.

Katanya Bina punya baju brokat yang warnanya peach seperti itu. Aku mengajaknya makan siang di warung bakso langgananku.

"Bin. Pelan-pelan dong." Ia hanya nyengir.

"Udah suka sama jeruk tawar?" Tanyaku

"Iya udah hehehe. Enak sih lama-lama Kak" katanya sambil mengunyah. Salahku juga mengajak ngobrol saat makan.

Setelah selesai makan aku memutuskan untuk ke rumahnya. Di sana ada Bunda Kanya dan Papa Bina.

"Siang om" kataku sopan

"Eh siang, Araf ya? Lama nggak main sini masuk."

"Iya Om. Kemarin ke Surabaya." Kataku

"Wah iya to. Ma bikinin minum ini ada cowok ganteng main" Om Arya teriak dari ruang tamu.

"Mau kemana ini nanti?" Tanyanya

"Mau ke kondangan temen om" jawabku

"Mantan pacar tepatnya Pada." Bina menghampiri kami membawa air putih dan kopi.

"Loh kok cuman air putih to Bin" tanya Om Arya

"Nggak papa Om, emang sukanya air putih." Jawabku sesopan mungkin

✨✨✨

Kini kami sudah ada di Jogja Expo Center. Dimana pesta Dian digelar, Bina sedari tadi masih mengejekku dengan berbagai sindiran. Untung sayang kalau tidak habis kau Bin.

Bina terlihat sangat cantik, rambutnya di Cepol pramugari dan di ujung poninya dibiarkan panjang tergerai. Di tambah manis dengan jepit berbentuk bunga di samping kanan rambutnya.

Kami menjadi pusat perhatian saat masuk ke dalam. Banyak teman seangkatan yang kaget akan kedatanganku. Huh mereka kira aku bel move on dari Dian.

"Hey Raf nggak pernah keliatan udah bawa gandengan aja nih" Edo, dia teman dari fakultas ekonomi.

"Hai Do. Lu juga nggak pernah nongol. Kenalin ini Bina" kataku.

Bina menerima uluran tangan Edan "halloo Sabina"

"Calon nih?"

"Doakan saja. Yuk duluan." Aku menarik Bina menuju pelaminan. Pertama aku menyalami Papa dan Mama Dian. Kami memang sudah kenal lumayan dekat.

"Selamat ya sis. Akhirnya Lo duluan nih" kataku sambil bersalaman dengannya.

"Haiii ya ampun Araf" dia sedikit mengintip Bina "wah cantik banget. Semoga cepetan nyusul ya" katanya

"Amin Kak. Doakan ya" Bina merangkul posesif tanganku. Wow akting yang bagus Bin.

"Semoga menjadi keluarga sakinah mawadah warohmah ya Kak."

"Terimakasih ya Dik?"

"Sabina"

"Ah iya Dik Sabina. Enjoy pestanya ya. Dan Lo Raf. Jangan lupa nyanyi di nikahan gue" katanya tanpa rasa malu.

Kami turun aku masih tercengang dengan Bina yang masih merangkul tanganku. "ih Kak, mantan Kakak udah punya suami masih ganjen sama kamu ya"

"Emang kenapa? Jadi kamu Aminin ya tadi"

"Ih enggak lah Kak apaan sih. Matanya masih jelalatan liat Kakak." Aku hanya tersenyum. Kami menikmati makanan yang disediakan di beberapa tenda- tenda.

Setelah merasa kenyang aku memutuskan untuk pulang. Karena nanti malam Bina masih harus tampil di acara promnight sekolahnya.

Hari ini begitu membahagiakan, dimana seharian bisa bersama Bina. Nanti malam pun aku akan menjemputnya dan menungguinya.

Setidaknya kondangan mantan pacar kali ini tidak sesuram yang kubayangkan. Semoga Allah mengaminkan yang aku harapkan selama ini.

✨✨✨

Gimana masih mau lanjut?

Hehehe
Terimakasih ya sudah mau baca.

Mungkin beberapa part lagi akan selesai

Tapi tenang. Akan ada sequel kok
Cerita Aksa menjadi Taruna dan Bina masa kuliah

Jangan lupa vote dan komen yaa

Makasih

With love
Manman 💕

Continue Reading

You'll Also Like

24K 3.7K 52
Kukira jarak hanya akan membuat kita terpaut, tapi nyatanya, jaraklah yang menguji seberapa besar keinginan kita untuk tertaut Menyambut rasa diseber...
2.2M 80.4K 44
Jangan jadi pembaca gelap! Seorang santriwati yang terkenal nakal dan bar-barnya ternyata di jodohkan dengan seorang Gus yang suka menghukumya. Gus g...
3.5M 165K 62
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
19.1K 2.8K 16
Adel adalah seorang siswi SMA introvert yang tidak terkenal. Dia sangat minder dengan suaranya yang ngebass, makanya dia selalu mengubah suaranya men...